Manado Sulawesi Utara
Miris, Lem Eha-Bond Berserakan di Gedung Minahasa Raad Manado
Gedung Minahasa Raad di pusat kota Manado Sulawesi Utara dalam keadaan darurat.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gedung Minahasa Raad di pusat kota Manado Sulawesi Utara dalam keadaan darurat.
Bagian dalamnya rusak parah.
Yang rusak bukan hanya bangunan. Tapi benda bersejarah.
Seperti patung.
Hal lain yang menyedihkan adalah dugaan lokasi itu jadi tempat ajang pesta lem eha-bond.
Tribunmanado mengunjungi lokasi itu pada Selasa (4/3/2025).
Tampak lem eha bond berserakan di mana-mana.
Bahkan di samping patung Samratulangi yang jatuh terdapat sekaleng lem eha bond.
Tak hanya itu, kaleng lem adiktif terdapat di bagian dalam lemari kaca yang memajang patung serta benda bersejarah.
Dari posisinya itu, diduga pelaku yang menghirup lem adiktif, memasuki bagian dalam lemari itu dan mengisap di dalamnya.
Selain lem eha bond, di salah satu lokasi ditemukan plastik pembungkus lotion anti nyamuk.
Tampak pula sterefom yang biasa membungkus makanan serta botol air mineral.
Gedung Minahasa Raad memang rusak parah.
Layaknya tempat itu pernah dilanda gempa bumi dashyat serta angin taifun yang kuat.
Porak poranda.
Di ruangan tempat beradanya dua patung itu, dipenuhi pecahan kaca.
Diduga kaca - kaca itu berasal dari lemari kaca yang menyimpan aneka peninggalan bersejarah.
Plafon di beberapa titik sudah hancur. Sampah bertebaran di mana mana.
Kemanapun melangkah tercium bau pesing.
Pemprov Sulut pernah merenovasi tempat itu.
Namun setelah itu tak terurus.
John, seorang warga menyayangkan terbengkalainya tempat itu.
Menurut dia, pemerintah mustinya bisa menata tempat itu dan menjadikannya punya nilai ekonomis.
"Mirip kota tua di Jakarta," katanya.
Sejarah
Gedung Minahasa Raad di pusat kota Manado, Sulawesi Utara, jadi saksi bisu mekarnya demokrasi di tanah Minahasa.
Pada masa penjajahan Belanda, Minahasa Raad merupakan perwakilan rakyat satu - satunya di Indonesia.
Hadirnya Minahasa Raad merupakan tuntutan dari warga Minahasa yang sudah terdidik di masa tersebut untuk beroleh hak perwakilan.
Sesungguhnya sudah ada warga Minahasa yang duduk di Volksmad.
Namun kurang mewakili kepentingan warga lokal.
Kemudian dibuatlah Dewan rakyat. Anggotanya 29 orang.
Terdiri dari 4 orang Belanda, 24 orang Minahasa dan 1 orang etnis Cina.
Perwakilan wanita juga diakomodir lewat perjuangan Maria Walanda Maramis.
Sayang sejarah besar itu terancam hilang seiring dengan tidak terurusnya gedung Minahasa Raad. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Libur Akhir Pekan, Warga Padati Lokasi Kuliner Pusat Perbelanjaan di Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Bertajuk Cerita Khatulistiwa, Pesta Literasi Indonesia Digelar di Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Manado Tuan Rumah Sidang Pleno 2025, ISEI Serukan Penguatan Negara Hadapi Tantangan Ekonomi Global |
![]() |
---|
Kronologi Tim Resmob Bravo Polresta Manado Tangkap Pemuda Mabuk Bawa Samurai |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara Michaela Elsiana Paruntu Kunjungi Kantor Tribun Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.