Solusi Pengamat Ekonomi Unima Untuk Atasi Harga Daging Babi Mahal Jelang Natal di Sulut

TRIBUNMANADO.CO.ID- Jelang Natal 2024, harga daging babi masih mahal di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Misalnya di Pasar Bersehati dan Karombasan, harga daging babi masih Rp135-140 ribu per kilogram.

Pemerintah Sulawesi Utara telah berusaha mendatangkan ratusan ekor babi dari Bali.

Baca juga: 3 Berita Populer Sulawesi Utara, Anggota Dewan Minta PLN Ganti Rugi, Harga Daging Babi Mahal

Tujuannya untuk menstabilkan harga dan memastikan kebutuhan masyarakat terhadap daging babi dapat terpenuhi tanpa terjadi lonjakan harga yang signifikan.

Namun, sayangnya 12 hari lagi akan Natal belum ada tanda-tanda penurunan harga daging babi di Pasar-pasar Tradisional dan Swalayan.

Terkait itu, Pengamat Ekonomi Sulawesi Utara dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Manado Robert Winerungan, meminta pemerintah kembali mendapatkan babi dari luar daerah.

Menurutnya, kenaikan harga daging babi karena kurang pasokan yang masuk ke Pasar-pasar.

"Harga daging babi naik karena kurang pasokan. Berati harus tambah pasokan di Pasar.

Makanya di waktu yang singkat ini pemerintah harus kembali mendatangkan babi dari luar bisa dari Bali," ujar Robert, Jumat (13/12/2024).

Kata Robert pemerintah harus memikirkan karena bisa jadi harga daging babi menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada Desember ini.

"Jangan sampai karena daging babi terjadi inflasi melebihi 3 persen di bulan ini," jelasnya.

Menurutnya, jalan satu-satunya pemerintah harus kembali impor daging babi.

"Karena kita tidak bisa paksa babi di Minahasa pasokan sudah tidak mampu karena banyak yang mati saat virus ASF.

Sehingga jalan satu-satunya pemerintah harus impor kembali diwaktu yang singkat ini," pungkasnya.