Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada 2024

Pilkada Jatim: Tren Naik Elektoral Khofifah - Emil, Risma - Gus Hans dan Luluk - Lukmanul 

Tren naik elektoral tiga pasangan calon gubernur Pilkada Jawa Timur 2024.Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak naik sebesar 10,2 persen.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Infografis tren elektoral Pilkada Jatim 2024. Tren naik elektoral tiga pasangan calon gubernur Pilkada Jawa Timur 2024.Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak naik sebesar 10,2 persen. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Tren naik elektoral tiga pasangan calon gubernur Pilkada Jawa Timur 2024.

Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak naik sebesar 10,2 persen, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta naik 1,9 persen dan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim naik 0,5 persen.

Data ini perbandingan survei Oktober 2024 dan September lalu.

Demikian temuan terbaru pollster, Poltracking Indonesia yang dirilis pada Kamis (17/10/2024). 

Pilkada Jatim 2024 diikuti tiga pasangan calon, yakni paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, paslon nomor 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, Risma-Zahrul.

Kemudian paslon nomor urut 3, Tri Risma-Zahrul alias Gus Hans.

Dijelaskan Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda, pasangan Khofifah - Emil meraih 57,3 persen pada September lalu menjadi 67,5 persen pada Oktober.

Kemudian Risma - Gus Hans di angka 22,7 persen (September) dan 24,6 persen (Oktober). Selanjutnya, Luluk - Lukmanul 2,2 persen (September) menjadi 2,8 persen pada Oktober.

"Jadi kalau kita melihat analis tren, pasangan penantang, Rimas - Gus Hans dan Luluk - Lukmanul, sama-sama mengalami kenaikan," katanya.

Berdasarkan hasil survei Poltracking terbaru ini terlihat untuk paslon nomor urut 2, Khofifah-Emil masih memimpin jauh di atas paslon lainnya. 

Survei yang dirilis Oktober 2024 ini, memperlihatkan bagaimana elektabilitas masing-masing paslon menjelang Pilkada serentak yang digelar 27 November 2024 mendatang. 

Elektabilitas paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, berada di angka 2,8 persen. 

Sementara itu, paslon nomor urut 2, Khofifah-Emil mencapai 67,5 persen. Sedangkan paslon nomor urut 3, Tri Risma-Zahrul alias Gus Hans memeroleh elektabilitas sebanyak 24,6 persen. 

"Sebanyak 5,1 persen responden belum menentukan pilihan," tambah Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda AR, saat memaparkan hasil survei melalui channel YouTube Poltracking TV. 

Naik signifikan Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda AR, mengatakan, selain unggul jauh, tren elektabilitas Khofifah-Emil juga meningkat signifikan selama sebulan terakhir. 

"Khofifah-Emil mengalami kenaikan elektoral cukup signifikan selama satu bulan ini," ujar Hanta Yuda. 

Dalam survei Poltracking bulan September 2024 lalu, elektabilitas Khofifah-Emil berada di angka 57,3 persen. 

Artinya, ada kenaikan sebanyak 10,2 persen dengan survei terbaru yang dirilis Oktober 2024 ini. 

"Cukup signifikan angkanya. Dari 57,3 persen pada September 2024, dan sebulan kemudian pada Oktober 2024, meningkat 67,5 persen. Kenaikannya terbilang signifikan, yaitu 10,2 persen," kata Hanta Yuda. 

Hanta menambahkan, semakin mendekati hari pencoblosan pada 27 November 2024, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan semakin berkurang. Mayoritas dari mereka cenderung memilih Khofifah-Emil. "Semakin mendekati coblosan, yang undecided banyak ke incumbent," ujar dia.

Sementara itu, tren elektoral pasangan calon nomor urut satu Luluk-Lukman cenderung stagnan, yakni dari 2,2 persen pada September 2024 menjadi 2,8 persen pada Oktober 2024. 

Sedangkan paslon nomor urut tiga Risma-Gus Hans hanya mengalami kenaikan elektoral di angka 1,9 persen, dari 22,7 persen pada September 2024 menjadi 24,6 persen pada Oktober 2024. 

Hanta menyebut, dalam hasil survei Poltracking pada September 2024, elektabilitas Khofifah-Emil berada di angka 57,3 persen, Risma-Gus Hans 22,7 persen, dan Luluk-Lukman di angka 2,2 persen. Saat itu, sebanyak 17,8 persen responden belum menentukan pilihan. 

"Paslon nomor urut 1 dan nomor urut 3 (secara elektoral) bisa dikatakan dalam diksi pemistis atau stagnan." 

"Jadi pasangan nomor urut 2 naik 10,2 persen alias naik signifikan. Sementara paslon nomor urut 3 mengalami kenaikan hanya 1,9 persen dan masih dalam margin of error," ujar dia. 

Hanta Yuda menyampaikan, dengan sisa waktu kurang dari 1,5 bulan menjelang hari pencoblosan, peluang pasangan penantang dinilai cukup sulit untuk mengejar elektabilitas petahana. 

Survei Poltracking ini dilakukan pada 4-10 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved