Tribun Podcast
Pesan Geraldi Mantiri Jangan Menjadi Merah dan Kuning, Tapi Mari Bekerjasama Bangun Kota Bitung
Geraldi dan Erwin, diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Golkar serta lima partai pengusung.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Bakal calon Wali Kota Bitung Sulut Geraldi Mantiri, bersama bakal calon wakil Wali Kota Erwin Wurangian ingin Bitung Maju, Inovasi Berkelanjutan.
Geraldi dan Erwin, diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Golkar serta lima partai pengusung.
Dalam program Podcast Tribun, Geraldi menyampaikan sebagain visi misi serta program kedepan ketika terpilih bersama Erwin menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung.
Baca juga: Wali Kota Maurits Mantiri Beri Masukkan Penting ke Anggota DPRD Bitung Sulawesi Utara
Tribun: Ketika jadi anggota DPRD apa saja yang sudah dilakukan untuk Kota Bitung?
Geraldi: Tugas utama DPRD Bitung fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran. Kami percaya marwah PDI Perjuangan yang namanya Gotong Royong sangat jelas dan nyata.
Ketika di DPRD Bitung, berterima kasih ke anggota DPR RI Adriana Dondokambey, karena memberikan beasiswa ke 3 ribu anak di Kecamatan Matuari dan Ranowulu sampai saat ini.
Begitu juga dengan mendiang Herson Mayulu mantan anggota DPR RI, yang memberikan bantuan lewat APBN dalam hal rehab rumah layak huni.
Kami berterima kasih kepada pak Herson Mayulu, atas kolaborasi dan gotong royong lewar program ke masyarakat.
Di DPRD Provinsi juga anggota dari fraksi PDI Perjuangan dapil Minut Bitung, bersama kamo memfasilitasi rumah ibadah diberikan hewan kurban dan CSR, serta dibantu pak Gubernur Sulut Olly Dondokambey membantu fasilitasi ke gereja-gereja.
Sehingga, kalau mau dikata apa yang kami lakukan di DPRD Bitung, kami tidak bisa banyak melakukan, karena ini kerja-kerja partai yang notabennya kami tidak bisa katakan hanya satu orang saja tapi bergotong royong dan bekerjasama.
Sampai saat ini bantuan beasiswa atas nama anggota DPR RI dapil Sulut fraksi PDI Perjuangan ibu Adriana Dondokambey dan Vanda Sarundajang.
Tribun: Setelah di DPRD memang terbetik saat ini untuk menjadi seorang kepala daerah?
Geraldi: Namanya orang terjun ke dunia politik karir tertinggi politisi adalah top eksekutif diberbagai segment. Dan sudah ada dan punya pemikiran tapi ada waktunya, sambil persiapkan kualitas, kapasitas dan mental.
Karena sebagai top eksekutif, memikirkan semua. Sehingga ketika ada pertanyaan apakah ada keinginan seperti itu, pasti ada tidak menufik dengan keinginan seperti itu.
Tapi prosesnya, proses politik inilah kami lima tahun belajar, cari tau untuk menjadi top eksekutif.
Tribun: Awal pilkada Bitung, nama pak Maurits Mantiri dapat rekomendasi. Beberapa minggu terakhir muncul nama Geraldi Mantiri sebagai calon Wali Kota Bitung tang diberikan mandat dari DPP.
Bagaiman cerita dibalik ini?
Geraldi: Ceritanya, pertantaan ini paling di tanya orang. Kenapa kami bukan Maurits Mantiri?
Kami sempat nyeleneh atau bercanda kami mencoba untuk mengkude, tapi ini bercanda.
Tapi menurut kami, negara ini negara konstitusi negara hukum, paham dan taat segala aturan.
Pertama memang usulan dari DPC Calon Wali Kota Maurits Mantiri. Kemudian dalam proses pengusulan nama calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP Kota Bitung diberengi dengan survey.
Semua yang punya peluang di PDIP Bitung dalam pencalonan di survey, ada nama Maurits Mantiri, Fabian Kaloh, kami juga pribadi dan banyak lagi sekitar 10 sampau 12 orang.
Berjalannya proses ada kejadian di Bitung, pak Maurits Mantiri lakukan pelantikan pejabat enam bulan sebelum penetapan calon, dan ada undang-undang yang mengatur tidak boleh melakukan itu.
Memang ada salah kaprah, kami ingat di 2019 Kemendageri mengeluarkan surat edaran batas akhir. Tapi dalam proses ini surat kemendageri keluar setelah pelantikan oleh pak Maurits.
Sehingga ada perdepatan di internal partai, sambil kami komunikasi dengan partai lain untuk kerjasama di Pilkada 2024.
Kami juga melakukan upaya dan langkah seperti konsultasi ke KPU RI, DPP Partai untuk meliat ruang kalau bisa Maurits Mantiri bisa dicalonkan karena hasil survey tertinggi diantara calon lainnya dan calon internal PDIP.
Sosok Maurits Mantiri didukung tingkat kepuasan publik terhadap jalannya roda pemerintahan dan berada di angka 79 persen dibarengi elektabilitas Maurits Mantiri.
Dengan adanya peristiwa tanggal 22 Maret 2024, yang dipahami bukan pyur tentang pemerintah kota juga ada perdepatan batas akhir dan undang-undang pemilu dan pilkada berubah-ubah.
Bahkan, terakhir ada putusak yang di keluarkan KPU pasca keputusan MK.
Sampai kembali muncul nama Maurits Mantiri dan mensosialisasikannya untuk dicalonkan kembali.
Tapi, kami tidak bisa pahami logika dan langkah politik.
Dibeberapa kesempatan kami sampaikan politik dinamis sangat cair.
Kalau pakai logika tidak masuk. Sehingga kami sampaikan di politik pakai hati dan rasa agar bisa pahami.
Ketika Maurits Mantiri tidak bisa dicalonkan, kami jujur tau akan dicalonkan dua bulan terakhir. Beliau sampaikan langkah yang akan dilakukan, tapi kalau itu tidak bisa ayah sampaikan kepada kami untuk siap sebagai kader PDIP.
Ayah sampaikan siap, siap dan siap.
Di PDI Perjuangan tidak serta merta setelah Maurits Mantiri harus Geraldi Mantiri, tidak seperti itu.
Kami percaya keputusan paling utama ada pada Ibu Megawati Soekarno Putri, hak prerogatifnya.
Sehingga tidak bisa serta merta setelah Maurits Mantiri anaknya, bukan seperti itu.
Dalam prosesnya, setelah ada keputusan dari ayah secara pribadi memutuskan dari pada berdebat dan proses panjang, maka disampaikan ke pak Olly Dondokambey selaku ketua DPD dan Bendahara DPP kami bisa di calonkan.
Padahal di kondisi masih debetebel, ada beberapa kejadian seperti Yurisprudensi, ada kejadian sebelumnya di daerah lain.
Tapi ayah kami sampaikan, mungkin ini saat ini berikan ke yang lainnya tapi tidak menyebut kalau itu kami.
Nah keputusan bahwa kami yang akan di calonkan, ada di DPD Provinsi Sulut dan DPP PDI Perjuangan.
Sampai detik ini bisa dikatakan kami percata tidak ada yang kebutulan, ketika kesempatan datang dan ada persiapan diri kami di panggil pak Olly bahwa usulan dari beberapa nama yang di survey diputuskan kami.
Kami sempat bertanya kenapa kami? Tapi kami menyampaikan siap ditugaskan oleh partai manapun.
Bahkan kami berkelakar kalau memang saat ini partai bilang maju di Jakarta dengan Ahok dan Mas Pram kami siap.
Intinya, yang penting atas arahan dan petunjuk Ibu Megawati Soekarno Putri karena dengan keputusan dan pengalamannya pasti bisa.
Ketika diberitahu dan dibilang, kami sebagai calon Wali Kota Bitung, seperti kena kilat, bukan hanya kaget.
Dan pribadi Kami siap, sembari sampaikan akan bicara dengan istri dan keluarga.
Kami ingin ceritakan senang di PDI Perjuangan, karena bukan tentang orangnya tapi tentang ide. Orang bisa berganti, tapi ide atau program kegiatan serta ideologinya tetap satu.
Maka bukan tentang Maurits Mantirinya bukan tentang Geraldi Mantirinya atau siapa, tapi bagaimana kami mampu ejahwantakan idialisme Soekarno dan gotong royong membangun kota.
Maka, keputusan kami mampu berkolaborasi dan bekerjasama dengan partai Golkar.
Dua partai yang bertolak belakang, tapi kenapa bisa bekerjasama? Pertama ide dan gagasan program kegiatan bangun kota.
Kita bisa berbeda warna, tapi untuk Kota Bitung kita bersatu, itulah tujuan kami di PDIP.
Juga berkoalisi dengan partai lainnya ada lima partai, Buruh, Gelora, PBB, PKB dan Partai Ummat.
Tribun: Setelah ditetapkan sebagai calon Wali Kota Bitung, apa yang langsung di lakukan?
Geraldi; bicara apa yang dilakukan, pertama undang masyarakat dan tim untuk bersama rumuskan. Meski pointernya sudah kami dapat, ditopang dengan pengalaman di DPRD dan turun lapangan.
Karena Ibu Mega selalu bilang tidak ada kata berhenti turun lapangan ketemu masyarakat, ide ini kami tulis dan rumuskan bersama tim tema yang dibangun, visi misa programnya apa.
Bersama calon Wakil Wali Kota Erwin Wurangian dan partai pengusung dan pendukung kami rumuskan, sehingga keluarlah visi Bitung Maju, Inovasi berkelanjutan dengan tagline Setia Pada Rakyat.
Kenapa Bitung Maju Inovasi Berkelanjutan, karena apa yang dilakukan Maurits Mantiri akan kami coba berinovasi dan utamanya bagaimana berikan kesejahteraan kepada masyarakat yang utama.
Karena bicara program kegiatan yang paling utama kesejahteraan masyarakat.
Kami juga rumuskan dengan tim hingga tiga pada titik. kalau kami kampanye tidak perlu karakternya.
Sehingga kami tetap dengan warna merah pak Erwin Wurangian partai Golkar dengan warna kuning.
Kadang kalau orang mau kampanye ada yang berubah atau seragam, kenapa kami berbeda.
Kalau di masa kampanye calon berubah 180 derajat, berubah dengan cara ketika turun ke masyarakat.
Yang ingin kami tampilkan inilah kami, kami tidak harus menjadi kuning untuk bekerjasama dengan pak Erwin.
Pak Erwin pun tidak perlu jadi merah, begitupun partai lain tidak perlu jadi merah kalau ingin bekerjasama dengan kami.
Ingat satu niatnya untuk kota Bitung lebih baik.
Dengan adanya perbedaan kami dan pak Erwin, tidak perlu ada kamuflase ke masyarakat bahwa kami bersatu dan aman-aman karena banyak kejadian di banyak daerah perselisihan antara kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Imbasnya masyarakat. Kami sampaikan ke pak Erwin, tidak perlu jadi merah untuk bekerjasama membangun kota begitu juga dengan partai lain.
Marilah kita bekerja sama, tidak perlu menjadi merah karena paradigma yang sering terbangun setelah terpilih ke warna asal.
Sehingga inilah yang sering membodohi dan kamuflase masyarakat, saat kampanye sewarna.
Kemudian alasan kami memilih warna Merah dan Kuning, karena dua warna ini collor of the year 2024.
