Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Imlek 2025

Kisah Meriam VOC di Klenteng Ban Hin Kiong Manado, Dulu Sering Ditembakkan Saat Acara Khusus

Kamis (16/1/2025), tribunmanado.co.id bertandang ke Klenteng Ban Hin Kiong. Di ruang utama, sejumlah orang tengah disibukkan persiapan Imlek.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Salah satu meriam VOC di Klenteng Ban Hin Kiong, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Diperkirakan berdiri sejak abad ke-17, Klenteng Ban Hin Kiong telah mencetak sejarah panjang di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Salah satu peninggalan bersejarah di klenteng itu adalah meriam VOC.

Meriam tersebut diperkirakan sudah ada sejak tahun 1778. 

Disebut meriam VOC karena merupakan pemberian VOC

Kini meriam tersebut dipajang di lantai tiga klenteng.

Kamis (16/1/2025), tribunmanado.co.id bertandang ke Klenteng Ban Hin Kiong.

Di ruang utama, sejumlah orang tengah disibukkan persiapan Imlek.

Pembersihan berlangsung di halaman klenteng.

Setelah memperoleh izin, tribunmanado.co.id pun menuju ke lantai tiga lewat tangga. 

Meriam tersebut berada di luar bangunan altar.

Tulisan Ban Hin Kiong, Menado dan From pada meriam VOC di Klenteng Ban Hin Kiong, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1/2025).
Tulisan Ban Hin Kiong, Menado dan From pada meriam VOC di Klenteng Ban Hin Kiong, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1/2025). (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

Jumlahnya tiga, yang dua kembar. 

Keduanya terbuat dari besi berwarna coklat dengan bagian roda di bawahnya berwarna merah.

Panjangnya kira-kira hampir dua meter.

Adanya dua meriam itu di kiri dan kanan.

Sebuah meriam lagi, lebih kecil, berwarna kuning keemasan dan berada di tengah.

Pada bagian atas meriam sebelah kanan terdapat gambar yang diperkirakan lambang VOC.

Sedang di meriam kiri ada tulisan Ban Hin Kiong, Menado dan From.

Kemudian ada tulisan seperti nama perusahaan dari Belanda.

Moncong meriam ini diarahkan ke laut.

Menurut cerita yang dirangkum tribunmanado.co.id, meriam ini dulunya sering ditembakkan pada acara-acara tertentu, termasuk saat Imlek.

Baca juga: Cerita Alfasah Pedagang Asal Jawa yang Jual Mainan Khas Imlek di Manado Sulawesi Utara

Baca juga: Lirik Lagu Yesus Yang Kuandalkan - Connect Worship, Kevin Lim

"Tapi kini hanya jadi pajangan dan banyak wisatawan yang berfoto di sana," kata seorang pengurus klenteng.

Ketua Klenteng Ban Hin Kiong, Jemmy Binsar, membenarkan bahwa meriam tersebut ada sejak 1778.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved