Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Daging

Harga Daging Babi Masih Mahal, Bantuan Pemerintah Disebut Tak Ada Manfaat

Pembeli dan penjual daging babi kini mempertanyakan bantuan pemerintah terkait pasokan daging babi dari Bali.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Petrick Sasauw
MAHAL: Penjual Daging Babi di Pasar Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara. Harga daging babi masih mahal. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Harga daging babi di Sulawesi Utara masih terbilang tinggi.

Meskipun mengalami penurunan, harga daging babi masih diatas Rp 100 ribu.

Di Pasar Beriman Tomohon, daging babi dijual dengan harga Rp 120 ribu per kilogram.

Untuk kaki babi dijual Rp 100 ribu per kilogram, dan kepala babi Rp 50 ribu per kilogram.

Harga daging babi yang tinggi membuat warga merasa terbebani.

Dampaknya, daya beli warga terhadap daging babi menurun drastis.

Chandra, salah satu pedagang daging babi di Pasar Beriman, mengungkapkan bahwa penjualannya anjlok setelah adanya insiden wabah virus babi beberapa tahun lalu. 

Jika dulu ia bisa menjual hingga delapan ekor dalam sehari, kini satu ekor pun sulit terjual habis.

"Sampai siang ini baru terjual setengah," kata Chandra.

Hal ini juga berdampak pada keputusan warga dalam berbelanja. 

Rosina, seorang ibu rumah tangga, mengaku memilih beralih ke daging ayam karena harganya lebih terjangkau.

"Kalau ayam, saya bisa dapat sampai empat kilogram, sedangkan daging babi masih terlalu mahal," ujarnya.

Ia berharap harga daging babi bisa kembali stabil agar daya beli masyarakat meningkat. 

Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah harga akan turun dalam waktu dekat.

Bantuan Pemerintah Tak Berdampak

Pembeli dan penjual daging babi kini mempertanyakan bantuan pemerintah terkait pasokan daging babi dari Bali.

Bantuan pemerintah tersebut ternyata tidak memberikan dampak signifikan bagi pedagang maupun masyarakat. 

Pedagang di Pasar Beriman Tomohon, Chandra M, menilai program ini tidak menurunkan harga jual di pasaran.

Daging babi dari bantuan pemerintah seharusnya dijual Rp 75 ribu per kilogram, sehingga pedagang bisa menjualnya dengan lebih murah. 

Namun kenyataannya, mereka justru harus membeli dengan harga Rp 78 ribu per kilogram dari pemerintah, hanya selisih Rp 2 ribu dari harga peternak lokal.

"Selisihnya terlalu kecil, jadi tetap saja mahal. Apalagi stok yang bisa kami beli juga terbatas, tidak bisa ambil banyak. Saya sudah tidak ambil lagi dari sana, tinggal cari dari peternak lokal saja," kata Chandra, Minggu (16/3/2025).

Hingga saat ini tidak ada efek positif dari bantuan tersebut, baik bagi pedagang maupun masyarakat. 

Harga daging babi di pasar masih berkisar Rp 120 ribu per kilogram, yang tetap dirasa berat bagi warga.

"Coba lihat sekarang, apakah ada dampaknya bagi masyarakat? Tidak ada. Bahkan bagi kami pedagang juga tidak terasa manfaatnya, pembeli juga mengeluh," ujarnya.

Chandra berharap pemerintah turun ke lapangan untuk mendengar keluhan para pedagang. 

Ia menilai perlu ada kebijakan konkret, seperti operasi pasar atau regulasi harga, agar harga daging babi bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.

"Kami harap pemerintah kota Tomohon bisa turun langsung dan melihat kondisi di lapangan," pungkasnya.

(Tim TribunManado.co.id)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved