Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada 2024

Fenomena Kotak Kosong Ramai, Pengamat: Jokowi Punya Waktu Perbaiki Pilkada 2024

Fenomena calon tunggal lawan kotak kosong dinilai mencederai semangat demokrasi! Presiden Joko Widodo dianggap masih punya waktu untuk memperbaikinya.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Presiden Joko Widodo. Fenomena calon tunggal lawan kotak kosong dinilai mencederai semangat demokrasi! Presiden Joko Widodo dianggap masih punya waktu untuk memperbaikinya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Fenomena calon tunggal lawan kotak kosong dinilai mencederai semangat demokrasi! Presiden Joko Widodo dianggap masih punya waktu untuk memperbaikinya.

Jokowi akan melepas kekuasaan pada 20 Oktober 2024, digantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengungkapkan masih ada waktu untuk Presiden Jokowi perbaiki kemerosotan demokrasi di Indonesia.

Mulanya Ray mengatakan fenomena kotak kosong dalam Pilkada 2024 adalah lanjutan kemerosotan demokrasi di era kepemimpinan Jokowi.

Atas hal itu ia menilai setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kemerosotan demokrasi saat ini.

"Pertama menjaga jangan sampai terjadi borong parpol dalam pilkada yang akan melahirkan paslon vs kotak kosong," kata Ray, Jumat (9/8/2024).

Kemudian dikatakannya merebak dan meluasnya praktek nepotisme dalam pencalonan pasangan calon dalam pilkada.

"Presiden Jokowi sebisa mungkin memberi contoh dengan tidak memberi restu bagi keluarganya untuk ikut kontestasi pilkada," terangnya.

Ray juga menilai di Pilkada 2024 kemungkinan bakal terjadi praktik jual beli suara dengan berbagai modusnya.

Termasuk di dalamnya kemungkinan adanya bagi-bagi bansos selama tahapan pilkada berlangsung, khususnya menjelang hari H pilkada.

Atas hal itu ia menegaskan pentingnya memastikan independensi ASN dan PJ kepala daerah.

"Serta melindungi ASN mendapat perlakuan tidak adil dan diskriminatif karena sikap mereka yang menjaga independensi politik. Atau pergantian posisi dan jabatan di lingkungan ASN yang disebabkan dukungan politik," tandasnya.

(Tribunnews.com Rahmat W Nugraha)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved