Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Imlek 2025

Profil Klenteng Hok Tek Cin Sin, Potret Toleransi di Kota Manado, Ada Cerita Unik Saat Pembangunan

Bangunan Klenteng yang megah merupakan wujud dari ketekunan umat Tridharma membangun Klenteng yang rusak saat bencana banjir dan longsor pada 2014

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Profil Klenteng Hok Tek Cin Sin, Potret Toleransi di Kota Manado Sulut 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Klenteng Hok Tek Cin Sin berdiri di Kelurahan Paal 4 Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Bangunan Klenteng yang megah merupakan wujud dari ketekunan umat Tridharma membangun Klenteng yang rusak saat bencana banjir dan longsor pada 2014 lalu.

Tribun Manado mengunjungi Klenteng tersebut pada Jumat (24/1/2025).

Klenteng tersebut tengah bersolek jelang Imlek.

Di kiri kanan tangga depan tampak deretan bendera untuk persembahyangan. 

Seorang pekerja terlihat di depan pintu masuk Klenteng.

Profil Klenteng Hok Tek Cin Sin, Potret Toleransi di Kota Manado Sulut
Profil Klenteng Hok Tek Cin Sin, Potret Toleransi di Kota Manado Sulut (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

Ketua TITD Hok Tek Cin Sin Paal 4 Anggie Laminto menuturkan, bangunan Klenteng itu dibangun pertama kali pada 1978.

Bencana besar di Manado pada 2014 turut merusak klenteng tersebut.

"Kami bangun lagi, pada 2015 dimulai peletakkan batu pertama untuk pembangunan kembali Klenteng," bebernya.

Sebut dia, pembangunan Klenteng memakan waktu delapan tahun.

Sejumlah donatur terlibat.

Uniknya donatur termasuk umat Agama lain. 

"Donatur terdiri dari Umat Tridharma dan umat agama lainnya, dari Pemprov juga Pemkot Manado turut memberi bantuan," kata dia. 

Ia menuturkan, Klenteng tersebut diresmikan pada Selasa 21 Februari 2024.

Kegiatan peresmian dirangkaikan dengan perayaan hari kelahiran yang suci Hok Tek Cin Sin. 

Hadir kala itu Walikota Manado Andrei Angouw. 

Pernak-pernik bermacam-macam dijual di depan Klenteng Ban Hin Kiong Manado mulai dengan model barongsai, naga, dan topeng singa
Pernak-pernik bermacam-macam dijual di depan Klenteng Ban Hin Kiong Manado mulai dengan model barongsai, naga, dan topeng singa (tribunmanado.co.id/Rhendi Umar)

Profil Klenteng Ban Hin Kiong Manado Sulawesi Utara Berdiri Sejak 1819, Punya Sejarah Unik

 Klenteng Ban Hin Kiong di kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) bersolek jelang hari raya Imlek tahun 2025. 

Amatan tribunmanado.co.id, Kamis (23/1/2025) bagian atas halaman Klenteng dipenuhi lampion. 

Tangga scafolding tampak pada beberapa titik di halaman yang menandakan adanya aktivitas menghias lebih lanjut.
Klenteng Ban Hin Kiong akan jadi pusat perayaan Imlek di Sulut.

Wajar saja. Karena usianya sudah ratusan tahun dan merupakan klenteng pertama di Sulawesi Utara.

Berdiri sejak abad ke 18, Klenteng Ban Hin Kiong telah memberi banyak warna terhadap sejarah kota Manado.

Ban Hin Kiong berarti Istana dengan berkat melimpah.

Menurut catatan resmi, Ban Hin Kiong berdiri pada tahun 1819. 

Namun, ada pihak yang meyakini, klenteng ini telah ada sejak awal masa pemerintahan Dinasti Qing di daratan Tiongkok pada tahun 1680-an.

Sejarah Klenteng tersebut sangat unik.

Ketua Klenteng Ban Hin Kiong Jemmy Binsar menceritakan sejarah klenteng Ban Hin Kiong kepada tribunmanado beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kisah Klenteng Ban Hin Kiong diawali dengan perjalanan seorang pedagang dari Cina di lautan.

Suatu saat, kapal si pedagang diserang badai. Ombak besar menerjang dan kapal itu nyaris karam.

"Di tengah keputusasaan ia berdoa pada Tuhan, ia berjanji jika diselamatkan bakal memberikan sebagian hartanya untuk membangun klenteng," kata dia.

Ajaib. Badai berhenti. Si pedagang lantas mendarat di Manado.

"Kemudian ia beli tanah untuk dirikan klenteng," katanya. 

Awalnya, kata dia, klenteng masuk berbentuk gubuk.

"Kemudian direhab selama beberapa kali," kata dia.

Catatan tribunmanado.co.id, rehab pertama berlangsung pada 1854-1859. Rehab berlanjut pada 1895-1902. Kebakaran hebat terjadi pada 14 Maret 1970. 

Kemudian didirikan kembali atas inisiatif Nyong Loho. 

Klenteng tersebut diresmikan kembali pada 1994. Hal menarik dari Klenteng tersebut adalah prosesi Goan Siau atau Cap Go Meh.

Sebelumnya diadakan tradisi Poa Pwe untuk meminta restu yang maha kuasa agar prosesi tersebut dapat digelar di jalan raya.

Para Tang Sin di Klenteng tersebut melaksanakan tugas sesuai sumpah Oei Pie yang merupakan Tangsin pertama di Manado.

Ia bercerita, Oei Pie melaksanakan tugas sebagai Tang Sin dan bersumpah tujuh turunannya akan bertugas sebagai Tang Sin di klenteng Ban Hin Kiong. Tang Sin saat ini merupakan turunan ke enam. 

Usianya masih remaja.

MUJIZAT

Keberadaan Klenteng Ban Hin Kiong di Manado selama hampir empat abad diwarnai sejumlah peristiwa yang diklaim sebagai mujizat.

Klenteng Ban Hin Kiong sendiri berada di Jalan DI Panjaitan, Calaca, Kec Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Klenteng ini telah turut mewarnai perjalanan Kota Manado. Sejumlah keajaiban pernah terjadi terkait Klenteng Ban Hin Kiong.

Pada 1930, Kota Manado dilanda wabah penyakit Kolera, korban jiwa berjatuhan.

Pihak Klenteng berinisiatif menggelar sembahyang khusus.

Setelah itu, kio/tandu dari klenteng digotong keliling kota. Ajaibnya wabah pun hilang.

Pada tahun 1819, saat bangunan klenteng masih semi permanen, pernah terjadi kebakaran besar di seputaran klenteng.
Kajaiban terjadi saat api mendekati Klenteng, api tiba-tiba tegak lurus lantas padam.

Saat perang permesta versus pemerintah pusat, salah satu meriam ditembakkan ke klenteng. Pelurunya nyasar di bawah altar Yang Suci Kong Tek Cun Ong. Peluru meriam itu tidak meledak.

Pada masa perang dunia 2, Manado luluh lantak dihantam bom sekutu. Salah satu yang utuh adalah klenteng ban hing kiong.

Pada peristiwa 14 maret 1970, Klenteng habis terbakar, kecuali satu arca yang terbuat dari kayu, arca tersebut adalah salah satu arca dari Hok Lok Siu (Dewa Panjang Umur). (Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved