Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Travel

Kue Kolombeng Merah, Oleh-Oleh Khas Siau Sulawesi Utara yang Jadi Sumber Rezeki Ibu Fice

Jika Anda berkunjung ke Siau, Provinsi Sulawesi Utara, ada satu makanan khas yang patut dicoba, yaitu kue kolombeng merah.

tribunmanado.co.id/Eduard Joanly Tahulending
Ibu Fice Jacobus, penjual kue kolombeng di Siau, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SITARO – Mengunjungi suatu daerah terasa kurang lengkap jika tidak membawa oleh-oleh khas daerah tersebut.

Seperti biasa, oleh-oleh berupa barang atau makanan yang menjadi ciri khas setiap daerah selalu menarik perhatian wisatawan.

Jika Anda berkunjung ke Siau, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, ada satu makanan khas yang patut dicoba, yaitu kue kolombeng merah.

Dalam wawancara dengan TribunManado pada 5 Januari 2025, Ibu Fice Jacobus mengungkapkan bahwa ia telah menjual kue kolombeng merah ini sejak empat tahun lalu, tepatnya pada 2021.

Usaha ini dijalankan sepenuhnya oleh dirinya sendiri.

Menjual kue kolombeng merah bukan hanya sekadar pekerjaan sampingan bagi Ibu Fice, tetapi telah menjadi kegiatan yang ia tekuni setiap hari.

Ia menjual kue ini di pelabuhan, baik saat menunggu kapal datang maupun saat kapal akan berangkat.

"Saya jualan di pelabuhan, menunggu kapal masuk dan berangkat," ujar Fice.

Pembeli kue kolombeng merah ini biasanya membeli untuk acara tertentu atau sebagai oleh-oleh.

Fice menawarkan beberapa varian harga, mulai dari tiga biji seharga Rp 10.000, enam biji seharga Rp 20.000, hingga 30 biji seharga Rp 70.000.

Salah satu pengalaman unik yang ia alami adalah pengiriman kue kolombeng merah ke Monokwari.

Fice merasa khawatir karena jarak yang jauh, dan ia takut kue tersebut sudah rusak saat sampai di sana.

Ia bahkan memberitahukan kepada pembeli bahwa harga kue yang dibeli lebih mahal dari biaya pengirimannya.

Pada saat itu, pembeli memesan kue seharga Rp 150.000, sementara biaya pengiriman via J&T mencapai Rp 200.000.

Namun, pembeli tetap bersikeras dan mengatakan tidak masalah karena anaknya sedang mengidamkan kue tersebut.

Fice akhirnya mengirimkan kue kolombeng merah tersebut, meskipun pengirimannya memakan waktu sembilan hari.

Setelah sampai di Monokwari, kue tersebut tetap dalam kondisi baik dan tidak rusak.

Fice merasa sangat bersyukur karena usaha kue kolombeng merah ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga dapat membantu membiayai pendidikan anak-anaknya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved