Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 2025

Ramadan dan Proses Pembiasaan untuk Anak Indonesia Hebat

Penulis adalah Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Manado, Ketua DPW AGPAII Prov Sulawesi Utara, Sekretaris Umum Yayasan Karya Islamiyah Manado.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
freepik.com
ILUSTRASI: Seorang ibu sedang mengajari anaknya. Foto ini diambl pada Sabtu (1/3/2025). Ramadhan adalah bulan Tarbiyah atau bulan pendidikan. Inilah saatnya Allah Swt memproses orang beriman melalui berbagai amalan untuk menjadi insan bertaqwa sebagai output dari Ramadhan. 

Oleh: Supriadi, S.Ag., M.Pd.I

Penulis adalah Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Manado, Ketua DPW AGPAII Prov Sulawesi Utara, Sekretaris Umum Yayasan Karya Islamiyah Manado.

Ramadan tiba dengan berbagai kesempatan emas bagi kaum muslimin untuk memperbaiki diri. Suatu anugerah yang diberikan Allah Swt. untuk mereka yang beriman.

Tentu saja ada banyak hal positif yang bisa dilakukan selama bulan Ramadan.

Sepanjang hari penuh dengan kebaikan. Sepertinya tak perlu diragukan lagi circle yang tercipta selama Ramadan. 

Tak ada yang memungkiri bahwa Ramadhan adalah bulan Tarbiyah atau bulan pendidikan. Inilah saatnya Allah Swt memproses orang beriman melalui berbagai amalan untuk menjadi insan bertaqwa sebagai output dari Ramadan.

Taqwa adalah maqam tertinggi yang dicita-citakan semua orang. Taqwa ini pula yang menjadi bekal terbaik untuk dibawa menuju akhirat dan merupakan status insan paripurna yang paling mulia.

Karenanya kedatangan Ramadan untuk memproses agar manusia yang beriman menjadi manusia yang bertaqwa perlu disikapi positif dan ditindaklanjuti dengan action yaitu amal saleh yang tak terputus.

Degradasi moral dan krisis etika yang dikeluhkan banyak kalangan akhir-akhir ini seharusnya menjadi pemicu bagi pemerhati pendidikan bahkan semua kalangan untuk memformulasikan atau menyinkronkan aktifitas Ramadan dengan pembiasaan akhlak mulia bagi generasi Indonesia. 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah belum lama ini meluncurkan tujuh kebiasaan anak Indonesia Hebat. Kelak diharapkan dapat membentuk anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual.

Manfaat gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tidak berhenti pada individu semata, tetapi juga diharapkan bisa turut memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia.

Bahkan merujuk pada modul “Panduan Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini” yang resmi diterbitkan oleh Kemendikdasmen RI, secara umum manfaat gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat diharapkan dapat menumbuhkembangkan karakter bangsa di dalam individu setiap anak.

Selain itu anak-anak akan diperkenalkan untuk membentuk kebiasaan baik yaitu sehat, cerdas, mandiri, religius, bermoral, kreatif, disiplin, tertib, sekaligus kerja keras.

Kedatangan Ramadan memberikan banyak nilai yang bisa ditanamkan sebagai sebuah bentuk pembiasaan yang baik menuju terbentuknya karakter anak Indonesia di masa depan.

Sejak sahur dan berlanjut pada shalat subuh, anak sudah mulai dibiasakan untuk bangun pagi. Awalnya mungkin dibangunkan orang tua. Namun seiring dengan waktu, anak-akan terbiasa secara mandiri untuk bangun pagi dan beribadah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved