Profil Tokoh
Sosok Benny Mamoto Putra Sulawesi Utara Jadi Anggota Dewas KPK, Pernah Jadi Penyidik di Densus 88
Benny Jozua Mamoto, yang saat ini terpilih sebagai anggota Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui para pejabat di Komisi Pemberantasan Korupsi baru saja terpilih.
Dimana sebanyak 5 orang terpilih dari pimpinan KPK dan 5 dari Dewan Pengawas KPK.
Para pimpinan dan dewas terpilih berdasarkan hasil pemungutan suara yang digelar pada Kamis (21/11/2024).
Dan akan menjabat selama periode 2024-2029.
Terkait hal tersebut salah satu Dewan Pengawas di Komisi Pemberantasan Korupsi yang terpilih jadi perhatian.
Diketahui salah satu yang terpilih dengan suara terbanyak yakni Benny Jozua Mamoto.
Benny Mamoto diketahui merupakan putra Sulawesi Utara.
Berikut ini sosok dari Benny Jozua Mamoto yang terpilih jadi Dewan Pengawas KPK periode 2024-2029.
Benny Jozua Mamoto, yang saat ini terpilih sebagai anggota Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029, adalah seorang putra Kawanua Sulawesi Utara yang lama berkarier di dunia kepolisian.
Pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara pada 7 Juni 1957 (umur 67) ini, memulai kariernya dari Akademi Kepolisian (Akpol) hingga mencapai pangkat Inspektur Jenderal (Irjen).
Benny Mamoto terpilih sebagai anggota Dewas KPK melalui mekanisme voting dalam rapat Komisi III DPR, yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis (21/11/2024).
Dalam pemungutan suara tersebut, Benny meraih 46 suara, dan bersama empat nama lainnya, dia akan mengemban tugas di Dewas KPK untuk masa jabatan 2024-2029.
Profil dan Jejak Karier
Tamat dari SMA, Benny langsung masuk Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1977.
Ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana, dan meraih gelar sarjana pada 1992.
Benny kemudian melanjutkan studi di Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil Kajian Ilmu Kepolisian, dan memperoleh gelar Magister (S2) serta Doktor (S3).
Karier Benny Mamoto di kepolisian paling banyak di bidang Reserse.
Dirinya pernah menjabat sebagai penyidik di Densus 88 Antiteror Polri dan Kepala Unit I Keamanan Negara-Separatis.
Selanjutnya, pada 2001, Benny dipercaya sebagai Direktur I Kamtrannas Bareskrim Polri.
Lima tahun kemudian, ia dilantik sebagai Wakil Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim.
Benny juga memegang peran penting di tingkat internasional dengan menjadi Wakil Sekretaris NCB-Interpol Indonesia pada periode 2007-2009.
Selain itu, ia juga mengemban sejumlah tugas penting di tubuh Polri sebelum akhirnya diangkat sebagai Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2020-2024.
Pada 19 Agustus 2020, Benny dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu anggota Kompolnas masa jabatan 2020-2024.
Pada hari yang sama, ia juga ditunjuk sebagai Ketua Harian Kompolnas, menggantikan posisi sebelumnya.
Benny memegang jabatan ini hingga akhirnya, pada 4 November 2024, ia menyerahkan tugasnya kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan.
Pencapaian terakhir Benny di dunia kepolisian ini menjadi batu loncatan dalam perjalanan kariernya, yang kini berlanjut ke Dewas KPK.
Sebagai anggota Dewas, Benny Mamoto akan bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Biodata
Nama: Benny Jozua Mamoto
Tempat Tanggal Lahir: Manado, Sulawesi Utara, 7 Juni 1957
Pendidikan:
- Akademi Kepolisian
- Universitas Indonesia
Karier:
- Penyidik Densus 88 Antiteror Polri
- Kepala Unit I/Keamanan Negara-Separatis
- Dit I/Kamtrannas Bareskrim Polri (2001)
- Wakil Direktur II/Ekonomi & Khusus Bareskrim Polri (2006)
- Wakil Sekretaris NCB- Interpol Indonesia (2007–2009)
- Direktur Badan Narkotika Nasional – BNN (2009–2012) Brigadir Jenderal
- Deputi Pemberantasan Narkotika BNN, Inspektur Jenderal (2012–2013)
- Kompolnas periode 2020-2024
- Dewas KPK periode 2024-2029
Daftar Pimpinan KPK dan Dewan Pengawas KPK Periode 2024-2029
Daftar lima Pimpinan KPK dan lima Dewan Pengawas (dewas) KPK periode 2024-2029 yang terpilih dalam pemungutan suara yang digelar pada Kamis (21/11/2024).
Pemungutan suara dilakukan setelah Komisi III DPR RI merampungkan uji kelayanan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon Pimpinan (capim) dan calon Dewan Pengawas (dewas) KPK.
Komisi III DPR RI langsung melakukan voting atau pemungutan suara untuk memilih masing-masing lima Pimpinan dan Dewas KPK dii ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Fitroh Rohcahyanto dan Johanis Tanak menjadi capim dengan perolehan suara terbanyak.
Berikut selengkapnya 5 Pimpinan KPK periode 2024-2029 yang terpilih:
-
Setyo Budiyanto, 46 suara
-
Fitroh Rohcahyanto, 48 suara
-
Ibnu Basuki Widodo, 33 suara
-
Johanis Tanak, 48 suara
-
Agus Joko Pramono, 39 suara.
Setelah proses penghitungan suara Capim KPK selesi, Komisi III DPR RI langsung melaksanakan penghitungan suara calon Dewas KPK.
Hasil voting mencatat ada lima anggota Dewas dengan suara terbanyak yakni Wisnu Baroto, Benny Jozua Mamoto, Gusrizal. Sumpeno, dan Chisca Mirawati.
Berikut selengkapnya 5 Dewas KPK periode 2024-2029 yang terpilih:
-
Wisnu Baroto, 43 suara
-
Benny Jozua Mamoto, 46 suara
-
Gusrizal, 40 suara
-
Sumpeno, 40 suara
-
Chisca Mirawati, 46 suara.
Adapun rapat pleno ini dipimpin Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.
Hadir juga empat Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni, Rano Al Fath, Dede Indra Permana, dan Sari Yuliati.
Rapat dihadiri 48 anggota DPR RI secara langsung di ruang rapat pleno Komisi III DPR RI.
Habiburokhman menjelaskan bahwa setiap anggota Komisi III DPR RI akan diberikan kertas suara berisi nama capim KPK dan calon Dewas KPK.
Setelahnya, masing-masing anggota diminta untuk memilih lima nama capim dan lima calon Dewas KPK.
"Proses proses pemilihan dewan dan cara kertas suara di-contreng atau di-ceklis oleh anggota Komisi III, kemudian dimasukkan dalam kotak suara yang sudah disediakan.
Jika dalam kertas suara terdapat nama calon yang dipilih lebih dari lima orang maka kertas suara maka tidak sah,” kata Habiburokhman.
Sementara itu, khusus untuk pemilihan capim KPK para anggota juga diminta memilih satu nama yang hendak ditunjuk sebagai Ketua KPK periode 2024-2029.
“Dari 5 nama untuk yang calon pimpinan langsung saja, yang berkenan sebagai ketua ini siapa ditulis aja di samping namanya ‘ketua',” ujar Habiburokhman.
Proses lantas diawali dengan pemungutan suara terhadap 10 capim KPK.
(Sumber TribunManado/Kompas)
Sosok Gustika Jusuf, Cucu Bung Hatta yang Sebut Presiden Penculik dan Wakil Anak Haram Konstitusi |
![]() |
---|
Sosok Darius Bayani, Rambo Papua Prajurit Kopassus Kepercayaan Prabowo yang Terima Bintang Sakti |
![]() |
---|
Sosok Chairil Anwar, Penyair yang Mengubah Wajah Sastra Indonesia: Aku Mau Hidup Seribu Tahun |
![]() |
---|
Profil Erry Juliani Pasoreh, Alumni Unsrat yang Jadi Kepala BPN Sulawesi Utara, Ini Prestasinya |
![]() |
---|
Sosok Kevin Sumendap: Dari Pebisnis Kopra Muda hingga Jadi Wakil Ketua DPRD Boltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.