Kalau tahun lalu warna yang di pakai Pak Prabowo dan Pak Gibran warna biru muda
Dan tahun ini collor of the year merah dan kuning, sehingga dikatikan dengan negara Spanyol juara Piala Dunia (jerseynya warna merah dan kuning).
Hingga di Bioskop ada film Deadpool dan Wolfrine warna merah dan kuning, maka kami memilih tetap dengan karekter masing-masing.
Tribun: Saat ini lagi sibuk turun ke lapangan, tentu ada selalu nasihat dari pak Maurits sebagai ayah, ketua DPC, politisi senior. Apa yang selalu ia sampaikan?
Geraldi: kalau dalam partai di rapat-rapat, beliau sampaikan tidak harus ke calon tapi ke semua pengurus partai dan simpatisan bahwa harus temui masyarakat.
Bangun visi dan misi, harus berdasarkan apa yang masyarakat inginkan.
Di sisi orang tua, berbagai masukan disampaikan tentang kekurangan kami karena tidak ada manusia sempurna karena kesempurna itu milik Tuhan.
Beliau juga sampaikan tentang program yang baik telah dilakukan seperti BPJS kesehatan, dalam hal keagamaan sehingga beliau diberi gelar bapak Moderasi Beragama hingga pondasi-pondasi yang telah beliau letakkan
Kalau di tanya kenapa tagline setia pada rakyat dan harapan baru, kami sebagai pendatang baru dalam kontestasi Pilkada maka kami sampaikan kami penganut perubahan untuk berkelanjutan.
Sehingga muncul dalam visi misi kami Inovasi berkelanjutan.
Perubahan untuk hal yang kurang di era Maurits Mantiri.
Maka berkelanjutan untuk pondasi yang baik yang telah dilakukan Maurits Mantiri.
Kami sedikit sentil visi misi yaitu sektor UMKM dsn pemberdayaan masyarakat.
Tahun ini, tahun sulit disisi perekonomian masyarakat kelas menengah dan bawah kena dampaknya di Indoensia.
Maka satu hal yang dilakukan, UMKM hal yang bisa bangkitkan perekonomian sehingga fokus kami kesitu.
Kedua, Indonesia darurat pendidikan. Kota Bitung rata-rata pendidikannya hanya sampai tingka SMP, maka kami akan berikan beasiswa untuk masyarakat kurang mampu dan itu harus tersentuh.
Maurits Mantiri telah melakukan itu, ada masyarakat dibantu kuliahnya sampai di luar negeri.
Maka kami tertantang untuk itu karena di DPRD sudah lakukan beasiswa PIP ada 3 ribuan akan diberikan baesiswa di dapil kami.
Dan untuk skop kota Bitung lebih luas lagi, sehingga kami harus maju di top eksekutif sehingga peningkatan sumber daya manusia dari berbagai sisi.
Lalu bicara lingkungan, muaranya ke bisnis perkonomian dan pariwisata.
Karena kami terlibat di komunitas tentang alam dan lingkungan, kami ingin sampaikan ke mereka lingkungns dan SDM Indonesia khususnya Bitung sangat lengkap.
Kalau kami ingin bangun gedung mewah sudah banyak di Qatar, Dubai, Amerika tapi orginalistas tentang lingkungan bisa berdampak ke pariwisata.
Sehingga ada langkah yang sudah kami lakukan di sektor pariwisata seperti pelatihan dive guide, bantu peralatannya ketika di DPRD.
Ada beberapa masalah sehingga akan diperbaiki.
Tribun: Dalam pencalonan akan sibuk, butuh stamina kuat. Bagaimana tips jaga stamina?
Geraldi: Kami ingin sampaikan kalau usia ayah kami 59 dan paling aktif dan paling banyak kami belajar. Sehingga tipsnya dari beliau waktu tidur di jaga dan saat makan ya makan.
Karena itu kami sebagai orang muda, meski kerap tidur larut dan lainnya tapi ada berbagai hal telah disampaikan ayah kami dalam proses politik yang didalamnya menjaga kesehatan.
Beruntungnya lagi pasangan wakil kami pak Erwin Wurangin cukup mudah usia 46 tahun kami 36 tahun sehingg gerak capat kami berdua bisa mampu yakinkan masyarakat bawa kota Bitung lebih baik lagi.
Tribun: waktu untuk keluarga dan kaga keharmonisan antara urusan rumah partai dan pilkada, gimana cara bagi waktu dengan keluarga.?
Geraldi: bicara kesempurnaan dalam bagi waktu kami masih merasa bersalah ke istri dan anak. Kami bilang, bahwa ingat dan bercaya kami bersama istri adalah pelayan khusus di geraja, dan bentuk pelayanan memberikan waktu ke masyarakat dan itu dipahami.
Namun ada ada kendala pada anak pertama kami yang usia 6 tahun sudah sekolah SD kelas 2, ada cerita menarik ketika hadi anggota DPRD tahun 2019.
Karena banyaknya aktifitas kami dan waktu itu sebagai anak pertama, tidak pernah lepas dari kami sehingga kalau mau tidur cari kami.
Dan ketika kami banyak beraktifitas di luar rumah, pernah satu momen ketika pulang rumah anak pertama kami bernama Ghia sudah tidak kenal lagi dengan kami.
Sehingga muncul rasa bersalah, tapi beruntung istri kami bisa tutupi kekurangan kami.
Kalau bicara apakah mampu bagi waktu, sering kami rasa bersalah ke anak dan istri.
Bahkan dalam kontestasi ia, istri kami awalnya tidak tau kalau akan dicalonkan ia tau dari orang lain.
Karena kami kuatir saat ini di tengah gonjang - ganjing terkait pencalonan, maka belum sampaikan ke istri. Nanti disampaikan ketika sudah disampaikan oleh Pak Olly.
Sempat istri tanyakan kenapa tidak diberitau duluan, saya sampaikan belum tau karena SK di PDIP semenit dan detik pun bisa berubah sehingga belum sampaikan.
Dan kami tidak ingin, istri berpikir hal-hal tidak diingikan dan berbeban.
Sehingga dalam proses ini, untuk kesempurnaan dengan keluarga masih banyak kurang tapi keluarga masih suport.
Geraldi: Secara pribadi niat ingin bangun kota, dalam proses politik kami sampaikan setiap proses kebidupan paking utama niat.
Kalau biat sudah jalah, harus persiapkan diri lalu ada yang namanya kesempatan dari Tuhan.
Dan dikesempatan itu kami siap secara diri sendiri, sampai Tuhan menberikan kesempatan itu.
Dalam proses ini kami yakin kesempatan ini bukan kemujuran, tapi ketika saya persiapkan diri dan Tuhan izinkan kesempatan itu datang ke kami.
Kami ajak ke semua, ingin kampanye politik menyenangkan kedua kepada pendukung kami bersama Erwin stop hoax dan bully mari kita adua gagasan.
Uji kami, masih ada waktu di kampanye jangan dulu langsung menentukan atau seperti Kucing dalam Karung.
Uji kami, liat secara intelektual mental dan dengan iman kami mencoba bangun kota lebih baik lagi.
Joune Ganda Ungkap Strategi Bangun Minahasa Utara Lewat Digitalisasi, SDM, dan Infrastruktur |
![]() |
---|
Prosesi Adat Pemindahan Waruga di Minahasa Utara Sulut, Refly Inaray: Budaya Adalah Identitas Kita |
![]() |
---|
Kesaksian Mamay Korban KM Barcelona VA, Cerita Detik-detik Kapal Terbakar hingga Tolong Anak Kecil |
![]() |
---|
Direktur Layanan Pengaduan Mediasi Advokasi PMI Mangiring Sinaga Kunjungi Tribun Manado |
![]() |
---|
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Hafidz Muksin Kunjungi Tribun Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.