Sulawesi Utara
Daftar Harga Terbaru Minyak Nilam, Cengkih dan Kopra di Sulawesi Utara, Sama-sama Meroket
Berikut ini perbandingan harga 3 komoditi di Sulut yakni Cengkih, kopra dan minyak nilam Kamis (23/1/2025)
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga komoditi cengkih dan kopra di Sulawesi Utara di awal tahun 2025 terus naik.
Tak hanya komoditi cengkih dan kopra yang mengalami kenaikan harga, tapi ada komoditi yang baru dan kini viral di Sulawesi Utara yakni tanam nilam yang harganya terus meroket atau naik.
Harga minyak nilam yang terus meroket, membuat banyak warga di Sulut berbondong-bondong untuk menanam tanaman ini.
Berdasarkan pantauan Tribun Manado, harga minyak nilam saat ini berada di angka Rp 2 - Rp 2,2 juta.
Berikut ini perbandingan harga 3 komoditi di Sulut yakni Cengkih, kopra dan minyak nilam Kamis (23/1/2025) :
1.Cengkih
Harga cengkih di Kota Manado, Sulawesi Utara, belum mengalami perubahan.
Hingga Kamis (9/1/2025), harga tetap Rp 104 ribu per kilogram.
Harga ini sudah bertahan bahkan sebelum Natal, 25 Desember 2024 lalu.
Salah satu pekerja di Gudang Cengkih Wanea mengkonfirmasi belum ada kenaikan.
"Masih sama, belum ada perubahan," ujar seorang pekerja gudang.
Meski begitu, aktivitas jual beli tetap berlangsung di lokasi tersebut.
Ia menambahkan, para petani dan penjual cengkih masih aktif datang ke gudang.
"Kemarin juga ada yang datang bawa cengkih cukup banyak," katanya.
Pantauan hari ini, suasana gudang tampak sepi.
Hanya terlihat beberapa karyawan yang beraktivitas di area tersebut.
2. Kopra
Harga kopra kembali naik menjadi Rp16.500 ribu per kilogram di Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (22/1/2025).
Harga sebelumnya di gudang kopra di Kelurahan Calaca adalah Rp 16.300 per kilogram.
Meskipun harga naik, penjualan kopra terus berkurang di gudang.
"Hari ini saja hanya 4 karung yang petani jual," ujar penjaga gudang kopra di Calaca, Aditia.
3. Nilam
Harga Minyak Nilam di Kotamobagu
Kabar baik datang bagi petani Nilam di Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Pasalnya, harga minyak Nilam pada Rabu 22 Januari 2024 kembali naik.
Dari informasi yang diterima Tribunmanado.co.id, harga minyak Nilam perkilogramnya tembus diangka Rp 2,2 juta.
Hal inipun disambut baik oleh para petani Nilam di Kotamobagu.
Rianty salah satu warga Kotamobagu mengatakan penjualan minyak Nilam memang membawa keuntungan yang fantastis.
Menurutnya, belum lama ini ia baru saja melakukan panen untuk 5000 pohon Nilam.
Dari 5000 pohon Nilam tersedia dihasilkan 40 kilogram minyak.
"Kemarin baru panen 5000 pohon. Itu minyaknya sekitar 40 kilogram," ujarnya.
Dari hasil tersebut, ia mendapat keuntungan bersih sekitaran Rp 30 jutaan.
"Karena harus bayar pupuk sampai orang kerjakan. Jadi keuntungannya sekitar Rp 30 jutaan," kata dia.
Bahkan dalam waktu dekat ini dirinya berencana akan memberangkatkan umroh kedua orang tuanya.
"Nanti setelah panen kedua kalau hasilnya masih sama, saya akan berangkatkan orang tua umroh," ungkap dia.
Hal senada dikatakan Ady Imban petani lainnya.
Ia mengatakan sangat senang dengan harga minyak nilam yang terus naik.
"Alhamdulillah. Semoga harganya terus naik sampai puasa nanti," ungkapnya.
Ady mengatakan banyak petani Nilam datang dari kalangan anak muda.
"Banyak petani Nilam datang dari kalangan anak muda. Karena keuntungannya fantastis," tutur dirinya.
Harga Minyak Nilam di Tompasobaru Minsel
Nilam saat ini menjadi salah satu tanaman yang saat ini viral di sebagian besar kabupaten dan kota di Sulawesi Utara.
Harga minyak terus mengalami peningkatan.
Informasi terakhir harga nilam di Minsel Sulawesi Utara berada di angka Rp 1.900.000 per kilogram.
Terbaru, harga nilam semakin meroket.
Posisi harga minyak nilam berada di angka Rp 2.000.000 per kilogram.
Hal ini diungkapkan salah satu petani nilam di Tompasobaru Minsel Sulawesi Utara kepada Tribun Manado, Selasa (21/1/2025).
"Saat ini harga nilam sudah Rp 2 juta," kata Jhony Rantung, petani asal Pinaesaan Tompasobaru.
Ia menyebutkan hampir sebagian tempat penyulingan di Tompasobaru mematok harga 2 juta, menarknya lagi tempat penyulingan yang ada di Tompasobaru saling bersaing harga.
Bahkan, kata Jhony, tak hanya saling bersaing dari segi harga, pemilik tempat penyuling pun bersaing harga untuk sekali penyulingan atau harga tong hingga dari segi fasilitas yang ditawarkan.
Ia pun menyebutkan harga bibit yang kami jual pun ikut naik, mulai Rp 400 - 500 rupiah per stek.
"Ini waktu yang cocok untuk tanam nilam, karena banyak hujan," bebernya.(Chi,Pet,Nie)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Sabut Kelapa Ternyata Bisa Jadi Bahan Helm Anti Peluru, Begini Penjelasan Akademisi Unsrat Manado |
![]() |
---|
Akademisi Unsrat Manado: Produk Turunan Kelapa Sulut Bisa untuk Farmasi, Otomotif, Helm Anti Peluru |
![]() |
---|
YSK Harap Kekuatan Politik Terus Hadir Sebagai Gerakan Perubahan di Sulut |
![]() |
---|
PE Sulawesi Utara Triwulan II 2025 Tumbuh 5,64 Persen, ini Sejumlah Faktor yang Mempengaruhinya |
![]() |
---|
Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara Naik 5,64 Persen di Triwulan II 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.