Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Pelita, Renungan P/KB GMIM 26 Januari - 1 Februari 2025,  Lukas 16:19-31, Saat Hidup Berdiakonialah

Pelita, renungan ibadah Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM, selama sepekan Minggu 26 Januari sampai Sabtu 1 Februari 2025.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
PELITA: Renungan Pria Kaum Bapa GMIM. Dipakai untuk sepekan mulai Minggu 26 Januari - Sabtu 1 Februari 2025. 

Itu artinya, orang kaya itu semestinya lebih memiliki kesadaran untuk berbuat sesuatu terhadap sesama yang benar-benar membutuhkan pertolongannya.

Memang orang kaya itu tidak mengusir pengemis yang datang mendekat kepadanya yang menunggu sisa-sisa makanan yang dibuang dari meja makannya namun kenyataannya bahwa orang kaya itu tidak memberi perhatian secara langsung terhadap Iazarus yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Di sinilah letak kesalahan dari orang kaya itu. Ia tidak berbuat kebaikan yang wajib untuk dilakukannya.

Orang menjadi berdosa bukan saja karena berbuat kejahatan tetapi juga karena tidak berbuat kebaikan yang sanggup dilakukannya.

Apalagi orang kaya itu selalu menampilkan kemewahan, kekayaan dan kesenangan.

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang diberkati Tuhan,

Bagian firman Tuhan ini memperingatkan semua orang yang mempunyai kemampuan terutama orang-orang kaya untuk
dapat menolong sesama yang miskin dan menderita apalagi mereka yang nyata-nyata berada di depan mata.

Tuhan sama sekali tidak melarang orang untuk menjadi kaya.

Tuhan tak pernah memusuhi orang kaya. Justru Tuhanlah yang telah memberi berkat sehingga orang dapat menjadi kaya dan menikmati buah dari kerja kerasnya.

Namun yang tidak dikehendaki Tuhan adalah jika seseorang memanfaatkan kekayaannya hanya untuk kesenangan diri sendiri; apalagi pamer kekayaan, kemewahan; menjadi sombong dan tidak peduli terhadap sesama yang benar-benar membutuhkan pertolongannya.

Perhatian Yesus terhadap kaum yang lemah memang menjadi salah satu ciri khas Injil Lukas, termasuk dalam
perumpamaan ini.

Di mana Lazarus menjadi potret dari kalangan status sosial rendah; yang dicap miskin, hina dan terpinggirkan.

Untuk itu Yesus dan Lukas mau mendorong orang percaya untuk dapat melayani dan mengangkat derajat hidup orang-orang yang termarjinalisasi.

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan,

Firman Tuhan saat ini memberi pesan moral kepada semua orang bahwa selagi hidup dan berkemampuan
berdiakonialah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved