Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Iran Menuduh Israel Lakukan Pembunuhan Massal Setelah Ledakan Ribuan Pager Hizbullah

Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan massal setelah pager milik kelompok Hizbullah yang berafiliasi dengan Teheran di Lebanon meledak.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Orang-orang berkumpul di luar rumah sakit Universitas Amerika setelah kedatangan beberapa pria yang terluka oleh pager genggam yang meledak, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan massal setelah pager milik kelompok Hizbullah yang berafiliasi dengan Teheran di Lebanon meledak. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Teheran - Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan massal setelah perangkat pemanggil milik kelompok Hizbullah yang berafiliasi dengan Teheran di Lebanon meledak, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia mengecam tindakan teroris rezim Zionis sebagai contoh pembunuhan massal.

Bulan Sabit Merah Iran mengatakan telah mengirim "tim penyelamat dan dokter bedah mata" ke Lebanon untuk merawat korban luka setelah ledakan pager yang digunakan oleh Hizbullah kemarin.

Dikutip AFP, setidaknya sembilan orang tewas dan ribuan lainnya terluka ketika pager yang digunakan anggota Hizbullah meledak kemarin dalam serangan terkoordinasi yang secara luas dikaitkan dengan Israel.

Di antara yang terluka adalah utusan Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, dengan media Iran melaporkan ia menderita luka di tangan dan wajah. The New York Times melaporkan ia kehilangan satu mata dan mata lainnya terluka parah.

Menurut outlet tersebut, pager tersebut berbunyi bip selama beberapa detik sebelum meledak, yang berarti para pengguna mengangkatnya ke arah wajah mereka untuk membaca pesan sebelum ledakan terjadi.

Rusia menyatakan mengutuk keras serangan mematikan yang mengakibatkan ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak secara serentak di Lebanon, dan menyerukan semua pihak yang terlibat untuk menahan diri.

"Kami mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Lebanon dan warga negaranya, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatannya dan tantangan serius terhadap hukum internasional melalui penggunaan senjata tidak konvensional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Terjun Payung

Divisi ke-98 IDF (militer Israel) dikerahkan ke Israel utara di tengah meningkatnya ketegangan dengan Hizbullah, setelah berbulan-bulan operasi di Jalur Gaza di bawah Komando Selatan.

Divisi pasukan terjun payung dan komando sekarang akan bergabung dengan Divisi ke-36 di bawah Komando Utara.

Divisi ke-98, dengan sekitar 10.000 hingga 20.000 tentara, ditarik dari Khan Younis di Gaza selatan pada akhir Agustus.

Langkah tersebut dilakukan di tengah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Lebanon setelah Israel diduga menyebabkan ribuan pager Hizbullah meledak. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved