Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Distanak Sulawesi Utara Tegaskan 900 Ekor Babi dari Bali Bukan Bantuan Pemerintah

Distanak Sulut hanya mengatur dari sisi teknis. Namun, Nova enggan menjelaskan lebih lanjut pengusaha mana saja yang dimaksud.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Ho
Ilustrasi. Sebanyak 832 ekor babi potong akan tiba di Sulut pada Jumat (9/8/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara (Kadistanak Sulut), Nova Pangemanan, menjelaskan tentang impor 900 ekor babi.

Menurut Nova, ternak babi tersebut milik pengusaha. 

"Itu milik pelaku usaha," katanya Kamis (24/10/2024).

Rupanya, itu bukan bantuan pemerintah

Distanak Sulut hanya mengatur dari sisi teknis.

Namun, Nova enggan menjelaskan lebih lanjut pengusaha mana saja yang dimaksud.

Harga Daging Babi Diprediksi Stabil pada Mei 2025, Ini Trik Gubernur Sulut di Bulan Desember 2024

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, menyebut pihaknya berupaya keras menstabilkan harga daging babi di pasaran.

Salah satunya dengan mendatangkan babi sebulan dua kali.

"Baru-baru ini kami datangkan 900 ekor dari Bali dan lainnya," kata dia, Kamis (24/10/2024).

Gubernur Sulut Olly Dondokambey
Gubernur Sulut Olly Dondokambey (Arthur Rompis/Tribunmanado)

Dengan upaya kontinyu yang dilakukan, Olly memprediksi harga daging babi nanti stabil pada Mei 2025.

Itu didasarkan pada perhitungan indukan yang hamil.

"Kalau banyak stok yang masuk harga daging babi pasti turun. Namun, harga akan stabil di bulan Mei 2025 karena yang kita datangkan indukan yang hamil. Maka 3 bulan 3 minggu 3 hari babi itu akan beranak,” katanya.

Babi yang didatangkan diperkirakan beranak pada awal Desember 2024.

Bulan Januari anakan babi tersebut akan diberikan pemerintah ke masyarakat untuk diternakkan.

“Jadi bulan Mei 2025 harga baru stabil lagi karena stok sudah ada di masyarakat,” kata dia.

Menurut Olly, harga daging babi pada Desember nanti masih fluktuatif.

Pihaknya akan coba menahan harga agar tidak lewat Rp 120 ribuan.

Diketahui harga daging babi naik menyusul serangan virus ASF pada tahun lalu. 

Serangan ini memicu kepanikan di kalangan peternak hingga mereka enggan beternak.

Baca juga: Lirik Lagu Si Paling Mahir - Raisa, Kalau Bukan Aku Siapa Yang Bisa 

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Tunjangan Guru dan THL di Minahasa Naik Penyidikan, Puluhan Saksi Diperiksa

Akibatnya stok kurang dan ini memicu kenaikan harga.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved