Kecelakaan di Manado
Kesaksian 2 Siswa dan Cerita Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ring Road GPI Manado Sulawesi Utara
Info Terbaru : Kesaksian 2 Siswa dan Cerita Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ring Road GPI Manado Sulawesi Utara.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Handhika Dawangi
MANADO, TRIBUN - Kejadian heboh di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara Selasa (17/9/2024) pagi. Kecelakaan Micro Bus Isuzu Elf bernomor polisi DB 7030 AA di Jalan Ring Road GPI, Kecamatan Mapanget.
Hingga saat ini info terkait kecelakaan tersebut masih menjadi perhatian banyak orang.
Terkini, terungkap apa yang dilakukan sopir sebelum terjadi kecelakaan. Diungkap oleh 2 siswa yang berada di dekat sopir di dalam mobil.
Ada juga cerita dari orangtua salah satu siswa yang menjadi korban meninggal dunia pada kejadian ini. Lalu terungkap siapa sopir yang mengendarai mobil bus tersebut.
Baca selengkapnya.
1. Kehilangan Anak Bungsu
Dahliani, ibu dari Aprilio salah satu siswa yang menjadi korban meninggal dunia pada kejadian tersebut bercerita tentang kenangan yang ditinggalkan anak bungsunya itu. Salah satu kenangan yang tak bisa dia lupakan adalah Aprilio suka sekali berenang di kolam.
"Aprilio beberapa hari ini memang suka sekali ke kolam berenang. Dia selalu tanya kapan bisa pergi berenang lagi. Sudah beberapa hari dia minta ke papanya, tapi papanya sibuk, jadi dibilang nanti saja," kenangnya.
Pernah ada saat dimana Aprilio sudah bersiap-siap, bahkan hampir seharian penuh dia sudah menggunakan pelampung. "Kakaknya bahkan sudah berencana memesan untuk membeli kolam berenang via online," lanjut Dahliani, dengan suara yang bergetar.

Aprilio Takut Ketinggalan Bus
Pagi hari sebelum ke sekolah menjadi momen terakhir Dahliani melihat Aprilio. Pada malamnya Dahliani merasa tidak enak badan. Namun katanya tidak ada firasat tak baik sedikitpun.
Pagi itu ayah Aprilio sempat mengantar kakak Aprilio untuk membeli air, lalu kembali untuk menjemput Aprilio menuju tempat bus sekolah.
"Dia (Aprilio) sempat tanya ke saya, ayah mana, lama sekali, takutnya Aprilio ketinggalan bus," cerita Dahliani. Saat Aprilio sudah berangkat, Dahliani kembali melanjutkan aktivitas di rumah.
Dahliani Panik
Tak lama setelah Aprilio berangkat ke sekolah kejutan tak terduga menghampiri Dahliani. "Saya lihat media sosial, ada kabar kecelakaan. Saya langsung panik. Saya tancap gas tanpa pikir panjang, langsung menuju lokasi," ujarnya.
Ketika tiba di tempat kejadian, Dahliani kehilangan kendali. "Saya panik, saya cari anak saya. Saya histeris, barang-barang di motor sudah tidak peduli. Kunci motor, uang, semua saya tinggalkan," katanya.
Ia sempat melihat anaknya tergeletak kaku di tempat kejadian. "Ada seorang guru yang memeluk Aprilio, dia sempat membuka mata," lanjutnya.
Sayangnya, meski Aprilio sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Minut, nyawanya tidak tertolong.
Sosok Aprilio
Aprilio adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Sosok ceria yang kerap membawa keceriaan di rumah, kini meninggalkan lubang besar dalam hati keluarga yang mencintainya. Kehilangan seorang anak adalah duka yang sulit diterima, dan bagi Dahliani, tragedi ini terasa begitu berat.
"Tak ada firasat apa-apa. Saya tak menyangka, ini adalah perpisahan kami dengan Aprilio," ucapnya. (pet)
2. Cerita Siswa yang Duduk Samping Sopir
Siswa tersebut bercerita, sopir sempat melihat ke belakang sebelum terjadi kecelakaan. Katanya bus saat itu melaju cukup kencang. Kemudian oleng, menabrak pembatas jalan dan terbalik.
"Iya, (mengiyakan jika sopir sempat melihat kebelakang sebelum insiden terjadi)," ucapnya dengan nada gemetar.
Siswa lain penumpang yang selamat pada kejadian tersebut mengungkap sopir langsung berusaha membantu semua siswa untuk keluar dari bus setelah kecelakaan. (pet)
3. Ezra Baru Selesai Kuliah Pendeta
Ezra Mongkau namanya. Berusia 24 tahun. Dia adalah sopir yang mengendarai micro bus Isuzu Elf dengan nomor polisi DB 7030 AA. Pagi itu dia menjemput dan mengantar 9 siswa SD GPdI Berea Mapanget. Namun semua tak sampai di sekolah karena bus alami kecelakaan di Jalan Ring Road GPI. Lokasi kecelakaan tak jauh dari sekolah.
Tentang Ezra diungkap orangtuanya kepada tribunmanado.co.id saat ditemui di Mapolsek Mapanget. Ezra langsung diamankan polisi dan dimintai keterangan untuk proses lanjut.

Kata orangtuanya, Ezra baru saja menyelesaikan kuliah pendeta dan sementara praktik di gereja GPdI Pusat.
"Dia baru saja selesai sekolah pendeta jadi sementara praktik pelayanan di gereja besar," ujar Bobby orangtua Ezra.
Lanjut Bobby, mereka keluarga Ezra kaget mendengar kabar Ezra alami kecelakaan. "Kami kaget tiba-tiba dia telefon Ezra alami kecelakaan dan ada korban jiwa," ujar dia.
Bobby mengatakan ini adalah musibah. Dia yakin Ezra tidak sengaja. Namun diluar itu, semua prosesnya diserahkan kepada pihak kepolisian. "Sementara dia ditahan di Polsek Mapanget kami belum diizinkan untuk bertemu. Dari telepon Ezra dengan saya sebelumnya dia mangaku trauma karena semua siswa yang dijemput kenal dekat dengan dia," ujar Bobby. (Tribunmanado.co.id/pet/fer)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Arie Lasut Manado Sulut Tadi Malam, Tertabrak Truk Kontainer |
![]() |
---|
Identitas Nama Korban Meninggal Kecelakaan di Jalan Arie Lasut Manado Sulut Tadi Malam |
![]() |
---|
Pria Tewas Kecelakaan di Jalan Utama Arie Lasut Singkil Manado, Korban Terlindas Truk Kontainer |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Ternate Tanjung Manado Sulawesi Utara, Seorang Pemotor Meninggal Tertabrak Truk |
![]() |
---|
Breaking News: Mobil Terbalik di Depan RS Pancaran Kasih Manado, Videonya Beredar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.