Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok

Sosok Ismail Haniyeh: Pemimpin Hamas Tewas di Teheran Usai Hadiri Pelantikan Presiden Iran

Penyerangan diduga terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Kabar ini sudah dikonfirmasi oleh Garda Revolusi Iran (IRGC).

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/Istimewa
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam sebuah serangan di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). 

Bahkan beberapa waktu lalu, sejumlah anggota keluarganya meninggal dunia setelah diserang militer Israel di Gaza utara.

Serangan pertama Israel menewaskan tiga putra pemimpin Hamas tersebut pada Rabu 10 April 2024.

Serangan udara Israel kedua kalinya menewaskan 10 anggota keluarga Ismail Haniyeh di kamp pengungsi Shati di Gaza Utara pada Selasa 25 Juni 2024.

Ismail Haniyeh lolos dari serangan Israel itu sebab sudah sejak lama dia bermukim di Qatar.

Ismail Haniyeh sudah lama memiliki jabatan penting di Hamas.

Pria kelahiran 1963 di Kamp Pengungsi Shati di Gaza, terpilih sebagai kepala Politbiro Hamas pada tahun 2017.

Baca juga: Prediksi Skor Manchester United vs Real Betis, Setan Merah dan Los Verderones Belum Memuaskan

Baca juga: Arti Mimpi Ingin Membeli iPhone, Bisa Jadi di Pemimpi Menyesali Perbuatan Masa Lalu

Ia menjadi Perdana Menteri pemerintah Otoritas Palestina setelah kemenangan Hamas dalam pemilihan legislatif tahun 2006.

Namun diberhentikan dari posisinya oleh Presiden Mahmoud Abbas pada tahun 2007, dikutip dari ecfr-eu.

Pada Agustus 2017, ia memimpin delegasi tingkat tinggi Hamas ke Iran di mana ia bertemu dengan Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.

Jabatan tersebut menandai pembaruan hubungan hangat menyusul perselisihan mengenai keterlibatan Iran dalam perang saudara di Suriah.

Ismail Haniyeh memimpin blok parlemen “Perubahan dan Reformasi” Hamas  yang memenangkan pemilihan legislatif tahun 2006.

Atas nama Hamas, ia menandatangani perjanjian rekonsiliasi Shati tahun 2014 dengan Fatah.

Dia juga pertama kali menjadi terkenal sebagai rekan dekat pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin.

Ismail Haniyeh juga pernah menjalani beberapa hukuman di penjara Israel pada tahun 1980-an dan 1990-an.

Ia juga pernah dideportasi dari Gaza ke Lebanon pada tahun 1992 bersama 400 tokoh dan aktivis lainnya, sebelum kembali ke Gaza pada tahun berikutnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved