Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Doger Anjing

Cerita Pilu Mirna Sembel, Anjing Kesayangannya Dibawa Doger Anjing, Cuma Bisa Dengar Suara Kesakitan

Anjingnya yang tidur di luar rumah mulai menggonggong, membuat Mirna membangunkan suaminya untuk memeriksa keadaan.

fernando lumowa/tribun manado
Ilustrasi anjing peliharaan. 

Tomohon, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pencurian anjing, atau yang lebih dikenal sebagai doger, terus meresahkan warga di Sulawesi Utara.

Fenomena ini semakin mengkhawatirkan bagi masyarakat.

Bahkan para pelaku tidak segan-segan beraksi pada siang hari tanpa rasa takut

Sampai mengancam menggunakan senjata tajam.

Mirna Sembel, seorang warga asal Tomohon, berbagi pengalaman menakutkan yang menimpanya terkait doger.

Kejadian tersebut berlangsung subuh ketika mereka sedang tidur.

Mirna terbangun karena mendengar suara langkah kaki di halaman rumahnya.

Anjingnya yang tidur di luar rumah mulai menggonggong, membuat Mirna membangunkan suaminya untuk memeriksa keadaan.

"Saya bangunkan suami untuk cek," kata Mirna, Jumat (26/7/2024).

"Saat baru keluar dari pintu kamar, terdengar suara seperti kayu yang dipukul. Suara anjing terdengar seperti kesakitan pasca suara itu," sambungnya.

Suami Mirna keluar membawa tongkat, namun pelaku segera melarikan diri.

Sayangnya, anjing mereka sudah dibawa oleh pelaku.

"Anjing saya juga langsung dibawah mereka, kejadiannya cepat sekali," ujarnya.

Mirna sempat melihat ada sepotong daging yang mereka duga mengandung potas.

Para pelaku pencurian anjing ini sangat meresahkan.

Mereka seringkali menggunakan senjata tajam untuk menakut-nakuti warga.

Menurut Mirna, aksi para doger ini tidak akan terjadi jika masyarakat berhenti mengkonsumsi daging anjing.

"Stop jo makan rw (daging anjing), klo nda ada yang makan, pasti dorang lagi so nda mo ba doger anjing," ujar Mirna.

Ia berharap agar warga Tomohon dan sekitarnya berhenti mengkonsumsi daging anjing agar para pencuri tidak lagi beraksi.

Fenomena pencurian anjing ini memang memprihatinkan.

"kasus pencurian anjing bisa diminimalisir dan keamanan di lingkungan bisa terjaga," pungkasnya.

Screenshot sosial media kasus Doger di Desa Lelema, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulut.
Screenshot sosial media kasus Doger di Desa Lelema, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulut. (HO Facebook)

Pecinta Anjing di Manado Sulawesi Utara Perjuangkan Perda yang Bisa Jerat Para Pendoger

Kian menggilanya para pendoger (pencuri anjing) membuat para pecinta anjing di Sulawesi Utara (Sulut) angkat bicara. 

Glen Gerungan dari Komunitas  Protective movement dog & cat (PMDC) mengatakan, aksi para pendoger sudah sampai pada taraf membahayakan nyawa manusia.

"Ini sudah membahayakan," kata dia Jumat (26/7/2024).

Glen menuturkan, pihaknya terus memperjuangkan golnya Perda yang menyebut bahwa potas atau racun bisa disamakan dengan sajam. 

Dengan begitu, pendoger bisa dijerat hukum.

"Itu mirip dengan pidana UU darurat bagi pembawa sajam," kata dia.

Sebut dia, pihak pecinta anjing getol memperjuangkan Perda itu.

Bahkan beberapa diantaranya pernah membawa aspirasi itu ke DPRD Sulut.

Namun perjuangan masih panjang.

"Yang pasti kami terus berjuang agar Perda itu gol supaya ada sanksi bagi mereka yang mencuri anjing," kata dia.

Diketahui, sanksi dapat dijatuhkan bagi pendoger dengan korban anjing dengan harga di atas dua jutaan dan bersurat.

Selama ini, amatan tribunmanado, para pendoger yang kepergok hanya bisa dijerat dengan perkara tipiring. 

Pendoger di Sulawesi Utara Semakin Nekat, Berani Masuk Rumah dan Ancam Nyawa Manusia

Diketahui pencurian atau doger anjing kian meresahkan warga Sulawesi Utara (Sulut).

Pasalnya aksi mereka kian nekat.

Para pelaku bukan hanya mencuri anjing yang berkeliaran di lorong.

Tapi juga menggasak anjing dalam rumah.

Seperti dialami Neli. 

Warga perumahan Kawangkoan Baru, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minut, Sulawesi Utara (Sulut) ini menyaksikan anjing kesayangannya digasak.

Pelaku Doger anjing
Pelaku Doger anjing (sumber foto tribunews)

Peristiwa itu terjadi subuh pekan lalu.

"Kala itu saya terbangun oleh suara pagar, saya keluar dan melihat dari jendela, seseorang memanjat pagar sambil menenteng seekor anjing saya," kata dia Jumat (26/7/2024) sore.

Ia menduga anjing itu telah mati.

Ingin ia teriak. Tapi dia terlalu takut.

"Soalnya gaya mereka membuat saya ketakutan," kata dia.

Beberapa menit kemudian, barulah ia berani keluar rumah.

Ternyata seekor anjingnya masih hidup.

"Ada dua anjing memang di pendopo rumah, satunya dibawa, satunya ditinggalkan hidup," kata dia.

Ia menduga para pendoger terlebih dahulu melempar potas ke dalam rumahnya.

Seekor anjingnya makan dan tunbang.

"Nah anjing itulah yang dibawa, anjing lainnya tidak," kata dia.

Dia meminta aparat kepolisian agar dapat benar benar menindak pendoger anjing.

Karena mereka juga bahayakan nyawa manusia.

"Saya berharap ada tindakan tegas bagi mereka itu," katanya. (Pet/Art)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved