Cuaca Ekstrem di Sulut
Daftar 4 Daerah di Sulut Dilanda Bencana Longsor dan Banjir, Banyak Warga yang Jadi Korban
Akibatnya, beberapa daerah dilanda banjir. Mulai dari Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Minahasa, Sitaro hingga Kota Bitung.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah daftar darah di Sulawesi Utara (Sulut) yang alami bencana alam.
Ada yang banjir hingga longsor.
Akibatnya banyak warga yang ikut jadi korban terdampak.
Diketahui dalam beberapa waktu terakhir cuaca buruk hujan lebat melanda wilayah Sulawesi Utara.
Akibatnya, beberapa daerah dilanda banjir. Mulai dari Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Minahasa, Sitaro hingga Kota Bitung.
Bencana banjir di beberapa daerah ini sangat berdampak bagi warga.
Banjir di Bolmong
Dikabarkan, tiga desa di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara terdampak banjir, Sabtu (8/3/2025) kemarin.
Banjir terjadi karena tidak adanya drainase jalan untuk air mengalir.
Hal tersebut dibenarkan kepala BPBD Bolmong Sugih Arto Banteng.
"Iya terjadi banjir di beberapa desa, " ucapnya.
Meski begitu, Banteng menegaskan pihaknya baru menerima setidaknya tiga desa yang terkena dampak banjir ini.
"Ada tiga desa yakni desa Diat, desa Solog, dan desa Langagon," jelasnya.

Banteng menambahkan banjir menyebabkan setidaknya puluhan rumah warga tergenang.
"Belum terkonfirmasi secara pasti namun dari tiga desa tersebut dapat dipastikan puluhan rumah terdampak, " ucapnya.
Banteng menjelaskan, banjir ini terjadi dikarenakan curah hujan yang tinggi sejak pagi tadi.
"Bertepatan drainase jalan di tiga desa ini tidak ada maka air kiriman dari gunung menggenangi pemukiman warga," ucapnya.
Atas peristiwa ini, Banteng mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan bencana banjir akibat curah hujan tinggi.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan bencana banjir terutama di tiga desa tersebut, " tandasnya.
Banjir di Minahasa
Sementara di wilayah Kabupaten Minahasa, hujan deras membuat puluhan rumah di Desa Sea Dua, Kecamatan Pineleng, terendam banjir, Minggu (2/3/2025) lalu.
Di pemukiman padat penduduk ini, sekitar puluhan rumah terendam banjir dengan ketinggian air diperkirakan setengah meter sampai satu meter.
Warga pun mengeluhkan buruknya sistem saluran air atau drainase sehingga pemukiman perumahan Wen Win tergenang banjir setiap hujan deras.
Wandy salah satu warga setempat mengatakan banjir ini sempat menghanyutkan barang peralatan dapur dan lain sebagainya.
"Akibat banjir, aktivitas kami terganggu," keluh Wandy kepada Tribunmanado.co.id, Minggu (2/3/2025).
Ia mengatakan, setiap musim hujan selalu terjadi banjir dan mengakibatkan rumah warga tergenang air.
Menurut sejumlah warga, kondisi ini sudah berlangsung selama kurang lebih 10 tahun.
"Talud yang kecil salah satu penyebab banjir. Memang kecil dan tersumbat.
Bahkan konstruksi got bukan turun tapi naik," beber warga.
Warga yang menjadi korban banjir meminta pemerintah desa dan pemerintah kabupaten Minahasa agar memberi perhatian dengan membangun atau memperbaiki infrastruktur talud.
Banjir di Bitung
Kemudian di Kota Bitung, untuk kesekian kalinya dalam medio tahun 2025, Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara, dilanda banjir bandang, Jumat (28/2/2025) lalu.
Akibat cuaca ekstrim hujan deras berjam-jam, air dari beberapa saluran besar di Mawali meluap.
Luapan air tersebut kemudian mengairi rumah-rumah warga.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Lurah Mawali Waldens Biasa, banjir bandang terjadi pada Jumat (28/2/2025) pukul 16.06 Wita.
"Ada empat rumah di RT 03 lingkungan II yang kemasukkan air," kata Lurah Mawali Waldens Biasa kepada Tribunmanado.co.id Jumat (28/2).
Tinggi air pada saat banjir bandang setinggi lutut orang dewasa.
Banjir bandang yang melanda Kelurahan Mawali, selang tahun 2025 ini sudah ketiga kalinya terjadi.
Saat ini, air mulai surut menyusul hujan redah.
Longsor di Sitaro
iga orang menjadi korban longsor di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Minggu (9/3/2025).
Longsor yang terjadi di Kampung Kawahang, Kecamatan Siau Barat Utara, Sitaro, Sulut ini mengakibatkan 3 warga jadi korban.
Beruntung ketiga warga tersebut selamat.
Meski begitu ketiganya harus dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat penanganan medis.
Diberitakan sebelumnya material longsor menimpa rumah milik Keluarga Maradisa-Unsong.
Longsor itu mengakibatkan tiga orang menjadi korban.
Mereka bertiga berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke Puskesmas Hiung.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor ini," kata Sekda Sitaro Denny Kondoj.
Denny menambahkan pihaknya turut bersimpati atas bencana alam yang terjadi.
Ia pun mengimbau agar warga Sitaro lebih berhati-hati.
"Kita harus tanggap bencana agar tidak terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," tutupnya.
Hujan memang sudah melanda Kepulauan Sitaro sejak Sabtu (8/3/2025).
Akibatnya, sejumlah pusat keramaian seperti pasar tradisional hingga pertokoan sepi.
Masyarakat memilih diam di rumah.
Seorang warga bernama Andris Kaseretang sempat berharap bahwa cuaca ekstrem tidak mengakibatkan sejumlah bencana seperti longsor, banjir, dan lain-lain.
"Apalagi kalau cuaca seperti ini sangat disayangkan yang kondisinya rumah bocor akibat erupsi Gunung Ruang," ujarnya. (TribunManado.co.id/Mjr/Crz/Nie/Edu)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Dilanda Cuaca Buruk, Nelayan di Pinolosian Bolsel Enggan Melaut |
![]() |
---|
Perahu Rusak Diterjang Ombak, Jerry Deon Nelayan Manado Kehilangan Satu-satunya Sumber Penghasilan |
![]() |
---|
Dampak Cuaca Ekstrem di Sulut: Banjir di Sangihe, Kapal Tak Bisa Sandar di Sitaro |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem di Sulut, 5 Pesawat Komersil dan 1 Pesawat TNI Gagal Mendarat di Bandara Samrat |
![]() |
---|
Daftar Daerah di Sulawesi Utara yang Dilanda Bencana Banjir serta Tanah Longsor Jumat 21 Maret 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.