Berita Viral
Pantas Joni Pemanjat Tiang Bendera di NTT Belum Lolos Jadi Anggota TNI, Ternyata Ada yang Kurang
Setelah lulus SMA, Joni berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD 2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perjuangan seorang bocah bernama Joni untuk memberbaiki bendera yang nyangkut saat upacara bendera di NTT pada 2018 silam ramai dibicarakan.
Bahkan aksi heroik yang dilakukannya menuai puja dan puji.
Banyak juga janji yang diberikan kepada bocah NTT saat itu.
Baca juga: Masih Ingat Joni? Bocah Pemanjat Tiang Bendera Dijanjikan Jokowi Masuk TNI, Kini Malah Gagal Seleksi
Ingat Joni bocah pemanjat tiang bendera di NTT yang dijanjikan Jokowi diterima jadi TNI, Kini ia tak lolos tes dan diminta kembali mempersiapkan diri.(Kolase Pos-Kupang.com)
Satu di antaranya akan diwujudkan impiannya menjadi seorang anggota TNI.
Kini ia sudah selesai SMA, harapan untuk menjadi seorang anggota TNI pun bakal segera terwujud.
Namun sayang, ia belum bisa mewujudkan impiannya tersebut, meski sudah dijanjikan.
Ia dinyatakan tak lulus, lantaran tinggi badannya kurang dari yang diizinkan untuk jadi anggota TNI.
Kini ia tak lolos tes menjadi Tentara Negara Indonesia.
Saat ini Joni sudah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Setelah tamat di SMA Negeri 1 Atambua tahun 2024, Joni pun langsung mengikuti tes masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Namun, cita-citanya menjadi abdi negara itu langsung terkubur, lantaran tidak lolos tes.
"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkap Joni dikutip dari Kompas.com via TribunJatim, Senin (5/8/20224).
Ia diminta untuk kembali mempersiapkan diri.
Joni mengaku, niatnya sangat kuat untuk menjadi tentara.
Sehingga dia tinggal bersama salah satu anggota TNI di asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 744 Satya Yudha Bhakti.
Joni pun selalu rajin berolahraga dan hidup penuh disiplin.
Setelah lulus SMA, Joni berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD 2024.
Seleksi awal merupakan validasi di Ajenrem 1604/Wirasakti Kupang.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Joni dinyatakan tidak lulus.
Menurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh untuk kembali mempersiapkan diri untuk seleksi kali berikut.
"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," ungkap dia.
Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
Pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara
Bahkan Joni menunjukkan kembali sepenggal video ketika di Istana Negara waktu itu.
"Waktu itu saya ditanya Pak Jokowi mau jadi apa? Saya jawab TNI, sehingga Presiden Joko Widodo langsung memberikan jawaban untuk langsung daftarkan diri di Panglima TNI, langsung diterima,"kata Joni melansir PosKupang.com.
"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.
Meski begitu, Joni tak berkecil hati.
Dia tetap akan lebih giat berolahraga sehingga saat seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun berikutnya bisa lulus.
Keinginannya pun sederhana, ingin membahagiakan ibunya dan keluarga, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
"Cita-cita saya hanya satu, ingin menjadi anggota TNI, sehingga saya akan mencoba lagi," kata Joni, yang sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Kupang menuju rumahnya di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.
Kisah Joni diketahui publik setelah video aksi keberaniannya viral di media sosial, tahun 2018 lalu.
Pada saat itu, Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan.
Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat Bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose.
(Bangkapos.com/Kompas.com/Pos-Kupang.com/TribunJatim.com)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
Sedihnya Ustaz Dasad Latif, Uang yang Ditabung buat Bangun Masjid Diblokir PPATK: Menyusahkan Rakyat |
![]() |
---|
Viral di Media Sosial, Pedagang Pasar Terapung Mirip Ustadz Abdul Somad: Gak Nyangka Ketemu UAS |
![]() |
---|
2 Mantan Tentara Israel Diduga Kelola Vila Mewah di Bali, Salah Satunya Aktif di Media Sosial |
![]() |
---|
Gara-gara Sewa iPhone, Mahasiswi Dikejar-kejar Utang Rp 7 Juta, Saat Ditagih Alasannya Selalu Besok |
![]() |
---|
Terekam CCTV Detik-detik Seorang Pria Curi Kotak Amal Masjid, Awalnya Pelaku Sempat Lakukan Ini Dulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.