Kumpulan Soal Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/MTs, Dilengkapi Kunci Jawaban

Jawaban: a

Perhatikan kalimat iklan berikut

Dengan menghemat energi, hidup menjadi lebih baik
Mulailah dari diri sendiri dengan menggunakan listrik …

11.  Kata yang tepat untuk melengkapai kalimat iklan tersebut adalah …
A. seadanya              
B. sepuasnya         
C. seperlunya                   
D. sebanyaknya

Jawaban: c

Soal untuk nomor 12 dan 14
       
Peringatan

Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa
          Kalau rakyat sembunyi
          Dan berbisik-bisik
          Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belasar mendengar
Bila rakyat tidak berani mengeluh
Itu artinya sudag gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenara pasti terancam
          Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
          Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
          Dituduh subversive dan mengganggu keamanan
          Maka hanya ada satu kata: lawan !
                                    (wiji Thukul)

12. Tema puisi tersebut adalah …
A. kebijaksanaan penguasa kepada rakyat
B. ketidak adilan penguasa terhadap rakyat
C. kelalaian rakyat menjalankan perintah penguasa
D. perlawanan rakyat terhadap penguasa yang zalim

Jawaban: a

13. Makna kata lawan pada larik terakhir puisi tersebut adalah …
A. menentang tindakan yang menghalangi kebebasan berpendapat
B. menghalangi kuasaan yang sewenang-wenang
C. menghadapi perlawanan dari pihak lain
D. menandingi kekuatan pihak penguasa

Jawaban: b

14. Amanat yang terkandung dalam puisi tersebut adalah …
A. rakyat harus selalu memperjuangkan kebenaran dan keadilan meskipun dengan cara menentang penguasa
B. rakyat harus berani menyuarakan pendapat untuk mencapai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
C. peraturan dibuat oleh penguasa untuk menertibkan masyarakat yang berusaha melanggarnya
D. penguasa harus mengatasi tindakan masyarakat yang dapat merusak tatanan negara

Jawaban: a

15. Bacalah puisi berikut!

Perpisahan
Akhirnya peluit pun dibunyikan
Buat penghabisan kali kugenggam jarimu
Lewat celah kaca jendela
Lalu perlahan-lahan jarak antar kita
Mengembang jua
Dan tinggallah rel-rel, peron dan lampu
Yang menggigil di angin senja