Trump Tunjuk Mike Huckabee Jadi Dubes AS untuk Israel: Nasib Palestina?
Duta besar AS untuk Israel adalah Mike Huckabee, mantan Gubernur Arkansas yang mencalonkan diri dua kali dalam pemilihan pendahuluan pilpres.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Washington DC - Duta besar AS berikutnya untuk Israel adalah Mike Huckabee, mantan Gubernur Arkansas yang mencalonkan diri dua kali dalam pemilihan pendahuluan presiden dari Partai Republik.
Demikian yang diumumkan oleh Presiden terpilih Donald Trump pada hari Selasa. Huckabee akan menggantikan Jack Lew, yang ditunjuk oleh Presiden Joe Biden.
Huckabee mencalonkan diri dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik tahun 2008 dan kalah dari John McCain, dan delapan tahun kemudian kalah dari Trump.
Huckabee dikenal sebagai penganut Kristen evangelis di Amerika Serikat, dan menganggap dirinya sebagai pendukung besar Israel. Ia adalah seorang pendeta evangelis yang terlatih, dan pernah menjabat sebagai komentator politik di Fox News yang berhaluan kanan.
Daniel Edelson, New York , Itamar Eichner dari YNet melaporkan, pada tahun 2015, saat mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik, Huckabee mengunjungi situs kuno Tepi Barat, Shiloh, situs kemah suci Alkitab.
"Yudea dan Samaria adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Israel dan semua orang perlu memahaminya. Siapa pun yang mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat harus berkunjung ke sini," katanya saat berada di Shiloh, menggunakan sebutan Alkitab untuk Tepi Barat.
Dalam wawancara dengan Ynet saat itu, ia mengatakan bahwa "Israel perlu mengendalikan Yudea dan Samaria". Ia mengatakan, antara lain, bahwa pemukiman Yahudi merupakan "faktor yang mengarah pada perdamaian regional."
Huckabee, yang dianggap sebagai pendukung kuat aneksasi Tepi Barat, juga pernah mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk membeli rumah di pemukiman Efrat. Selain kunjungannya ke Shiloh, ia juga berdoa di Makam Yusuf di Nablus dan menolak solusi dua negara.
"Apa yang dibangun di sini adalah jembatan menuju perdamaian," katanya saat mengunjungi Efrat di blok Etzion pada tahun 2018, seraya menekankan kemitraan ekonomi dengan pekerja Palestina yang, menurutnya, menerima upah dan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan di Otoritas Palestina.
Huckabee menyerukan agar pembangunan terus berlanjut di daerah tersebut, bukan pembekuan yang biasa dilakukan selama pemerintahan Obama.
Pilihan Huckabee juga menarik karena diperkirakan bahwa jika Trump tidak menunjuk David Friedman sebagai Menteri Luar Negeri, ia mungkin akan memintanya kembali untuk bertugas sebagai duta besar untuk Israel.
Pada akhirnya, Marco Rubio telah ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri; Rubio juga dikalahkan oleh Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik pada tahun 2016.
Huckabee juga dianggap sebagai kritikus vokal penyanyi Beyoncé, dengan mengklaim bahwa konten dan acaranya tidak cocok untuk anak-anak.
Ia mengkritik pengaruh budaya Beyoncé, terutama pada kaum muda, dan menyebut perilakunya "terlalu provokatif." Huckabee bahkan menyinggung hubungan Beyoncé dengan suaminya, rapper Jay-Z, dan mengklaim bahwa Jay-Z terkadang menampilkan Beyoncé dengan cara yang tidak sopan.
Posisinya mendapat reaksi luas di media, dan beberapa melihatnya sebagai bagian dari tren konservatif dan nilai-nilai keagamaan yang membimbingnya, sementara yang lain menuduhnya melakukan entri yang tidak perlu ke dalam wacana budaya populer.
Menentang Solusi Dua Negara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.