Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Pelarian Assad: Peran Agen Rusia Selundupkannya dari Pemberontak Suriah

Mantan diktator Suriah, Bashar al-Assad diperintahkan untuk menaiki jet pribadi, menonaktifkan transponder dan mendarat di pangkalan udara Rusia.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Infografis pesawat Bashar al-Assad berputar balik sebelum menghilang dari radar saat ia melarikan diri dari Suriah. Assad diperintahkan untuk menaiki jet pribadi, menonaktifkan transponder dan mendarat di pangkalan udara Rusia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Damaskus - Mantan diktator Suriah, Bashar al-Assad diperintahkan untuk menaiki jet pribadi, menonaktifkan transponder dan mendarat di pangkalan udara Rusia dekat Latakia sebelum melanjutkan perjalanan ke Moskow. 

Meski Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui operasi tersebut, ia dilaporkan tidak punya rencana untuk bertemu dengan Assad.

Agen intelijen Rusia mengatur pelarian Bashar Assad dari Suriah saat pemberontak mendekati Damaskus, Bloomberg melaporkan pada hari Rabu, mengutip tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Assad diperintahkan untuk menaiki jet pribadinya tanpa memberi tahu siapa pun dan menonaktifkan transponder pesawat, kata sumber tersebut. 

Ia mendarat di Pangkalan Udara Khmeimim Rusia di dekat Latakia sebelum melanjutkan perjalanan ke Moskow, kemungkinan besar dengan menumpang pesawat militer Rusia.

Menurut laporan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui operasi penyelamatan diktator Suriah tersebut tetapi tidak berencana untuk bertemu dengannya sekarang karena ia berada di pengasingan di Rusia

Menurut Bloomberg, agen-agen Rusia mendesak Assad untuk meninggalkan Suriah setelah terlihat jelas bahwa ia akan kalah dalam pertempuran melawan pasukan pemberontak.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengonfirmasi pada akhir pekan bahwa Assad dievakuasi dari Suriah "dengan cara yang seaman mungkin." 

Dikutip YNet, selama pelarian Minggu dini hari, pesawat Assad menghilang dari radar, yang memicu kekhawatiran bahwa pesawat itu mungkin jatuh.

Pesawat itu terlihat terbang ke arah barat menuju pantai Mediterania sebelum berbalik arah dan menghilang dari peta pelacakan.

Kemudian, pejabat Rusia memberi tahu media lokal bahwa diktator yang digulingkan itu telah mendarat di Moskow dan bahwa ia beserta keluarganya telah diberi suaka politik oleh Putin. Namun, tidak ada foto atau video Assad di Rusia yang muncul sejak kedatangannya yang dilaporkan.

Menurut Daily Mail dari Inggris, keluarga Assad memiliki sedikitnya 20 apartemen di Moskow, yang nilainya mendekati 40 juta dolar.

Paman Assad, Mohammed Makhlouf, membeli 18 apartemen mewah di sebuah kawasan eksklusif di ibu kota Rusia, yang menjadi tempat tinggal para pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, dan warga Rusia kaya lainnya.

Assad dan keluarganya mungkin tinggal di salah satu apartemen ini, meskipun otoritas Rusia dapat menyediakan akomodasi alternatif karena alasan keamanan.

Meskipun keluarga Assad tidak pernah tinggal di Moskow, mereka mengenal kota itu. Ayah Bashar Assad, Hafez Assad, sering berkunjung untuk bertemu dengan Putin dan pejabat senior Rusia lainnya.

Selain itu, putra sulung Assad belajar di sebuah universitas di Moskow, menulis tesisnya dalam bahasa Rusia, dan Asma Assad menghadiri upacara wisudanya. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved