Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres AS

Soal Isu Iklim dan Gaza: Kaum Progresif Berhati-hati Mendukung Harris

Anggota parlemen dari progresif telah menunjukkan front persatuan di Konvensi Nasional Demokrat minggu ini, saat mereka memberikan dukungan ke Harris.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Kamala Harris. Anggota parlemen dari progresif telah menunjukkan front persatuan di Konvensi Nasional Demokrat minggu ini, saat mereka memberikan dukungan ke Harris. 

Kaum progresif berharap Harris akan menepati sebagian janji yang dibuat Biden sebagai kandidat tetapi kemudian menariknya kembali.

"Kita tidak boleh membiarkan hal itu terjadi lagi," kata Jeff Merkley, seorang senator, kepada Guardian. "Kita, sebagai pewarta kebenaran iklim, harus hadir, bersuara lantang, dan bertekad untuk mengatakan, 'Kami akan mendukung Anda 1.000 persen, tetapi Anda tidak boleh terus memperluas infrastruktur fosil.'"

Jika ia tidak dapat menggambarkan kontras itu, Harris berisiko mengasingkan pemilih muda, kata Merkley. “Ia tahu bahwa politik pemilihan ini melibatkan kaum muda, dan mereka tidak akan menerima janji-janji kosong. Harus ada kinerja,” katanya.

Tuntutan untuk bertindak bisa dibilang paling keras jika menyangkut isu Biden yang paling lemah di mata kaum progresif: perang di Gaza. Biden telah menuai kritik keras atas penanganannya terhadap perang, khususnya di kalangan pemilih progresif muda, dan jajak pendapat menunjukkan mayoritas Demokrat mendukung gencatan senjata di Gaza.

Para pendukung gencatan senjata, yang beberapa di antaranya turun ke jalan di Chicago minggu ini untuk memprotes perang, berharap Harris dapat membalik halaman dan menetapkan nada baru pada hubungan AS-Israel. 

Dalam pola yang cukup jelas, Ocasio-Cortez dan Sanders menerima tepuk tangan paling keras dari hadirin konvensi ketika mereka menyerukan gencatan senjata.

Ocasio-Cortez memuji Harris karena "bekerja tanpa lelah untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza dan membawa pulang para sandera", tetapi seorang anggota DPR progresif tampaknya menentang pernyataan tersebut.

Anggota kongres Demokrat Becca Balint berbagi cerita tentang seorang perempuan muda yang bekerja di kedai kopi di negara bagian asalnya, Vermont, yang mengatakan bahwa ia merasa tidak mampu mengorganisasi teman-temannya atas nama Biden karena mereka tidak senang dengan terpilihnya kembali Biden. Kini, dengan Harris sebagai calon presiden, perempuan itu merasa memiliki pandangan baru tentang pemilu, kata Balint. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved