Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Iran - Rusia - Tiongkok Latihan Angkatan Laut di Teluk Oman

Iran, Rusia dan Tiongkok telah memulai latihan angkatan laut gabungan di Teluk Oman, menandai tahun kelima ketiga negara melakukan latihan militer.

Editor: Arison Tombeg
TM/Al Jazeera
LATIHAN - Tangkapan layar latihan militer Iran - Rusia dan Tiongkok. Iran, Rusia dan Tiongkok telah memulai latihan angkatan laut gabungan di Teluk Oman, menandai tahun kelima ketiga negara melakukan latihan militer. 

TRIBUNMANADO.COM, Teheran - Latihan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara ketiga negara, dan dilaksanakan setelah Iran menuduh AS melakukan penindasan.

Iran, Rusia dan China telah memulai latihan angkatan laut gabungan di Teluk Oman, menandai tahun kelima ketiga negara melakukan latihan militer bersama.

Kantor berita CGTN Tiongkok mengatakan bahwa latihan Sabuk Keamanan Laut 2025 dimulai di dekat pelabuhan Chabahar Iran pada hari Selasa dan ditujukan untuk memperkuat "kerja sama antar angkatan laut negara peserta".

Latihan angkatan laut akan melibatkan “penyerangan target maritim, pengendalian kerusakan, dan operasi pencarian dan penyelamatan gabungan”, menurut CGTN.

"Selama dua hari, awak kapal melancarkan tembakan siang dan malam dengan senapan mesin kaliber besar dan senjata ringan ke sasaran yang meniru perahu tak berawak dan kendaraan udara tak berawak musuh tiruan," kantor berita Rusia Interfax melaporkan, mengutip pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia.

Press TV Iran mengatakan kelompok angkatan laut dari Azerbaijan, Afrika Selatan, Oman, Kazakhstan, Pakistan, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab dan Sri Lanka juga mengamati latihan tersebut.

Meskipun China dan Rusia biasanya tidak berpatroli di perairan Timur Tengah, perairan di kawasan itu telah semakin dimiliterisasi dalam beberapa tahun terakhir.

Pada akhir tahun 2023, Houthi Yaman mulai menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, dalam apa yang mereka katakan sebagai tindakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.

Kelompok Houthi menghentikan serangan mereka setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai pada bulan Januari, tetapi mengancam akan melanjutkan operasi militer jika Israel tidak mencabut pengepungan barunya terhadap Gaza, di mana Israel telah memblokir makanan, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya untuk memasuki wilayah yang dilanda perang tersebut selama 10 hari.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya juga telah meningkatkan kehadiran mereka di Laut Merah, dengan mengumumkan pembentukan pasukan beranggotakan 10 negara pada Desember 2023 untuk melawan serangan Houthi. Angkatan Laut AS juga memiliki armada yang bermarkas di Bahrain.

Program Nuklir Iran

Latihan angkatan laut tahun ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah mengirim surat kepada pimpinan Iran untuk meminta menghidupkan kembali perundingan mengenai kesepakatan nuklir, beberapa tahun setelah Trump menarik AS dari kesepakatan sebelumnya pada masa jabatan pertamanya.

"Ada dua cara untuk menangani Iran: secara militer, atau Anda membuat kesepakatan," kata Trump kepada Fox Business minggu lalu.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh Washington berusaha memaksakan pembatasan yang lebih ketat terhadap Iran dibanding negosiasi sebelumnya.

"Beberapa pemerintah yang suka menindas bersikeras melakukan negosiasi," katanya, menurut media pemerintah. "Namun, negosiasi mereka tidak ditujukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan untuk mendominasi dan memaksakan harapan mereka sendiri."

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved