Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jet Israel Paksa Pesawat Iran Berbalik: Diduga Membawa Senjata Hizbullah

Militer Israel atau IDF memaksa pesawat Iran ubah arah karena diduga membawa senjata untuk Hizbullah.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Maskapai Mahan Air milik Iran. Militer Israel atau IDF memaksa pesawat Iran ubah arah karena diduga membawa senjata untuk Hizbullah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Tel Aviv - Militer Israel atau IDF memaksa pesawat Iran ubah arah karena diduga membawa senjata untuk Hizbullah.

Pesawat komersial Iran dijadwalkan mendarat di Suriah. Terpaksa berbalik dan menuju ke arah timur.

Angkatan Udara Israel memimpin operasi terhadap pesawat Iran, dengan perbedaan utama terletak pada lokasinya – Suriah, bukan Lebanon. 

Yoav Zitun dan Itamar Eichner dari YNet melaporkan, Jet tempur Israel berputar-putar di dekat pesawat Iran, dalam posisi mengancam yang menunjukkan mereka akan menembak jatuh pesawat itu.

Surat jaminan yang merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon, menyatakan bahwa "AS berkomitmen untuk bekerja sama dengan Israel guna melawan aktivitas Iran yang mengganggu stabilitas di Lebanon, termasuk mencegah transfer senjata, proksi, dan materi lainnya dari wilayah Iran."

Sementara itu, IDF terus beroperasi di Lebanon , dengan alasan "tindakan yang mengancam Israel dan melanggar perjanjian gencatan senjata." 

Menurut IDF, pasukan terjun payung dari Brigade ke-98 mengidentifikasi teroris bersenjata di dekat sebuah gereja di Lebanon selatan, yang digunakan Hizbullah sebagai infrastruktur teroris. Para prajurit menembaki dan melenyapkan mereka.

Teroris yang terbunuh terlibat dalam operasi pertahanan darat, antitank, dan artileri di wilayah tersebut dan telah berpartisipasi dalam pertempuran saat menggunakan gereja tersebut. Setelah menghabisi teroris, IDF menggeledah area di sekitar gereja dan menemukan tempat penyimpanan senjata di sebuah lubang.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz yang bertemu pada hari Minggu di pusat induksi dengan rekrutan baru di Korps Lapis Baja, membahas perkembangan terkini di Suriah dan perjanjian gencatan senjata utara.

"Kami terus memantau perkembangan di Suriah," kata Netanyahu. "Kami bertekad untuk melindungi kepentingan vital Israel dan mempertahankan pencapaian perang. Dalam hal ini, kami menegakkan perjanjian gencatan senjata dengan tegas, dan setiap pelanggaran akan ditanggapi dengan tanggapan tegas dari IDF. Begitulah yang terjadi selama ini, dan akan terus terjadi. Kami akan menjaga keamanan Israel." (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved