Info Kesehatan
Daftar Penyakit yang Sering Menyerang Lansia, Cek di Sini
Proses penuaan berdampak pada sistem kekebalan tubuh orang lanjut usia (lansia). Seiring bertambahnya usia
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui kesehatan selalu menjadi hal yang penting bagi kehidupan setiap orang.
Sering bertambah usia setiap orang mulai memikirkan kesehatan dihari tua.
Lantas diusia tua tentunya kekebalan tubuh mulai berkurang.
Hal ini membuat tubuh rentan terkena penyakit.
Sehingga harus memperhatiakan kesehatan tubuh.
Pada saat proses penuaan juga sering memunculkan kondisi kesehatan yang buruk akibat gaya hidup.
Terkait hal tersebut lantas apa saja penyakit yang sering menyerang para lansia.
Berikut ini penjelasannya.
Proses penuaan berdampak pada sistem kekebalan tubuh orang lanjut usia (lansia). Seiring bertambahnya usia, kemungkinan tubuh akan lebih rentan terhadap infeksi.
Belum lagi, jika lansia memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, maka risiko tertular infeksi serius yang dapat menyebabkan rawat inap di rumah sakit akan meningkat.
Penyakit yang Sering Menyerang Lansia
Berikut ini beberapa penyakit yang umum terjadi pada lansia, yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Dengan mengetahuinya, Anda bisa mewaspadai tanda-tanda yang muncul, sehingga bisa melakukan perawatan segera.
1. Masalah Jantung
Penyakit jantung pada orang berusia 65 tahun ke atas adalah penyebab utama kematian. Namun, variabel risiko utama untuk memantau tekanan darah dan kolesterol, sering kali tidak menunjukkan gejala sama sekali saat mereka mengalami masalah.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para lansia untuk menjalani tes darah secara teratur agar dapat memantau dan menangani variabel-variabel ini dengan benar jika diperlukan.
Menjaga pola makan yang seimbang dan aktif juga merupakan cara terbaik untuk menghindari penyakit kardiovaskular.
2. Pneumonia Bakteri
Infeksi ini biasanya terjadi setelah lansia mengalami pilek atau flu. Lansia yang menderita pneumonia bakteri kemungkinan mengalami kesulitan bernapas.
Mereka mungkin juga merasa sudah sembuh dari penyakit awal, tapi ternyata penyakitnya kembali lagi dan lebih parah.
Lansia yang baru saja sakit dan mulai mengalami gejala pernapasan, ada kalanya perlu minum antibiotik dan menggunakan perawatan pernapasan untuk memulai penyembuhan. Namun, pengobatan ini tentu memerlukan konsultasi dengan dokter terlebih dulu.
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Lansia lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK), karena adanya perubahan pada sistem saluran kemih mereka. Apalagi, pada lansia yang baru saja memasang kateter, berisiko lebih tinggi terkena infeksi jenis ini, dan wanita cenderung lebih sering terkena ISK daripada pria.
ISK pada lansia dapat menyebabkan gejala serius, seperti kehilangan ingatan dan kebingungan. Beberapa lansia kemungkinan juga merasa pusing atau mual, sebagai tambahan dari gejala masalah sistem kemih mereka.
Untuk mengobati ISK, dokter biasanya akan memberikan antibiotik yang dirancang khusus untuk mengobati jenis bakteri ini.
4. Infeksi Kulit
Ada beberapa jenis infeksi kulit yang dapat dialami lansia, dan semuanya dapat menjadi serius jika tidak ditangani.
Infeksi jamur sering terjadi pada lansia, dan terutama bagi lansia yang menderita diabetes, perlu melakukan perawatan khusus untuk mengobati infeksi yang berkembang di kaki atau mulut mereka.
Lansia juga dapat mengalami selulitis atau infeksi staphylococcus yang kebal obat di lokasi luka. Oleh sebab itu, penting untuk memerhatikan tanda-tanda peningkatan infeksi pada kulit.
Jika muncul kemerahan, bengkak, atau melepuhpada kulit lansia, juga harus segera diperiksa. Untuk infeksi kulit ringan, lansia kemungkinan akan diresepkan obat salep topikal. Obat minum mungkin juga diberikan untuk infeksi kulit yang parah, yang berisiko berkembang menjadi sepsis.
Lansia dengan keterbatasan mobilitas atau kondisi kesehatan seperti radang sendi, cenderung akan kesulitan merawat kulit mereka tanpa bantuan, sehingga penting bagi pendamping lansia untuk memerhatikan hal ini.
5. Penyakit Pencernaan
Mual, muntah, dan diare pada lansia, bisa jadi bukan sekadar efek “salah makan”. Lansia lebih mungkin mengalami gejala yang parah akibat penyakit pencernaan yang umum seperti norovirus.
Jangan pernah meninggalkan lansia sendirian saat mereka mengalami muntah dandiare. Pasalnya, jika asupan cairan tidak terjaga, sangat mudah bagi tubuh lansia mengalami dehidrasi dengan cepat.
Selain itu, perhatikan juga seberapa banyak dan sering lansia muntah atau diare, untuk memutuskan apakah lansia harus mendapatkan infus di rumah sakit.
6. Flu
Virus influenza tak pernah berhenti beredar dan para lansia berisiko lebih mudah tertular flu. Untuk meminimalkan risiko, lakukan vaksinasi influenza setidaknya setiap satu tahun sekali.
Selain untuk mencegah flu, mereka yang mendapatkan vaksin, lebih kecil kemungkinannya mengalami komplikasi.
(Sumber Kompas)
Waspada Diabetes Tipe 1 pada Anak Sering tak Terdeteksi, Simak Penjelasannya |
![]() |
---|
Berikut 11 Persiapan Diri Lari Marathon untuk Pemula, Bisa Sampai Garis Finish |
![]() |
---|
Rambut Rontok Bikin Tidak Percaya Diri? Coba 5 Tanaman Herbal Ini, Bunga Sepatu hingga Gingseng Asia |
![]() |
---|
Catat, Ini Gejala Gagal Ginjal yang Patut Diwaspadai |
![]() |
---|
Manfaat Jahe dan Kunyit untuk Tubuh, Konsumsi Secukupnya Jangan Berlebihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.