Tak Terima Pamannya Kena Panah Wayer, Pria ini Lakukan Penikaman Acak di Manado Sulut, 1 Orang Tewas

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Motif kasus pembunuhan yang terjadi Lingkungan IV Kelurahan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (13/10/2024) akhirnya terungkap.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 Wita.

Seorang pemuda bernama Andika Rahman,(20) tewas karena ditikam oleh Bilal Kahambau alias Ravael (22).

Kini Ravael telah ditangkap pihak Kepolisian Polresta Manado, Sulut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol May Diana Sitepu didampingi Kasi Humas Polresta Manado Ipda Agus Haryono, dalam press rilis menjelaskan motif pembunuhan ini.

Menurut Kasat Reskrim pelaku sendiri diketahui merupakan warga Beo, Kepulauan Talaud yang berhasil diamankan sehari pasca kejadian.

"Kejadian ini berawal dari dua minggu lalu antara kampung Argentina dan Ternate Baru yang terjadi tawuran antar kelompok. Dari situ kami amankan sejumlah orang yang kedapatan membawa Sajam," tutur May, Selasa (15/10/2024).

May menjelaskan dalam tawuran tersebut paman pelaku kena panah wayer, itulah yang jadi pemicu pelaku melakukan aksinya.

"Motif pelaku sakit hati jadi balas dendam kerena pamannya kena panah wayer dan pelaku tidak punya sasaran tertentu jadi dia melakukan penikam secara acak yang penting orang kampung Argentina," jelasnya.

Ia menambahkan korban diketahui dua orang AR (20) meninggal dunia dan RP (28) kena panah wayer di Ternate Tanjung lingkungan 4.

"Korban yang meninggal dunia sudah diotopsi dengan hasil korban meninggal dunia akibat luka tusukan di bagian dada menembus jantung sepanjang 17 cm," beber Kasat Reskrim.

Sebelumnya diberitakan kasus pembunuhan terjadi Lingkungan IV Kelurahan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu (13/10/2024).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 Wita.

Seorang pemuda berinisial AR (20) harus tewas karena ditikam oleh Bilal Kahambau alias Ravael (22).

Kasie Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.