Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Matius 7:5, Kemunafikan

Sikap yang dapat menghalangi kita untuk berelasi atau dekat dengan Tuhan dan sesama adalah sifat kemunafikan. 

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Alpen Martinus
Siswa PKL SMK Negeri 5 Manado/Gerald Bawele
Renungan Harian Kristen 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian Kristen kali ini berjudul kemunafikan.

Matius 7:5 “Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu

Sikap yang dapat menghalangi kita untuk berelasi atau dekat dengan Tuhan dan sesama adalah sifat kemunafikan. 

Baca juga: Renungan Harian Kristen Ratapan 3:25 TB, Tuhan adalah Baik

Di ayat ini, jelas Yesus memberikan teguran yang tegas kepada setiap mereka yang sering mengkritik orang lain tanpa menyadari kelemahan dan keselahan dirir sendiri. 

Yesus  menggambarkan dengan perumpamaan balok dan selumbar yang dapat diartikan kita dengan gampangnya melihat kesalahan orang lain akan tetapi sangat sulit untuk melihat kesalahan dan kelemahan yang lebih besar dari orang lain.

Sering sekali kita merasa yang paling benar, memojokkan orang lai tanpa berfikir Panjang terlebih dahulu. 

Kemunafikan akan terjadi ketika kita menilai ataupun menghakimi orang lain tanpa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri. 

Di saat kita mulai mengkritik orang lain tanpa menyadari bahwa kita juga bersalah, dan bersifat tidak peka terhadap kebenaran. 

Yesus Kristus kembali mengingatkan bahwa kita harus menyadari dan mengoreksi diri sendiri sebelum mengoreksi orang lain.

Dengan memiliki sikap ini artinya kita memiliki sikap kerendahan hati tetapi juga memiliki keinginan untuk berubah, dan menjadi lebih baik sesuai dengan kehendak Yesus Kristus. 

Apa yang dapat kita lakukan untuk bisa menghindari kemunafikan? 

Tentunya kita harus berusaha untuk jujur kepada diri sendiri dan terutama kepada Tuhan, apapun kesalahan dan kekurangan kita haruslah tetap berusaha memiliki kejujuran.

Kita juga harus selalu merenungi dan doa, itu merupakan cara bagi kita untuk meminta kekuatan dan hikmat untuk berubah dan menjadi lebih baik, dan berusaha memiliki ketulusan hati dimana kita bisa menyadari kesalahan orang lain, akan tetapi juga kita harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang serta bisa memberikan pemahaman yang baik dari pada menghakimi.

Marilah kita senantiasa meminta bantuan kepada Tuhan agar kita tidak terjebak dalam kemunafikan. 

Dengan hati yang tulus dan terbuka, kita bersedia diperbaharui oleh Tuhan setiap hari sehingga dapat membawa kedamaian untuk banyak orang.

Tetap semangat dan jangan lupa bersyukur

“God Bless You"

(Mahasiswa Magang Unima/Yesica Woba)

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved