Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Paus Fransiskus Sakit

Paus Fransiskus Tengah dalam Kondisi Kritis, Bapa Suci Memerlukan Transfusi Darah

Paus yang semula didiagnosis menderita pneumonia ganda minggu lalu, kini menjalani perawatan intensif di RS Gemelli, Roma, Italia.

INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ AGUS SUPARTO 03-09-2024(INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/AGUS SUPARTO)
Paus Fransiskus disambut oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Gandi Sulistiyanto, Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin, Ketua Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Ignasius Jonan dan sejumlah pejabat lainnya setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar mengejutkan datang dari pemimpin tertinggi umat Katolik.

Pada Sabtu (22/2/2025), Vatikan mengeluarkan pernyataan bahwa Paus Fransiskus berada dalam kondisi kritis.

Meski demikian, Bapa Suci tetap dalam keadaan sadar meskipun mengalami serangan pernapasan yang mengharuskannya menerima oksigen aliran tinggi.

Dalam pernyataan yang dikutip dari kantor berita AFP pada Minggu (23/2/2025), pihak Vatikan menyatakan, "Saat ini prognosisnya masih belum jelas."

Baca juga: Vatikan: Paus Fransiskus Berterima Kasih atas Doa Kesembuhannya

Paus yang semula didiagnosis menderita pneumonia ganda minggu lalu, kini menjalani perawatan intensif di RS Gemelli, Roma, Italia.

Pembaruan kondisi terbaru itu menyebutkan, "Kondisi Bapa Suci masih kritis, oleh karena itu, seperti yang dijelaskan kemarin, Paus belum sepenuhnya aman," demikian pernyataan Vatikan pada sore hari.

Pagi harinya, kondisi semakin menurun ketika dinyatakan, "Pagi ini Paus Fransiskus mengalami krisis pernapasan asma yang berkepanjangan, yang juga memerlukan penggunaan oksigen aliran tinggi," imbuh mereka.

Pemeriksaan darah harian menunjukkan adanya trombositopenia yang berkaitan dengan anemia, sehingga kemungkinan Paus memerlukan transfusi darah.

"Bapa Suci terus waspada dan menghabiskan hari di kursi berlengan meskipun ia menderita lebih dari kemarin," terang pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Vatikan juga mengonfirmasi bahwa Paus asal Argentina itu tidak akan menyampaikan doa Angelus mingguan seperti biasanya pada Minggu.

Teks doa tersebut akan dipublikasikan, sebagaimana dilakukan akhir pekan lalu.

Paus Fransiskus telah memimpin Gereja Katolik sejak 2013. Namun, beberapa tahun terakhir in, masalah kesehatan semakin menghantui sang pemimpin, yang sempat menjalani operasi besar pada 2021 dan 2023.

Rawat inap kali ini pun memicu keraguan atas kemampuannya untuk terus memimpin hampir 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia, bahkan memicu spekulasi mengenai kemungkinan pengunduran dirinya dan siapa yang nantinya akan mengambil alih kepemimpinan.

Sekretaris Negara Vatikan, Pietro Parolin, menanggapi isu tersebut kepada harian Corriere della Sera di Italia.

Ia menyatakan bahwa diskusi mengenai hal itu adalah wajar, tetapi ia tidak akan terlibat dalam spekulasi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved