Imlek di Manado
Tang Sin Gen Z Beraksi dalam Cap Go Meh Manado, Sulawesi Utara, Turunan Keenam dari Tang Sin Pertama
Tang Sin dari Klenteng Ban Hin Kiong bernama Vincent jadi salah satu pusat perhatian warga dalam Cap Go Meh Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi Tang Sin dari Klenteng Ban Hin Kiong bernama Vincent jadi salah satu pusat perhatian warga dalam Cap Go Meh, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (12/2/2025).
Vincent membetot perhatian lantaran masih berusia sangat muda. Masuk kategori Gen Z.
"Wah masih sangat muda ya," teriak warga begitu Vincent keluar klenteng.
Amatan tribunmanado, Vincent keluar paling terakhir. Kionya (usungan) berjumlah empat.
Keluarnya Vincent cukup unik. Satu persatu kio ia keluarkan.
Kio pertama ia naiki keluar klenteng. Kemudian ia turun menjemput kio kedua dan begitu seterusnya hingga kio keempat.
Selama perjalanan, Vincent memeragakan sejumlah atraksi.
Antaranya melambaikan pedang ke kiri dan kanan.
Cap Go Meh 2025 adalah kemunculan kedua Vincent. Dirinya mulai mentas tahun lalu.
Vincent adalah turunan keenam dari Tangsin pertama di Manado yang bernama Oei Pie.
Diketahui Oei Pie melaksanakan tugas sebagai Tang Sin dan bersumpah tujuh turunannya akan bertugas sebagai Tang Sin di klenteng Ban Hin Kiong.
Arti Gerakan para Tang Sin

Gerak Tang Sin punya makna luhur.
Rohaniawan Tridharma dari Klenteng Altar Agung Ronny Loho menuturkan, Tang Sin artinya roh suci yang memakai badan kasar manusia.
Mereka merupakan perwujudan yang maha kuasa yang turun ke bumi untuk memberikan berkat dan pertolongan bagi umatnya.
"Mereka menjalankan kebajikan," ujar dia.
Ia mengungkapkan, prosesi Goan Siau sarat makna spiritual.
Gerakan Tang Sin punya arti yang lekat dengan keseharian. Misalnya menusuk pipi.
"Itu artinya hati hati bicara, jangan menghasut dan jangan mengadu domba," kata dia.
Sedang gerak Tang Sin yang memotong punggung dengan pedang punya arti penebusan. Yakni Tuhan memikul kesalahan manusia.
Cap Go Meh Berlangsung Spektakuler
Cap Go Meh 2025 di kampung Cina Manado, Sulut, berlangsung spektakuler, Rabu (12/2/2025) sore.
Aksi 12 Tang Sin dari sembilan klenteng benar-benar menghibur ribuan warga Manado serta para turis nusantara dan mancanegara yang hadir.
Para Tang Sin melakukan atraksi ekstrem seperti mengiris lidah dengan pedang serta menusuk pipi dengan barang tajam.
Tang Sin juga memberkati umat dan memberi penyembuhan.
Ini memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para turis yang baru pertama kali menonton Cap Go Meh.
"Amazing" kata seorang turis wanita dari eropa.
Semua tampilan ia foto lewat kameranya.
Bahkan ia tak segan - segan membungkuk untuk mengambil angle bagus. Sejumlah warga juga rela basah basahan demi Cap Go Meh.
Hujan deras turun sebelum acara puncak Cap Go Meh.
"Ini sangat luar biasa," kata Jimmy warga Minut. Menurut Jimmy, Cap Go Meh adalah parade berbagai budaya.
Bukan hanya Tionghoa.
"Kerukunan sangat terlihat," katanya.
Ia menilai Cap Go Meh kali ini lebih meriah dibanding tahun tahun sebelumnya.
Wali Kota Manado Andrei Angouw bersama Wawali Richard Sualang juga tampak larut dalam kegembiraan warga Manado.
Andrei dalam sambutannya mengatakan, Cap Go Meh adalah milik semua warga Manado.
"Ini bukan hanya milik kalangan tertentu, tapi telah jadi milik semua warga Manado," katanya.
Menurut Andrei, Cap Go Meh telah menjadi pertunjukan wisata yang menarik banyak wisatawan asing ke Manado.
Ia berharap warga Manado dapat menikmati Cap Go Meh.
"Nikmatilah Cap Go Meh dengan aman dan tertib," katanya.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Kadis Kebudayaan Jani Lukas menuturkan, Cap Go Meh telah menjadi bagian dari kehidupan warga Manado.
Ia berharap ajang ini dapat terus meningkatkan persatuan dan kesatuan di kalangan warga Sulut.
Ketua PTITD Korwil Manado Ridwan Sanyoto mengucapkan terima kasih pada pemerintah kota Manado serta pihak terkait lainnya yang mendukung terlaksananya acara tersebut.
"Terima kasih juga pada warga Manado," katanya.
Menurut dia, bagi umat Tridharma, keluarnya Cap Go Meh ke jalan raya adalah pertanda berkat dan rezeki.
Rohaniawan Klenteng Altar Agung Manado Ronny Loho mengatakan, para Tangsin melakukan sejumlah persiapan sebelum bertugas sebagai Tang Sin.
"Mereka menjalankan puasa tidak makan makanan bernyawa atau Cia Cai, mensucikan hati dan pikiran, menjaga kesabaran serta menahan emosi," kata dia. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Cap Go Meh 2025 di Manado Sukses Digelar, Ketua PTITD : Semoga Membawa Berkah dan Kemakmuran |
![]() |
---|
Budaya Sulawesi Utara Menyatu Dalam Cap Go Meh Manado |
![]() |
---|
Umat di Klenteng Ban Hin Kiong Manado Bersyukur, Dapat Restu Gelar Cap Go Meh |
![]() |
---|
Persiapan Cap Go Meh di Manado Sulut Dimulai, Panggung Utama Mulai Dipasang |
![]() |
---|
Jelang Cap Go Meh, Tangsin di Klenteng Kwan Kong Manado Sulut Beraksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.