Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Lokon Tomohon

Frekuensi Gempa Gunung Lokon Tomohon Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada Berpotensi Erupsi Freatik

Hingga saat ini, gunung tersebut tetap berada di level II atau Waspada, dengan peningkatan aktivitas kegempaan yang semakin signifikan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
fernando lumowa/tribun manado
Aktivitas Gunung Lokon di Kota Tomohon meningkat 

TOMOHON,TRIBUNMANADO.CO.ID – Aktivitas kegempaan di Gunung Lokon Tomohon Sulawesi Utara meningkat.

Masyarakat pun diminta waspada dengan potensi bahaya yang ditimbulkan.

Bahaya yang dimaksud adalah erupsi.

Diberitakan sebelumnya Badan Geologi Bandung, di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, kembali merilis informasi terbaru terkait status Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara

Hingga saat ini, gunung tersebut tetap berada di level II atau Waspada, dengan peningkatan aktivitas kegempaan yang semakin signifikan.

Dalam pernyataannya pada Jumat (8/11/2024), Kepala Badan Geologi Bandung, Dr. Ir. Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas kegempaan pada Gunung Lokon terutama didominasi oleh gempa vulkanik dangkal.

"Sejak 1-8 November 2024, frekuensi gempa tercatat meningkat, dari 32 hingga 55 kejadian per hari," ungkapnya.

Visual gunung menunjukkan kolom asap dengan tinggi yang stabil, berkisar antara 10 hingga 50 meter di atas kawah Tompaluan. 

Menurut Wafid, data ini menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bagian dangkal permukaan yang ditandai oleh gempa vulkanik dangkal dan pelepasan gas.

Potensi bahaya yang diwaspadai saat ini adalah kemungkinan terjadinya erupsi freatik, yang dipicu oleh interaksi tiba-tiba antara magma dengan air hidrotermal. 

Erupsi ini, kata Wafid, bisa memunculkan lontaran material pijar berukuran besar hingga abu yang dapat menimbulkan hujan abu secara mendadak. 

Selain itu, kemungkinan erupsi freatomagmatik atau magmatik juga tidak dikesampingkan.

Kemudian, Kepala Balai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan tanah Sulawesi dan Maluku (PGMGBT), Juliana Debby Rumambi mengingatkan warga dan wisatawan untuk menjaga jarak aman dari kawah Tompaluan. 

“Masyarakat diimbau tidak mendekati radius 2,5 kilometer dari kawah, terutama saat aktivitas meningkat,” katanya, Sabtu (9/11/2024)

Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan jika nantinya terjadi hujan abu. 

Mereka berharap masyarakat di sekitar Gunung Lokon terus mengikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang.

Hal ini sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi. (Pet)

 

Berikut ini 5 fakta penting dan menarik tentang Gunung Lokon

1. Lokasi dan Tinggi 

Gunung Lokon adalah gunung berapi aktif yang berada di Kota Tomohon

Berjarak sekira 24 km dari Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara

Memiliki ketinggian 1.580 meter dari permukaan laut dan ketinggian relatif: 842 meter.

2. Jenis Stratovolcano 

Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara
Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (fernando lumowa/tribun manado)

Gunung Lokon termasuk jenis Stratovolcano atau gunung api komposit yakni gunung berapi, tinggi kerucut dibangun oleh banyak lapisan (strata) dari lava mengeras, tephra, batu apung, dan abu vulkanik. 

Stratovolcano salah satu tipe gunung berapi yang paling umum. Ditandai profil curam dan letusan bersifat eksplosif. 

Lava yang mengalir dari stratovolcano biasanya dingin dan mengeras sebelum menyebar jauh karena viskositas tinggi. Magma yang membentuk lava ini mengandung silika tingkat menengah hingga tinggi.

Gunung jenis stratovolcano terkenal di Indonesia adalah gunung Krakatau karena letusannya pada 1883 yang menyebabkan banyak korban jiwa.

3. Pernah Meletus dan Dampaknya

Gunung Lokon pernah meletus beberapa kali. Di antaranya pada tahun 1951, 1991, 2001 serta 2011. 

Terakhir meletus pada 14 dan 17 Juli 2011. 

Saat itu Gunung Lokon memuntahkan lahar panas sekitar pukul 23.31 waktu setempat. 

Letusan gunung itu adalah yang terbesar dari letusan vulkanik yang berlangsung hampir satu bulan, sejak gunung itu menunjukkan gejala meletus 18 Juni 2011.

Pada 17 Juli 2011 terjadi letusan kedua setinggi 600 meter. Akibat letusan tersebut terjadi kebakaran hutan di sekeliling kawah gunung. 

Pemerintah Kota Tomohon mencatat sekitar 10.000 warga kaki Gunung Lokon terpaksa mengungsi.

Tak ada korban jiwa ataupun warga yang cedera akibat erupsi, kecuali seorang pengungsi bernama Blasius Tumembouw (71) meninggal di Rumah Sakit Bethesda Tomohon akibat panas tinggi.

Petugas pengamat Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu Freddy Korompis saat itu mengatakan dua erupsi Gunung Lokon dari kawah Tompaluan mengeluarkan debu dan pasir yang langsung terbawa angin ke arah Kota Manado.

Langit Kota Manado sepanjang siang hari tampak mendung tertutup debu. Atap rumah-rumah di Manado tampak terselubung debu tipis. 

4. Pemandangan Kawah Tompaluan 

Jurnalis Tribun Manado saat berpose di Kaki Gunung Lokon Tomohon
Jurnalis Tribun Manado saat berpose di Kaki Gunung Lokon Tomohon (Tribunmanado/Indri Fransiska Panigoro)

Walau termasuk gunung berapi yang aktif, Gunung Lokon selalu dikunjungi banyak orang. Terutama pada hari libur.

Lokasi yang paling disukai atau tujuan utama para pendaki Gunung Lokon adalah melihat kawah belerang belerang aktif. 

Kawah belerang ini dinamakan Kawah Tompaluan. 

Kawah yang masih aktif ini memang terlihat sedikit mengerikan dengan kepulan asap di atasnya. 

Namun bagi para pendaki, kawah ini justru menjadi daya tarik pengunjung datang.

5. Kafe, Restoran, dan Resort

De Lokon Cafe and Restaurant di Kaki Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara.
De Lokon Cafe and Restaurant di Kaki Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara. (Tribunmanado.co.id/Rhendi Umar)

Sebagai destinasi wisata andalan sekaligus ikon Kota Tomohon, sekitar Gunung Lokon pun telah banyak dibangunkafem restoran hingga resort dan hotel.

Beberapa di antaranya De Lokon Cafe and Restaurant, Grand Master Villa Tomohon, Highland Resort & Nature Tours, dan Hotel Villa Emitta. 

Juga ada Happy Flower Resort, Mountain View Resort & Spa, Jhoanie Hotel, El Lokon Inn, Alamanda Lokon Resort dan beberapa lainnya.

Harganya bervariasi. Mulari Rp 200-an ribu hingga lebih Rp 600-an ribu semalam. 

Demikian lima fakta penting dan menarik tentang Gunung Lokon, gunung berapi yang masih aktif di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. (Pet/jum)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved