Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Fakta-Fakta Nelayan Ditemukan Tenggelam di Selat Lembeh Bitung Sulawesi Utara

"Atas peristiwa ini, keluarga korban sudah menerima dengan ikhlas atas kematian korban, dan mengaminkan ini kehendak dari Tuhan," kata AKP Sakeroni.

|
Tribunmanado.co.id/Dok. Ditpolairud Polda Sulut
Ditpolairud Polda Sulut mengevakuasi jenazah nelayan tradisional di sekitar Batu Angus, Selat Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara, Senin (16/12/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Ditpolairud Polda Sulawesi Utara menemukan mayat seorang lelaki di sekitar Batu Angus, Selat Lembeh, Bitung, Senin (16/12/2024).

Kasi Sidik Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Sulut, AKP Sakeroni, menyampaikan korban bernama Fanli Ta'nang (54) merupakan warga Kelurahan Batu Lubang, Kecamatan Lembeh Selatan, Bitung.

Semasa hidup, ia bekerja sebagai nelayan tradisional. 

Saat meninggal ia ditemukan menggunakan kaos berwarna biru.

Minggu (15/12/2024) sekitar pukul 16.00 Wita, ia pergi melaut seorang diri.

Ditpolairud Polda Sulut, saat melakukan evakuasi nelayan asal Pulau Lembeh yang tenggelam di perairan Selat Lembeh depan Batu Angus Bitung dalam keadaan meninggal, Senin (16/12/20234).
Ditpolairud Polda Sulut, saat melakukan evakuasi nelayan asal Pulau Lembeh yang tenggelam di perairan Selat Lembeh depan Batu Angus Bitung dalam keadaan meninggal, Senin (16/12/20234). (HO)

Korban menggunakan perahu lampu pelang bermesin katinting warna putih biru, bernama Radit.

Ia bertolak dari Selat Lembeh, Kelurahan Batu Lubang (besar).

Berdasarkan keterangan tiga saksi, yaitu istri dan dua anak korban, biasanya korban pulang keesokan paginya jika melaut.

Namun hingga Senin (16/12/2024) pagi, korban tidak kunjung pulang.

Pihak keluarga sempat melarang korban untuk tidak pergi melaut karena cuaca yang kurang baik pada saat itu.

Baca juga: Daftar Harta Kekayaan Bupati dan Wali Kota Terpilih di Kalimantan Selatan, Siapa Terkaya?

Baca juga: Lirik Lagu Tak Peduli - Princessa Alicia

Pasca ditemukan, korban langsung di bawa ke  Rumah Sakit Manembo-nembo Bitung.

"Atas peristiwa ini, keluarga korban sudah menerima dengan ikhlas atas kematian korban, dan mengaminkan ini kehendak dari Tuhan," kata AKP Sakeroni, Senin malam.

Pihak keluarga juga membuat surat pernyataan tentang penolakan autopsi dan hanya menghendaki pemeriksaan pada luar jenazah (visum).

Kematian korban diduga gagal napas yang disebabkan kedinginan karena adanya riwayat penyakit hipertensi/darah tinggi.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved