Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Advetorial

Komitmen Transisi Energi, PLN Raih Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur EBT Ramah Lingkungan

PT PLN (Persero) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan

Editor: Alpen Martinus
HO
Direktur Manajemen Produk Detik Network Sena Achari (kiri) menyerahkan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur EBT Ramah Lingkungan kepada PLN yang diwakili oleh Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi di Jakarta pada Selasa (30/7). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - PT PLN (Persero) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7), di Jakarta.

Penghargaan ini diperoleh atas upaya perseroan yang secara konsisten melakukan transisi energi melalui pengembangan dan penambahan pembangkit EBT di tanah air.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, transisi energi dan pengembangan ekonomi hijau merupakan hal yang sangat penting karena terkait dengan aspek-aspek perkembangan ekonomi dengan emisi dan polusi yang rendah, efisiensi energi, serta efisiensi sumber daya alam.

Baca juga: Peringati Hari Anak Nasional, Srikandi PLN Luncurkan Program Pengembangan Pendidikan Sahabat Anak

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri) didampingi Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso (kiri), Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah (kanan), dan Managing Director Masdar Asia Pacific, Sujit S. Parhar (kedua dari kanan) berjalan diantara panel surya untuk memasang bendera merah putih saat meninjau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat. Kehadiran PLTS ini menjadi bukti bahwa PLN mampu menjadikan transisi energi menjadi sebuah kekuatan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat menyampaikan sambutan dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau pada Selasa (30/7), di Jakarta. Dirinya juga mendapatkan penganugerahan sebagai Tokoh Pendorong Emisi Nol Bersih. (HO)

"Ekonomi hijau merupakan rezim ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesejahteraan sosial, sekaligus mengurangi risiko kehidupan secara signifikan.

Ekonomi hijau juga berarti perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbondioksida dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam, dan perkembangan sosial," ungkapnya.

Pemimpin Redaksi Detikcom Alfito Deannova Ginting menyatakan bahwa ajang penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau merupakan apresiasi yang diberikan untuk program dan inisiatif yang dilakukan korporasi, lembaga, dan organisasi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu pembangunan berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri) didampingi Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso (kiri), Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah (kanan), dan Managing Director Masdar Asia Pacific, Sujit S. Parhar (kedua dari kanan) berjalan diantara panel surya untuk memasang bendera merah putih saat meninjau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat. Kehadiran PLTS ini menjadi bukti bahwa PLN mampu menjadikan transisi energi menjadi sebuah kekuatan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri) didampingi Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso (kiri), Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah (kanan), dan Managing Director Masdar Asia Pacific, Sujit S. Parhar (kedua dari kanan) berjalan diantara panel surya untuk memasang bendera merah putih saat meninjau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat. Kehadiran PLTS ini menjadi bukti bahwa PLN mampu menjadikan transisi energi menjadi sebuah kekuatan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. (HO)

"Kami juga menyadari ekonomi hijau memadukan pertimbangan ekonomi dengan aspek lingkungan dalam proses pengambilan keputusan.

Inilah yang meyakinkan kami bahwa ekonomi hijau jadi pintu masuk negeri ini mencapai cita-cita luhur dalam menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Alfito.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penghargaan ini menjadi motivasi bagi PLN untuk terus mendukung pemerintah melakukan transisi energi dalam rangka memitigasi perubahan iklim global.

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) diskusi bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) saat mengunjungi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) IKN, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (29/6).c
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) diskusi bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) saat mengunjungi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) IKN, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (29/6). (HO)

"Penghargaan ini buah dari kerja keras seluruh insan PLN dalam menjalankan transisi energi. Capaian ini menjadi pelecut semangat bagi kami untuk terus melakukan transisi energi demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang," kata Darmawan.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi menyampaikan bahwa PLN terus melakukan upaya transisi energi, salah satunya dengan mengembangkan pembangkit EBT dan infrastruktur pendukungnya.

"Tahun lalu kami berhasil mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata di Jawa Barat dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp). Ini menjadi PLTS apung terbesar di Asia Tenggara dan mampu menyuplai listrik hijau untuk sebanyak 50 ribu rumah tangga," ucap Evy.

Area PLTS IKN di Kalimantan Utara. Sejak Februari 2023, PLTS ini telah mengalirkan listrik untuk kawasan IKN dengan kapasitas 10 megawatt. Jumlah tersebut akan bertambah hingga mencapai 50 megawatt pada akhir tahun 2024.
Area PLTS IKN di Kalimantan Utara. Sejak Februari 2023, PLTS ini telah mengalirkan listrik untuk kawasan IKN dengan kapasitas 10 megawatt. Jumlah tersebut akan bertambah hingga mencapai 50 megawatt pada akhir tahun 2024. (HO)

Selain itu, Evy menambahkan, PLN juga telah berhasil mengoperasikan PLTS di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar 10 megawatt dari total kapasitas 50 megawatt.

PLTS IKN ini menempati lahan seluas 80 hektar dan dilengkapi 21.600 panel surya.

PLN juga telah memiliki skenario pengembangan EBT secara agresif melalui Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Skenario ini dimaksudkan untuk mengakomodasi penambahan kapasitas pembangkit 75 persen berbasis EBT dan 25?rbasis gas hingga 2040.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved