Menhan Israel: Serangan Rudal Iran Tak Menggores Satu pun Jet Tempur
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Minggu 6 Otober bahwa serangan rudal balistik Iran minggu lalu "bahkan tidak menggores".
Kepala CENTCOM Amerika Serikat Jenderal Michael Kurilla mendarat di Israel pada Sabtu malam untuk bertemu dengan pejabat pertahanan dan militer Israel, di tengah persiapan IDF untuk tanggapan tersebut.
Menteri Perminyakan Iran Mohsen Paknejad mengunjungi fasilitas minyak di Pulau Kharg pada hari Minggu dan bertemu dengan para karyawan, kantor berita kementeriannya, SHANA, melaporkan.
"Kami tidak takut musuh kami akan memicu krisis, dan mengunjungi wilayah tersebut merupakan perjalanan bisnis yang normal," kata Paknejad di televisi pemerintah.
Pulau Kharg, yang terletak di Teluk, merupakan rumah bagi terminal ekspor minyak mentah terbesar Iran.
Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi memperingatkan tentang “reaksi yang proporsional dan serupa dari Iran, dan bahkan lebih kuat” jika Israel menyerang.
Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat menyarankan Israel agar tidak menargetkan lokasi minyak di Iran, salah satu dari 10 produsen minyak terbesar dunia.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah memberikan penghargaan kepada komandan kedirgantaraan Garda Revolusi atas serangan rudal Republik Islam terhadap Israel, kata situs web ayatollah tersebut.
“Ayatollah Khamenei memberikan Ordo Fath kepada Jenderal Amirali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara Garda Revolusi,” katanya. “Fath” dalam bahasa Persia berarti “keberanian.”
Penghargaan tersebut diberikan karena "operasi 'Janji Jujur' yang brilian," kata situs web tersebut, mengacu pada serangan rudal balistik yang sebagian besar tidak berhasil terhadap Israel pada hari Selasa.
Perang meletus pada tanggal 7 Oktober antara Israel dan Hamas ketika kelompok teror Palestina tersebut memimpin serangan lintas perbatasan yang menghancurkan terhadap Israel dari Jalur Gaza yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Israel menanggapi dengan operasi militer untuk menghancurkan Hamas dan menyelamatkan ratusan orang yang disandera ke Gaza.
Sejak 8 Oktober, pasukan pimpinan Hizbullah telah menyerang komunitas Israel dan pos militer di sepanjang perbatasan hampir setiap hari, dan kelompok itu mengatakan hal itu dilakukan untuk mendukung Gaza di tengah perang di sana.
Pertempuran di wilayah utara telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, dengan serangan udara Israel yang disertai dengan apa yang Israel katakan sebagai serangan darat terbatas ke Lebanon yang bertujuan untuk mendorong pejuang Hizbullah menjauh dari perbatasan utara, agar puluhan ribu warga Israel yang dievakuasi dapat kembali ke rumah mereka dengan aman. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.