18 Kata-Kata Bijak Albert Einstein tentang Kehidupan dalam Bahasa Inggris dan Indonesia

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Fisikawan teoretis Albert Einstein adalah sosok ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia. 

Teorinya tentang relativitas dan mekanika kuantum, dianggap sebagai dua pilar fisika modern dan berpengaruh besar bagi perkembangan filsafat.

Penerima Nobel Fisika tahun 1921 ini selama hidupnya telah menerbitkan lebih dari 300 makalah ilmiah dan lebih dari 150 karya nonilmiah.

Namanya dikenal luas bukan hanya di kalangan akademisi, namun juga oleh warga biasa yang bahkan tidak pernah sama sekali bersentuhan dengan sains. 

Prestasi intelektual dan orisinalitasnya menjadikan kata "Einstein" identik dengan "genius".

Berikut 18 kata-kata bijak Albert Einstein tentang kehidupan dalam Bahasa Inggris dan Indonesia

1. “Two things are infinite, the universe and human stupidity. And I’m not sure about the universe”. (“Dua hal yang tak terbatas: alam semesta dan kebodohan manusia. Dan saya tidak yakin tentang alam semesta”).
2. “There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as  though everything is a miracle”. (“Ada dua cara menjalani hidup. Yang satu adalah seolah-olah tidak ada yang merupakan keajaiban. Yang lainnya adalah seolah-olah segala sesuatu adalah keajaiban”).
3. “I am enough of an artist to draw freely upon my imagination. Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world”. (“Saya cukup seorang seniman untuk menggambar bebas dengan imajinasi saya. Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas. Imajinasi melingkupi dunia”).
4. “If you can’t explain it to a six year old, you don’t understand it yourself”. (“Jika kamu tidak bisa menjelaskannya kepada anak berusia enam tahun, maka kamu sendiri tidak memahaminya”).
5. “Gravitation is not responsible for people  falling in love”. (“Gravitasi bukanlah penyebab orang jatuh cinta”).
6. “It is not that I’m so smart. But I  sty with the question much longer”. (“Bukan karena saya sangat pintar. Tapi saya bertahan dengan pertanyaan itu jauh lebih lama”).
7. “The measure of intelligence is the ability to change”. (“Ukuran kecerdasan adalah kemampuan untuk berubah”).
8. “Great spirits have always encountered violent opposition from mediocre minds”. (“Roh-roh besar selalu menghadapi oposisi sengit dari pikiran-pikiran biasa”).
9. “You never fail until you stop trying”. (“Kamu tidak pernah gagal sampai kamu berhenti mencoba”).
10. “If I  were not a physicist, I would probably be a musician. I often think in music. I live my daydreams in music. I see my life in term of music”. (“Jika saya bukan seorang fisikawan, saya mungkin akan menjadi musisi. Saya sering berpikir dalam musik. Saya hidup dalam lamunan musik. Saya melihat hidup saya dalam istilah musik”).
11. “One you can accept the universe as matter expanding into nothing that is something, wearing stripes with plaid comes easy”. (“Setelah kamu bisa menerima alam semesta sebagai materi yang berkembang menjadi ketiadaan yang sebenarnya adalah sesuatu, memakai garis-garis dengan kotak-kotak akan terasa mudah”).
12. “The most beautiful experience we can have is the mysterious. It is the fundamental emotion that stands at the cradle of true art and true science”. (“Pengalaman paling indah yang bisa kita miliki adalah yang misterius. Ini adalah emosi dasar yang menjadi pondasi seni sejati dan sains sejati”).
13. “The world as we have created it is a process of our thinking. It cannot be changed without changing our thinking”. (“Dunia sebagaimana kita ciptakan adalah hasil dari pemikiran kita. Tidak bisa diubah tanpa mengubah pemikiran kita”).
14. “Try not to become a man of success. Rather become a man  of value”. (“Jangan mencoba menjadi orang sukses. Jadilah orang yang bernilai”).
15. “I have no special talents. I am only passionately curious”. (“Saya tidak memiliki bakat khusus. Saya hanya penasaran dengan penuh semangat”).
16. “If we knew what it was  we were doing, it would not be called research, would it?”. (“Jika kita tahu apa yang sedang kita lakukan, itu tidak akan disebut penelitian, bukan?”).
17. “Reality is merely an illusion, albeit a very persistent one”. (“Realitas hanyalah ilusi, meskipun sangat gigih”).
18. “Anyfool can know. The point is to understand”. (“Siapa pun bisa tahu. Intinya adalah memahami”). (Mahasiswa Unima/Trisinar)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>