PBB: 30.000 Orang Meninggalkan Lebanon Menuju Suriah Akibat Perang Israel - Hizbullah
Lebih dari 30.000 orang, sebagian besar warga Suriah, telah menyeberang ke Suriah dari Lebanon dalam 72 jam terakhir, kata badan pengungsi PBB.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Beirut - Lebih dari 30.000 orang, sebagian besar warga Suriah, telah menyeberang ke Suriah dari Lebanon dalam 72 jam terakhir, kata badan pengungsi PBB, di tengah meningkatnya kekerasan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah.
Sekitar 80 persen dari mereka yang menyeberang adalah warga Suriah dan sekitar 20 persen adalah warga Lebanon, kata perwakilan UNHCR di Suriah, Gonzalo Vargas Llosa, seraya menambahkan bahwa sekitar setengahnya adalah anak-anak dan remaja dan jumlah laki-laki yang menyeberang lebih sedikit daripada perempuan.
"Mereka berpindah dari negara yang sedang berperang ke negara yang telah menghadapi konflik krisis selama 13 tahun," sebuah pilihan yang sangat sulit, katanya dalam sebuah konferensi pers dikutip CNN. "Kita harus melihat dalam beberapa hari ke depan berapa banyak lagi yang akan melakukan hal yang sama," katanya.
Filipina mengatakan akan mengevakuasi 11.000 warganya dari Lebanon begitu pasukan Israel melintasi perbatasan untuk melancarkan serangan darat terhadap Hizbullah.
"Invasi darat akan menyebabkan pemulangan wajib," kata Wakil Menteri Luar Negeri Eduardo de Vega dalam konferensi pers di Manila, seraya menambahkan bahwa rencananya adalah memindahkan ribuan orang keluar dari negara itu melalui jalur laut. Ia tidak memberikan rincian lainnya.
Manila sebelumnya mendesak warga Filipina untuk meninggalkan Lebanon sebelum maskapai penerbangan berhenti terbang ke Beirut, tetapi sebagian besar warganya tidak mengindahkan seruan tersebut, kata diplomat Filipina.
Jutaan warga Filipina bekerja di luar negeri — dengan jumlah besar terkonsentrasi di Timur Tengah — karena terbatasnya kesempatan kerja di negara asal mereka. Sekitar 90 persen dari mereka yang bekerja di Lebanon adalah pekerja migran perempuan di sektor domestik.
“Bagi sebagian dari mereka, terbunuh dalam perang lebih baik daripada mati kelaparan,” kata de Vega, seraya menambahkan sejauh ini belum ada korban jiwa dari Filipina akibat kampanye udara Israel terhadap Hizbullah.
Sejauh ini, hanya 500 warga Filipina yang menerima tawaran pemerintah untuk meninggalkan Lebanon, kata De Vega.
Anthony Mandap, konsul jenderal di kedutaan Filipina di Tel Aviv, mengatakan saat ini belum ada rencana untuk memulangkan sekitar 30.000 warga Filipina yang bekerja di Israel.
Empat warga Filipina dibunuh dalam serangan Hamas pada 7 Oktober dan dua orang diculik — termasuk seorang warga negara Israel-Filipina — dan kemudian dibebaskan. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.