Pilpres AS
Harris vs Trump Bersaing Ketat di 7 Negara Bagian Kunci Kemenangan
Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump terkunci dalam persaingan ketat di tujuh negara bagian medan pertempuran saat perebutan Gedung Putih.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Washington DC - Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump terkunci dalam persaingan ketat di tujuh negara bagian medan pertempuran saat perebutan Gedung Putih memasuki tahap akhir.
Survei baru dari Emerson College Polling dan The Hill yang dirilis Kamis 29 Agustus 2024, menemukan Harris mengalahkan Trump di:
Georgia (49 persen berbanding 48 persen), Michigan (50 persen berbanding 47 persen), dan
Nevada (49 persen berbanding 48 persen).
Sementara itu, jajak pendapat menunjukkan Trump sedikit unggul di:
Arizona (50 persen berbanding 47 persen), Carolina Utara (49 persen berbanding 48 persen), dan
Wisconsin (49 persen berbanding 48 persen).
Di Pennsylvania, keduanya imbang masing-masing pada 48 persen.
Caroline Vakil melaporkan, dalam semua kasus, angka-angka jajak pendapat berada dalam margin kesalahan, yang berarti perlombaan pada dasarnya imbang di masing-masing negara bagian yang terlibat.
"Persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump masih berlangsung, dengan margin kesalahan masing-masing negara bagian," kata Spencer Kimball, direktur eksekutif Emerson College Polling, dalam sebuah pernyataan.
Harris mengungguli Trump di antara pemilih independen di enam dari tujuh negara bagian yang disurvei. Satu-satunya pengecualian adalah Nevada, di mana Trump mengungguli Harris di antara pemilih independen.
Trump sedikit lebih unggul di mata pemilih perempuan di Arizona. Namun, Harris lebih unggul dibanding mantan presiden itu di mata pemilih perempuan di enam negara bagian medan tempur lainnya. Harris juga lebih unggul di mata pemilih berusia di bawah 30 tahun di setiap negara bagian yang menjadi penentu.
Sementara itu, Trump tampil lebih baik di tujuh negara bagian dengan pemilih pria.
“Terdapat pula kesenjangan gender yang mencolok, mirip dengan yang terjadi pada tahun 2020,” kata Kimball. “Di enam dari tujuh negara bagian yang masih belum jelas arah politiknya, Harris mengungguli Trump di kalangan pemilih perempuan, namun, di Arizona, Trump unggul dua poin atas Harris di kalangan pemilih perempuan, kelompok yang unggul sekitar tiga poin atas Biden pada tahun 2020 menurut jajak pendapat,” katanya.
Jajak pendapat menunjukkan bagaimana peruntungan Demokrat berubah dengan cepat lebih dari sebulan sejak Presiden Biden menarik diri dari pemilihan presiden. Demokrat khawatir tentang kelangsungan hidup mereka di negara bagian seperti Michigan dengan Biden di puncak, tetapi dengan Harris sebagai calon, negara bagian tersebut tampak lebih kompetitif lagi.
Harris tengah menikmati momentum setelah Konvensi Nasional Demokrat, yang diadakan minggu lalu di Chicago, dan para pengamat mengamati dengan saksama untuk melihat apakah hal itu akan menghasilkan angka jajak pendapat yang lebih baik untuknya. Namun, survei Emerson College Polling/The Hill menunjukkan bahwa bahkan dengan energi baru yang ditemukan di jajaran teratas Demokrat, persaingan untuk Gedung Putih masih menegangkan.
Agregat survei nasional yang dikumpulkan oleh Decision Desk HQ menunjukkan Harris mengungguli Trump sekitar 50 persen berbanding 45 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.