Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kepala Pasukan Khusus Iran Pingsan saat Diinterogasi soal Hubungan dengan Israel

Panglima Pasukan Elite Quds Iran, Esmail Qaani sedang diselidiki atas hubungannya dengan Israel.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Esmail Qaani (kanan) bersama Abdullah Sefieddine di Teheran dalam foto yang mungkin merupakan foto terakhirnya yang diketahui. Panglima Pasukan Elite Quds Iran, Esmail Qaani sedang diselidiki atas hubungannya dengan Israel. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Teheran - Panglima Pasukan Elite Quds Iran, Esmail Qaani sedang diselidiki atas hubungannya dengan Israel, menurut laporan media dan telah menderita serangan jantung selama interogasi.

"Ia diselidiki atas laporan intelijen, kata seorang sumber kepada Sky News Arabic. "Ia dipindahkan ke rumah sakit dan kepala bironya diduga memiliki hubungan dengan Israel," kata sumber pada Jumat 11 Oktober 2024.

Pejabat keamanan senior Iran mengatakan Qaani, yang menggantikan Qasem Soleimani, komandan legendaris pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang dibunuh AS pada tahun 2020, menghilang setelah serangan Israel minggu lalu yang menargetkan wakil kepala Hizbullah dan kepala keamanan dalam negeri Hashem Sefieddine yang ditunjuk untuk menggantikan Hassan Nasrallah yang terbunuh dalam serangan Israel di Dahieh bulan lalu.

YNet melaporkan, kontak dengan Sefieddine juga hilang setelah serangan itu dan ia diyakini telah terbunuh, meskipun Israel belum mengonfirmasinya.

Sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Qaani berada di Dahieh ketika IDF menyerang tetapi tidak menghadiri pertemuan dengan pengganti yang ditunjuk Nasrallah. 

Sumber lain mengatakan komandan pasukan Quds telah melakukan perjalanan ke Beirut setelah pembunuhan kepala Hizbullah dan terakhir terlihat pada hari Minggu pekan lalu ketika ia mengunjungi kantor Hizbullah di Teheran dan berfoto di sana bersama saudara laki-laki Sefieddine, Abdullah.

The New York Times melaporkan bahwa Qaani pergi ke Lebanon untuk membantu Hizbullah menyusun kembali kekuatan setelah pembunuhan Nasrallah. 

Seorang sumber di IRGC di Beirut mengatakan kepada surat kabar itu bahwa hilangnya komandan dan bungkamnya para pejabat di Teheran menyebabkan kepanikan di jajarannya.

Rumor tentang nasibnya menyebar dengan cepat dan bervariasi antara dia yang meninggal hingga dia yang diasingkan setelah pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap para pemimpin terkemuka Iran

Menurut laporan yang diterbitkan di saluran Saudi Al Hadath, Qaani baru-baru ini bertemu dengan Nasrallah dan Fuad Shukr, kepala operasi Hizbullah yang juga dibunuh oleh Israel.

Saluran itu mengatakan ia membatalkan rencana awalnya untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi Hizbullah yang kemudian menjadi sasaran IDF dan menyebabkan meningkatnya kecurigaan. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved