Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Unsrat Manado

Tanggapi Komentar Mner Yappi, Ini Klarifikasi Unsrat Manado terkait Dana Remunerasi dan Penelitian

Dr. Ir. Royke Montolalu, mengungkapkan sejak 2022, Unsrat telah menerapkan sistem remunerasi sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan.

HO
Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado 

Diketahui, sebelumnya telah diberitakan, bahwa sejumlah dosen di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado mempertanyakan pengelolaan dana remunerasi dan dana proyek penelitian di Unsrat. 

Dosen senior FISIP Unsrat  Yappi Rompas menyampaikan hal itu, Selasa (29/10/2024). 

"Ada dugaan pembagian dana remunerasi yang tebang pilih dan dugaan praktik mafia dalam proyek penelitian di Unsrat. Ini sudah jadi rahasia umum," tegas Yappi Rompas saat ditemui di Rumah Kopi K8, Jalan Ahmad Yani No 8, Kecamatan Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara

Karena itu, lelaki yang akrap disapa Mner Yappi itu berharap upaya penyelidikan yang dilakukan Polda Sulut terkait penggunaan dana negara itu diperluas hingga ke Unsrat.

Ia menekankan perlunya penyidikan mendalam terkait penggunaan dana remunerasi yang tidak transparan dan ada kesan praktik kolusi. 

Rompas juga menyoroti ketidakadilan dalam sistem remunerasi di Unsrat. 

Ia menegaskan bahwa kewajiban para dosen adalah mengajar.

Sementara jabatan yang dipercayakan seharusnya hanya menambah tanggung jawab, bukan disalahgunakan untuk mendapatkan keuntungan lebih. 

"Kita dosen mengajar sampai malam hanya dapat kecil. Sedangkan mereka yang punya jabatan, dapat besar," jelas Dosen Golongan IV C itu. 

Rompas juga menyoroti situasi yang dialami Unsrat saat ini.

Di antaranya terkait pembekuan sementara kerja sama PPDS Unsrat dan RSUP Prof. Kandou terkait kasus bullying.

Ia juga menyoroti adanya dekan dan wakil rektor yang sudah melewati batas usia yang diatur. 

Rompas meminta agar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi segera menindaklanjuti permasalahan ini dan mengutus tim khusus untuk menyelidiki kinerja pejabat Unsrat.

Dukungan terhadap pernyataan Rompas juga datang dari aktivis anti-korupsi Jeffrey Sorongan.

Ia menyatakan keprihatinannya terhadap dugaan praktik kolusi yang merusak integritas akademik. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved