Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

AS Pertimbangkan Kirim Rudal THAAD ke Israel: Tangkal Serangan Iran

AS pertimbangkan untuk mengirim Israel sistem pertahanan rudal balistik canggih THAAD untuk menangkal serangan rudal Iran.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). AS pertimbangkan untuk mengirim Israel sistem pertahanan rudal balistik canggih THAAD untuk menangkal serangan rudal Iran. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Washington DC - Amerika Serikat (AS) pertimbangkan untuk mengirim Israel sistem pertahanan rudal balistik canggih atau Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dioperasikan oleh pasukan Amerika untuk melindungi negara itu jika terjadi reaksi Iran terhadap serangan balasan Israel yang diperkirakan akan terjadi, kata seorang pejabat AS hari Minggu 13 Oktober 2024.

Israel telah berjanji untuk menanggapi setelah Iran melemparkan sekitar 200 rudal balistik ke Israel pada tanggal 1 Oktober, sementara AS berusaha untuk berkoordinasi dengan Yerusalem dan meredam pembalasannya. Sebuah laporan akhir pekan mengindikasikan bahwa pejabat AS berpikir Israel telah mempersempit daftar kemungkinan targetnya.

Dengan Iran mengatakan akan membalas setiap tindakan pembalasan dengan cara yang sama, laporan di media berbahasa Ibrani selama akhir pekan mengklaim bahwa Washington akan mengerahkan baterai pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) untuk meningkatkan kemampuan Israel dalam menangkis rudal balistik, yang juga telah diluncurkan oleh proksi Teheran ke Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Yakub Magid dan DanLazar Berman melaporkan, seorang pejabat AS yang berbicara kepada The Times of Israel dengan syarat anonim mengonfirmasi pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk mentransfer sistem tersebut ke Israel, tetapi mengatakan belum ada keputusan yang dibuat.

AS memiliki berbagai macam sistem pertahanan rudal yang tersebar di Timur Tengah dan Eropa, termasuk sistem Patriot. Para pejabat telah berdiskusi selama berbulan-bulan mengenai jenis sistem pertahanan udara apa yang akan dikerahkan ke wilayah tersebut dan di mana akan menempatkannya. Setiap pemindahan THAAD ke Israel akan melibatkan pengerahan tentara untuk mengoperasikan sistem yang rumit tersebut.

Menurut laporan April oleh Congressional Research Service, Angkatan Darat AS memiliki tujuh baterai THAAD. Sistem ini dianggap sebagai pelengkap Patriot, tetapi dapat mempertahankan wilayah yang lebih luas, dan mengenai target pada jarak 150-200 kilometer (93-124 mil).

Secara umum, masing-masing terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk, 48 pencegat, peralatan radio dan radar, dan membutuhkan 95 tentara untuk mengoperasikannya.

Setahun yang lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan pengerahan baterai THAAD dan batalion Patriot tambahan ke lokasi-lokasi di sekitar Timur Tengah untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS dan membantu pertahanan Israel.

Iran telah bersiap menghadapi serangan balasan Israel setelah serangannya pada tanggal 1 Oktober, yang dikatakannya sebagai respons terhadap serangan Israel di Lebanon bulan lalu yang menewaskan pimpinan tertinggi kelompok teroris Hizbullah, seorang wakil Iran, dan ledakan pada bulan Juli di Teheran yang menewaskan kepala politbiro Hamas Ismail Haniyeh. Iran juga meluncurkan rudal balistik ke Israel pada bulan April.

Menurut laporan NBC News hari Sabtu, pejabat AS meyakini Israel telah mempersempit daftar kemungkinan targetnya ke infrastruktur militer dan energi di Iran.

Tidak ada indikasi bahwa Israel akan menargetkan fasilitas nuklir atau melakukan pembunuhan, kata laporan itu mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, seraya menambahkan bahwa Israel belum membuat keputusan akhir tentang bagaimana dan kapan harus bertindak.

Iran telah mengirim pesan ke AS melalui Qatar bahwa mereka akan membalas jika diserang, CNN melaporkan Sabtu . Jaringan tersebut mengutip seorang wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran yang mengancam bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur energinya dapat mengakibatkan Teheran menargetkan instalasi energi di Israel. Iran mengklaim serangan sebelumnya, yang sebagian besar tidak efektif, hanya menargetkan fasilitas militer.

AS dilaporkan mendesak Israel agar tidak membalas dendam terhadap fasilitas nuklir atau infrastruktur energi Iran, karena khawatir akan meningkatnya pertikaian antara kedua negara di kawasan itu. 

Para pejabat AS yang dikutip oleh media AS dalam beberapa hari terakhir telah menyatakan rasa frustrasinya dengan kurangnya transparansi Israel mengenai rencananya, meskipun para pejabat Israel dan AS mengindikasikan akhir minggu lalu bahwa kedua belah pihak semakin dekat setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Biden berbicara melalui telepon pada hari Rabu.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah dijadwalkan terbang ke AS minggu lalu untuk mengadakan pertemuan mengenai masalah tersebut dengan mitranya Austin, tetapi Netanyahu menunda perjalanan tersebut hingga setelah ia berbicara dengan Biden dan kabinet dapat membahas rencana pembalasan. Laporan telah mengindikasikan bahwa perjalanan tersebut dapat dilakukan awal minggu ini, tetapi hingga Jumat, belum ada kunjungan yang disetujui, Kantor Perdana Menteri mengatakan kepada The Times of Israel.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved