Harga Rica di Sulawesi Utara Hari Ini Selasa 30 Juli 2024, Naik Meroket

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga rica atau cabai rawit di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) hari ini Selasa 30 Juli 2024.

Berdasarkan pantuan, harga rica di Sulawesi Utara mengalami kenaikan.

Harga rica di Manado kembali meroket yakni bertambah Rp 5 ribu dari harga sebelumnya.

Sementara di Minahasa, harga rica juga naik.

Simak selengkapnya harga rica atau cabai rawit di Sulawesi Utara hari ini.

Harga rica di Pasar Swalayan Manado, Sulawesi Utara, Selasa (30/7/2024) kembali meroket.

Pantauan di FreshMart Bahu, harga rica naik dari Rp 65 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram.

Untuk stok masih cukup melimpah di sana.

Ada dua tempat yang disediakan bagi para pembeli.

Beberapa pembeli cukup kaget dengan kenaikan harga tersebut.

"Tidak ada papan harga jadi pas tanya ke karyawan kaget harganya sudah naik," kata Desi salah satu pembeli.

Ia katakan harga cabe baru naik hari ini.

"Kemarin saya beli masih Rp 65 perkilo," ujarnya.

Hari ini Desi hanya membeli cabe rawit setengah kilo saja.

Hal lain juga disampaikan Nansi, pembeli lain.

Ia mengeluh soal kenaikan harga yang dianggap cukup mahal.

"Sudah mahal lagi hari ini," kata dia.

Meski begitu dia tetap membeli karena untuk kebutuhan memasak.

Ia berharap harga cabe bisa kembali normal dan tidak memberatkan masyarakat.

"Harga sekarang cukup mahal, semoga ada kebijakan pemerintah," pungkasnya.

Harga rica di Minahasa

Berikut Update harga sejumlah bahan pokok di Pasar Rakyat Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Terpantau, harga bawang putih, rica dan tomat melonjak, Selasa (30/7/2024).

Harga cabe rawit tembus diangka Rp 60 ribu per kilogram, dari harga normal 40 per kilogram.

Sedangkan, harga Tomat naik drastis diharga Rp 18 ribu per kilogram dari Rp 5 ribu, dan bawang putih Rp 46 ribu per kilogram dari harga normal Rp 20 ribu per kilogram.

Disusul, Harga Gula Pasir dari sebelumnya Rp 14 ribu per kilogram, naik dikisaran harga Rp 19 ribu per kilogram.

Jein alah satu pedagang kepada Tribunmanado.co.id, mengaku kelangkaan masih menjadi faktor naiknya harga jual sejumlah kebutuhan pokok.

"Masih minim pasakon, biasanya untuk rica, tomat, bawang dan sayuran diambil dari selatan," ungkap dia.

Ia mengeluhkan bahwa harganya per kas cukup tinggi yang dibeli cukup mahal.

"Ya, tak sebanding dengan harga yang kami ambil, apalagi cuaca musim panas saat ini," ujarnya.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Minahasa Dano Warouw mengakui harga beberapa bahan pokok memang mengalami kenaikan.

Namun, untuk kebutuhan bahan pokok yang lain masih tergolong normal.

"Biasanya kelangkaan jadi faktor kenaikan, tapi masih dalam batas normal," ujar Warouw kepada Tribunmanado.co.id.

Selebihnya, kata dia, untuk harga bahan-bahan pokok khususnya di Pasar Tondano masih tergolong normal.

Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa rutin melaksanakan rapat koordinasi pengendalian Inflasi bersama Kemendagri RI untuk memantau perkembangan kenaikan harga bahan pokok secara nasional.

"Jadi, sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Mendagri bahwa hasil Rakor terkait upaya yang dilakukan sejumlah daerah yaitu terus melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia," kata Penjabat Bupati Minahasa Jemmy Kumendong.

Selain itu, ia juga sudah memerintahkan tim pengendali inflasi daerah, agar menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, pencanangan gerakan menanam, serta melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait.

"Kita masih laksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, dan berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan," tukasnya.

(TribunManado.co.id)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WA TribunManado.co.id : KLIK