Liputan Wisata
Goa Jepang di Kawangkoan Minahasa Sulawesi Utara, Peninggalan Sejak Perang Dunia Kedua
Goa Jepang di Kawangkoan. Terletak di pinggir Jalan Raya Kawangkoan-Manado, Kecamatan Kawangkoan Utara, goa ini menyimpan cerita dari masa silam.
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, menyimpan banyak jejak sejarah.
Dari kisah para pahlawan hingga peninggalan Perang Dunia II, semuanya menjadi saksi perjalanan waktu.
Salah satu peninggalan tersebut adalah Goa Jepang di Kawangkoan.
Terletak di pinggir Jalan Raya Kawangkoan-Manado, Kecamatan Kawangkoan Utara, goa ini menyimpan cerita dari masa silam.
Tribunmanado.co.id berkunjung kesana, Senin (17/2/2025).
Perjalanan ke lokasi ini memakan waktu sekitar satu setengah jam dari Pusat Kota Manado.
Pemandangan kota Tomohon dan desa-desa khas Minahasa menemani selama perjalanan.
Saat tiba di lokasi, udara sejuk langsung menyambut.
Meski lalu lintas jalan raya cukup ramai, area gua terlihat sepi dan sunyi, seolah menyimpan misteri tersendiri.
Beberapa mulut gua tampak tertutup tanah, seperti tertimbun longsor.
Hanya satu goa yang terlihat masih terawat, berdiri kokoh di antara rerimbunan pepohonan.
Di depan gua, terdapat papan putih bertuliskan "Goa Jepang," dipasang oleh Pemerintah Minahasa.
Dua bendera tertancap di sana, dikelilingi oleh beberapa bunga hias.
Memasuki bagian dalam beberapa meter, suasana berubah drastis.
Gelap dan lembap, cahaya matahari tak mampu menembus ke dalam lorong gua.
Bahkan, sorotan senter dari ponsel pun nyaris tak berguna.
Gua ini memiliki tinggi sekitar empat meter dengan lebar sekitar empat hingga lima meter.
Dinding-dindingnya terasa dingin saat disentuh.
Menurut informasi, gua ini dibangun sejak tahun 1942. Yang kemudian digunakan pada 1943.
Dulunya, gua ini digunakan sebagai tempat penyimpanan dan gudang perbekalan tentara Jepang selama masa perang.
Masih menjadi misteri apakah gua ini dibangun dengan sistem kerja paksa atau romusha.
Yang pasti, keberadaannya menjadi saksi sejarah kelam masa pendudukan Jepang.
Saat ini, hanya satu gua yang tampak terawat, sementara beberapa lainnya perlahan tertutup tanah.
Jejak sejarah ini perlahan terkubur oleh waktu, menunggu untuk kembali diungkap. (Pet)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Liburan, Warga Padati Kolam Luis Pinori di Sukur Minahasa Utara Sulut, Disebut Punya Keunikan |
![]() |
---|
Teluk H2M Bolsel, Rekomendasi Tempat Healing Bareng Keluarga di Ujung Selatan Sulut |
![]() |
---|
Pantai Karangria Manado, Ruang Terapi dan Healing Gratis, Pernah Viral Disebut Bisa Sembuhkan Stoke |
![]() |
---|
Kelana Kopi Ternate, Rekomendasi Tempat Ngopi di Maluku Utara dengan Latar Gunung Tidore dan Maitara |
![]() |
---|
Potret Danau Tolire Ternate Destinasi Wisata Alam yang Penuh Misteri, Dipercaya Miliki Kekuatan Gaib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.