Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada Manado

Debat Pilkada Manado Sulawesi Utara Hari Ini Jam 7 Malam di MCC, 4 Paslon Siap Tampil 

Debat Pertama Pilkada Manado nanti malam akan bahas Kesehatan, Pendidikan dan Kemiskinan. Empat paslon siap tampil.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Handhika Dawangi
Kolase/HO
Jadwal Debat Pilkada Manado, Sulawesi Utara. Jumat 18 Oktober 2024 di MCC. 

MANADO, TRIBUN - Empat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado akan tampil dalam debat publik pertama Pilkada 2024 pada Jumat (18/10/2024) mulai pukul 19.00 Wita malam ini. Debat digelar di Manado Convention Center (MCC) Jalan Piere Tendean Boulevard, Kawasan Boulevard Square, Sario, Manado

Empat paslon peserta debat yakni paslon nomor urut 1 Andrei Angouw dan Richard Sualang, nomor urut 2 Benny Parasan dan Bobby Daud, nomor urut 3 Jimmy Rimba Rogi dan Christo Ivan Lumentut serta paslon nomor urut 4 Audy Karamoy dan Lucky Datau

Tema debat tahap pertama ini ‘Sumber Daya Manusia (SDM), Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan Masyarakat, Disabilitas, Ketahanan Pangan, Kesetaraan Gender dan Kemiskinan’. Debat akan diwarnai tanya jawab antarpaslon wali kota dan wawali. 

Adapun pertanyaan sesuai tema debat merupakan hasil rumusan tim panelis yang disiapkan KPU Manado. Para panelis yakni Dr Ferry Liando, dosen kepemiluan yang juga Dekan FISIP Unsrat. 

Kemudian, akademisi Dr Michael Mamentu yang juga Ketua Pusat Studi ASEAN LPPM Unsrat).

Dua panelis lainnya juga akademisi dari IAIN Manado, yakni Dr Mardan Umar dan Rizaldy Pedju. Satu panelis lainnya yakni Livie Alow, profesional yang juga mantan Ketua KPU Sulut. 

Ketua KPU Manado Ferley B Kaparang mengatakan, debat menjadi wahana bagi paslon menyampaikan visi misi dan gagasan untuk membangun Kota Manado. "Ini sarana adu visi misi dan gagasan yang ditawarkan kepada warga Kota Manado," ujar dia kepada Tribun Manado, Kamis (17/10). 

KPU Manado tengah mempersiapkan debat ini. Terkait itu, Kaparang mengimbau empat paslon peserta Pilwako Manado agar tidak melakukan pengerahan massa. 

"Kami mohon pengertian dan kerja sama, tidak perlu melakukan pengerahan massa demi ketertiban dan kenyamanan. Hal ini sudah kami sampaikan ke paslon," ujar Kaparang. 

Katanya, nantinya KPU akan memfasilitasi tim kampanye dan perwakilan pendukung tiap paslon.

"Sudah diatur, tiap paslon akan diberi kuota berapa orang. Mereka diberikan tanda pengenal. Hanya yang ber-ID bisa masuk ke ruangan debat," kata Ferley lagi. 

Terkait itu, pihaknya memastikan telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan stakeholder lainnya.

"Kami juga mohon maaf jika nantinya kenyamanan pengguna jalan terganggu, khususnya di sekitar Boulevard," ujar Kaparang.

Calon wali kota nomor urut 2 Benny Parasan mengatakan dia bersama pasangan calon wakil wali kota Bobby Daud telah siap mengikuti debat tersebut.

Dia mengakui sudah menguasai seluruh materi debat yang telah disiapkan.

"Ya, kami telah mempelajarinya. Kami sampai saat ini sehat secara fisik dan siap mengikuti debat," kata dia. (ndo/ren)

Kata Pengamat

PENGAMAT Kesehatan dari Universitas Negeri Manado (Unima), Jonesius Eden Manoppo mengatakan penting bagi pemerintah selanjutnya di Kota Manado semakin fokus pada upaya pencegahan tanpa mengabaikan upaya-upaya kesehatan kuratif yang sudah ada sekarang.

Selain itu ada peningkatan sistem informasi kesehatan yang terhubung antara fasilitas kesehatan, agar lebih memudahkan dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan di Kota Manado.

Lebih mudah dalam evaluasi program-program kesehatan yang berjalan. Selain itu upaya pemanfaatan fasilitas RSUD kota dan RS khusus yang saat ini masih perlu dioptimalkan lagi.

Perlu juga ada program nyata untuk mempersiapkan Kota Manado sebagai destinasi wisata kesehatan yang pernah digaungkan.

Dan yang pasti ialah bagaimana sektor kesehatan akan mempersiapkan diri melaksanakan program pemerintah pusat yang digalakkan oleh presiden yang baru.

Soal pemerataan pelayanan kesehatan, masalah ketimpangan pelayanan kesehatan masih menjadi masalah kesehatan global.

Tetapi di Manado, kalau soal aksesibilitas, mungkin kendala geografis tidak terlalu berpengaruh saat ini karena pembangunan fasilitas banyak dikerjakan, juga pengadaan SDM kesehatan dalam jumlah besar untuk dipekerjakan di fasilitas itu. 

Soal transportasi ke faskes juga tidak terlalu terkendala. Kecuali ada beberapa daerah di Sulut yang terisolasi karena jalan terputus akibat bencana, atau daerah kepulauan yang sulit dijangkau.

Namun ke depan pemerintah harus mencari solusi membayar iuran BPJS secara mandiri yang cukup memberatkan masyarakat.

Dari segi pembiayaan, sebagian besar penduduk yang membutuhkan sudah dijamin pemerintah lewat iuran yang dibayarkan ke BPJS.

Yang masih menjadi masalah saat ini ialah, masyarakat yang membayar iuran secara mandiri.

Gejolak ekonomi belakangan ini membuat banyak kelas menengah yang tidak sanggup membayar, sehingga ketika berobat harus membayar akumulasi iuran dan denda.

Hal ini tentu memberatkan. Kita butuh solusi dari pemerintah. (Tribun Manado/ndo/ren/edi/max)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved