Petani di Manado dan Minahasa Sulawesi Utara Mulai Mengeluh, Harga Cengkeh Stagnan

MANADO, TRIBUN – Petani di sejumlah wilayah Provinsi Sulawesi Utara mulai mengeluh dengan harga cengkeh saat ini.

Hingga Jumat (20/9/2024) masih Rp 97 ribu. Sebelumnya sempat menyentuh Rp 97.500 namun turun lagi. 

Harga ini bertahan sejak satu bulan lalu. 

Harga cengkeh di Gudang Cengkih Wanea, Manado, Sulawesi Utara memang sebelumnya naik terus, sejak 19 Juli 2024 di Rp 80 ribu per kilogram lalu naik menjadi Rp 81 ribu, naik lagi menjadi Rp 81.500, Rp 83 ribu, Rp 85 ribu.

Kemudian di awal Agustus 2024 naik menjadi Rp 88 ribu lalu Rp 90 ribu, Rp 92 ribu, Rp 94 ribu dan menjadi Rp 97 ribu di akhir Agustus hingga 20 September 2024. 

Sudah sebulan harga cengkeh tak naik lagi membuat petani dan penjual cengkeh mulai mengeluh.

Abram, seorang petani cengkeh mengungkapkan rasa kecewanya karena harga cengkeh yang tak kunjung naik lagi. 

"Biasanya menjelang akhir tahun, harga cengkih itu naik, tapi kali ini malah turun dari Rp 97.500 per kilogram (jadi Rp 97 ribu)," kata Abram.

Menurutnya, di tahun-tahun sebelumnya, harga cengkih bisa mencapai Rp 110 ribu per kilogram. Namun, saat ini harga masih stagnan dan sedikit menurun.

Petani Minahasa

Sama dengan yang ada di Manado, petani cengkeh di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara juga mengaku kecewa dengan harga cengkeh yang belum juga ada tanda-tanda akan naik lagi.

Masih bertahan diangka Rp 97 Ribu per kilogram. 

Mereka merasa aspirasi mereka belum didengar oleh Pemerintah maupun pihak terkait.

"Sampai saat ini masih 97 ribu per kilo, belum ada kenaikan. Seharusnya harga cengkeh bisa mencapai 100-120 ribu per kilogram (di akhir tahun)," ujar Vincen, Petani Cengkeh asal Tombulu. 

Padahal, lanjut Vincen para petani cengkeh di Minahasa berharap harga bisa terus naik dan menyentuh angka normal. "(kalau seperti ini) seakan aspirasi kami tidak didengar pemerintah," keluh Vincen.