Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Mazmur 25:6-7, Kasih Allah Selalu Ada

Raja Daud menyaksikan bahwa Allah sungguh pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Alpen Martinus
Bing.com
Renungan harian Kristen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul Kasih Allah Tiada Berkesudahan.

Pembacaan diambil dalam Mazmur 25:6-7.

Allah Itu adalah kasih adanya. Dia mengasihi manusia melebihi dari manusia mengasihi dirinya sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Galatia 5:24 TB, Penolakan Terhadap Kehidupan Berdosa

Raja Daud menyaksikan bahwa Allah sungguh pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Dia selalu merancangkan apa yang baik dalam kehidupan umat-Nya.

Karena rancangan-Nya kepada manusia adalah rancangan yang penuh damai sejahtera, bukan seperti rancangan manusia yang terbatas dan sementara.

Karena manusia hanyalah buatan tangan Allah. Sehingga manusia tak mampu menyelami betapa dalam, dahsyat, heran dan luar biasanya kasih Allah akan.,

Jauh sebelum manusia ada, kasih Allah sudah ada.

Sejak zaman purbakala, bahkan jauh sebelumnya Allah telah ada dan penuh cinta kasih.

Karena itu adalah kepribadian Allah, penuh cinta dan kasih sayang. Oleh karena kasih sayang Allah kepada manusia, diletakkan dasar bumi dan bentangan langit.

Bumi tercipta manusia dibentuk-Nya dan menjadi nyata ada dan terjadi dalam dunia.

Selanjutnya, manusia dikasihi-Nya sehingga hidup dan berkembang biak, bertambah banyak dan menikmati banyak berkat Allah.

Allah sudah ada jauh sebelum segala sesuatu ada  Oleh kreasi Allah Yang agung, manusia dilahirkan dan diciptakan serupa atau segambar dengan Allah (Imago Dei).

Diciptakan sebagai citra Allah, merupakan bukti kasih Allah kepada manusia yang tak terhingga dan tak terbatas.

Karena Allah memiliki rencana yang indah penuh kasih sayang di balik penciptaannya.

Itulah sebabnya, Daud mengungkapkan bahwa rahmat dan anugerah Tuhan itu sudah sejak purbakala terlaksana, seterusnya sampai selamanya.

Itu keyakinan iman Daud. Dan kasih Allah itu, tidak pernah berubah baik di masa purbakala itu, kini dan selamanya.

Segala kebaikan Tuhan itu merupakan wujud kasih-Nya yang tetap dan tidak berubah serta tiada berkesudahan.

Karena memang Allah itu sungguh kasih adanya. Namun, Dia juga maha adil dalam putusan dan kekuasaan-Nya yang maha tinggi itu. 

Ada kesadaran dari Daud bahwa ketika dia telah menerima kasih dan anugerah Allah, dia jatuh dalam dosa dan pelanggaran-pelanggaran.

Terutama dosa di masa mudanya dan dosa ketika dia mengambil istri Uria untuk menjadi isterinya dan membunuh secara tidak langsung suaminya dalam Medan pertempuran.

Daud mengungkapkan terus terang di hadapan Tuhan tanpa menyembunyikan segala dosa dan kesalahannya itu di hadapan Tuhan.

Dia telah memohon ampun kepada Tuhan dan dia menebus segala dosanya itu dengan terus melakukan hukum Tuhan dan segala peraturan-Nya.

Dia hidup setia dan taat kepada Allah. Karena itu di tengah permohonannya kepada Allah, Daud meminta kepada Tuhan agar tidak memperhitungkan segala pelanggarannya itu.

Dia memohon agar Allah mengampuni segala dosanya di hadapan Tuhan.

Sebaliknya dia meminta kepada Tuhan agar Tuhan sebagaimana kepribadian-Nya yang penuh berbelas kasihan kepadanya.

Kasih Allah yang besar yang sudah nyata terbukti sejak purbakala itu, kiranya terulur pada-Nya.

Dia bermohon agar kasih setia dan kebaikan Tuhan, itulah yang menjadi bagian kehidupannya sebagai raja Israel bersama seluruh bangsanya, Israel.

Dia tahu dan sadar bahwa sesungguhnya, hanya Allah saja yang maha kuasa, tetapi maha kasih pula. Dia penuh cinta, kasih setia dan kebaikan bagi umat-Nya.

Kasih karunia-Nya selain tidak terbatas, juga tiada berkesudahan, sejak purbakala, kini dan sampai selamanya.

Oleh karena itu, dia memohon belas kasihan dari Allah. Tetapi sekaligus juga dia menyaksikan kepada semua umat Israel dan segala bangsa bahwa hanya dekat Allah saja, manusia boleh hidup.

Hanya Allah saja yang dapat mengampuni dosa manusia. Dan hanya Allah saja Sumber keselamatan, kehidupan dan berkat. Karena itu, hanya Dia saja yang patut dipuji dan disembah selamanya. 

Demikian firman Tuhan hari ini.

"Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.

Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN." (ay 6-7)

Tuhan itu dekat kepada semua orang yang mau hidup setia dan taat pada-Nya. Dia mengasihi kita umat-Nya dengan kasih-Nya yang sempurna.

Meski kita berdosa, tapi jika kita bertobat dan mohon ampun, Dia ampuni dan Dia kasihi kita secara luar biasa.

Karena kasih-Nya bagi kita yang percaya pada-Nya, tak terhingga dan tak terbatas.

Jika kita telah berdosa, apapun kesalahan kita, datanglah dan mohon ampun kepada Tuhan.

Dia mengampuni kita dan mengasihi kita lebih heran lagi, asal kita bertobat dan hidup dalam pertobatan, terus setia dan taat pada-Nya.

Maka diberkatilah kita sekarang sampai selamanya. Amin

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved