Manado Sulawesi Utara
Update Harga Bahan Pokok di Pasar Bersehati Manado Jelang Natal 2024, Cabai Rawit Turun
"Jadi harga bahan pokok tidak stabil. Ada yang naik, tetapi ada juga yang turun," ujar seorang pedagang bahan pokok, Nita.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Harga bahan pokok di Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara, menjelang Natal 2024 tak stabil.
Pantauan tribunmanado.co.id di Pasar Bersehati pada Senin (16/12/2024), harga cabai rawit mengalami penurunan menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
Padahal sebelumnya harganya Rp 50 ribu per kilogram.
Begitu juga harga bawang putih yang turun menjadi Rp 35 ribu per kilogram dari Rp 40 ribu.
Di sisi lain, harga tomat justru naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 8 ribu.
Baca juga: Lirik Lagu Ingek Dasi Lupo Sajadah - Tigo Mandayo
Baca juga: Chord Gitar What Child Is This - Andrea Bocelli
Begitu juga dengan harga bawang merah naik menjadi Rp 50 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 40 ribu.
"Jadi harga bahan pokok tidak stabil. Ada yang naik, tetapi ada juga yang turun," ujar seorang pedagang bahan pokok, Nita.
Semakin mendekati Natal, harga bahan pokok akan bergerak naik.
Namun semuanya juga tergantung dari stok yang ada.
"Cuma pengalaman tiga hari sebelum Natal biasa harga bahan pokok akan naik drastis. Biasa cabai rawit dan bawang. Tetapi temua juga tergantung stok yang masuk ke Pasar Bersehati. Kalau kurang pasti harganya akan naik," pungkasnya.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Pembuang Sampah Sembarangan yang Viral di Manado Dihukum Penjara Sebulan dan Denda Rp 10 Juta |
![]() |
---|
Harga Daging Babi di Manado Sulawesi Utara Mulai Turun, Bawa Angin Segar Bagi Warga |
![]() |
---|
Fakultas Hukum Unsrat Manado Masih Jadi Favorit, Sejumlah Mahasiswa Beberkan Alasannya |
![]() |
---|
Sering Dianggap Remeh, Segini Penghasilan Tukang Jahit di Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Kisah Fajar, Penjahit di Calaca Kota Manado, Merajut Hidup di Balik Jarum dan Benang selama 30 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.