Pilkada 2024
Peta Elektoral Pilkada Jateng 2024: 10 Temuan Terbaru Adu Kuat Para "Bintang"
Peta elektoral Pilkada Jawa Tengah 2024 menarik! Head to head para "bintang", Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen vs Andika Perkasa – Hendrar Prihadi.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Peta elektoral Pilkada Jawa Tengah 2024 menarik disimak! Head to head para "bintang", tarung dua pasangan calon Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen versus Andika Perkasa – Hendrar Prihadi.
Ahmad Luthfi adalah mantan Kapolda Jateng dan Andika Perkasa adalah mantan Panglima TNI.
Jajak pendapat menemukan, Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen unggul dari Andika Perkasa – Hendrar Prihadi. Selisih elektabilitas kedua paslon, yakni 20,8 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR di Jakarta 24 September 2024 menjelaskan, Pilkada Jateng punya dinamika tinggi dua bulan menjelang pesta demokrasi 27 November 2024.
Hanta dalam rilisnya menjelaskan, temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan dalam 10 kesimpulan sebagai berikut:
- Pertama, pada simulasi tunggal Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi memperoleh angka elektabilitas (50.1 persen), sedangkan Andika Perkasa (30.8%). Sementara pada simulasi tunggal Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen memperoleh angka elektabilitas (50.7%), sedangkan Hendrar Prihadi (25.9%).
- Kedua, pada simulasi pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Tengah dengan menggunakan Surat Suara, pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen memperoleh angka elektabilitas (52.2%), sedangkan pasangan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi (31.4%).
- Ketiga, peta sebaran pemilih berdasarkan wilayah sub kultural budaya, pemilih Pantura Barat, Pantura Timur, Kedu Raya, dan Banyumas Raya cenderung kepada Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen. Sementara pemilih Solo Raya dan Semarang Raya cenderung berimbang antara Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen dan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi.
- Keempat, peta sebaran pemilih berdasarkan kelompok umur, pemilih Generasi Z, Milenial Muda, Milenial Matang, Generasi X, Baby Boomers cenderung kepada pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen. Sedangkan pemilih Silent Gen cenderung berimbang antara pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen dan pasangan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi.
- Kelima, peta sebaran pemilih berdasarkan kedekatan dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Dari (75.6%) publik yang merasa dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU), sebaran pilihannya kepada Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen (56.4%), sedangkan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi (30.4%).
- Keenam, peta sebaran pemilih berdasarkan pemilih partai politik, pemilih PDI Perjuangan (35.4%) cenderung kepada pasangan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi. Sedangkan pemilih Gerindra (14.7%), PKB (14.4%), Golkar (7.4%), PPP (3.1%), PKS (2.2%), Demokrat (1.9%), PAN (1.3%), dan NasDem (1.2%) cenderung kepada pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen.
- Ketujuh, peta sebaran pemilih berdasarkan pilihan pada Pilpres 2024, Pemilih Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan pemilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cenderung kepada pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen. Sedangkan pemilih Ganjar Pranowo – Mahfud MD cenderung kepada pasangan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi.
- Kedelapan, sebanyak (77.4%) publik mengatakan puas (gabungan sangat puas dan cukup puas) terhadap kinerja Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah periode 2018 – 2023, sedangkan (20.8%) publik mengatakan tidak puas (gabungan kurang puas dan sangat tidak puas). Dari (77.4%) publik yang mengatakan puas terhadap kinerja Gubernur Ganjar Pranowo, sebaran pilihannya kepada Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen (51.0%), sedangkan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi (32.2%).
- Kesembilan, sebanyak (86.5%) publik mengatakan puas (gabungan sangat puas dan cukup puas) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, sedangkan (12.7%) publik mengatakan tidak puas (gabungan kurang puas dan sangat tidak puas). Dari (86.5%) publik yang mengatakan puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, sebaran pilihannya kepada Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen (54.9%), sedangkan Andika Perkasa (29.8%).
- Kesepuluh, sebanyak (48.0%) publik mengatakan masih mungkin mengubah pilihan pasangan Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Tengah, sedangkan (42.1%) mengatakan tidak akan mengubah pilihan. Di antara yang masih mungkin mengubah pilihannya akan mantap menentukan pilihan pada hari H pelaksanaan pemilihan (44.6%), diikuti pada masa kampanye (36.8%), pada masa tenang kampanye (13.9%) dan saat penetapan calon (2.3%)
Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal September 2024. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti.
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di Jawa Tengah pada awal September 2024 pasca pendaftaran Calon Gubernur – Wakil Gubernur ke KPUD Jawa Tengah, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 8 – 14 September 2024.
Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral dua pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Tengah, serta mengukur evaluasi kinerja pemerintahan serta kemantapan pilihan pasca pendaftaran. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.