Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu Sulawesi Utara

Ridwan Ayah dari Mahasiswi Sulut Fadhila Abdul yang Meninggal di Yogyakarta: Allah Titip ke Kami

Keluarga Almarhumah Fadhila tinggal di Kelurahan Mongkonai Barat, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut).

tribunmanado.co.id/Diki Gobel
Ridwan Abdul (mengenakan sarung dan pakaian putih), ayah dari almarhum Fadhila Abdul mahasiswi Unisa Yogyakarta asal Kotamobagu Sulawesi Utara. 

Setelah hari ke lima di hutan, Ridwan mengaku baru bisa mendapatkan jaringan dan langsung menelpon anaknya.

Tapi, tidak ada yang menjawab. Beberapa saat kemudian, dirinya dihubungi pimpinannya untuk langsung pulang ke rumah.

“Tim saya memang tidak menyampaikan kejadiannya, karena menjaga mental saya. Nanti hari ke lima diminta pimpinan untuk turun,” tuturnya.

Di saat perjalanan pulang pun, dirinya tak diberitahu akan kabar duka tersebut.

Setelah sampai dirinya syok karena mendapat rumahnya sudah terpasang tenda dan mulai ramai orang-orang berdatangan, tanpa memberitahunya satu kata pun.

Setelah ditenangkan oleh keluarga dan diberitahukan oleh sang kakak, hati Ridwan merasa tersayat, harus menerima kabar duka tersebut.

“Tidak sempat menguburkan. Saya sampai baru diberitahu kakak saya. Setelah tahu, saya langsung menuju makam,” kata Ridwan dengan nada yang mulai rendah.

Ridwan tak menyangka bila komunikasi terakhir dengan anaknya di hari sebelum ia berangkat kerja.

Bahkan, sang putri sempat ingatkan tentang ulang tahunnya yang genap 22 tahun, yang jatuh di tanggal 27 Juli nanti.

“Sempat bilang ‘Pa jangan lupa ya hadiah ulang tahun. Mau sepatu’ saya jawab iya pasti dibelikan,” tutur Ridwan dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Ridwan mengatakan bila sejak kecil, Fadhila sudah manja kepadanya.

Meski berat, kepergian sang putri sudah diikhlaskan dirinya dan keluarga.

“Secara hakikat anak ini Allah titipkan ke kami (orang tua), dan sekarang sudah diambil. Secara ke dalam (hati) ada rasa memberontak. Tapi kami harus kuat, ikhlas,” ucapnya dengan lembut.

Ridwan juga mengatakan bila dua kali dalam setahun, Fadhila pasti pulang ke Kotamobagu. Namun, di tahun ini, terakhir pulang tepat di Hari Raya Idul Fitri. Sebab, di lebaran selanjutnya, Idul Adha, Fadhila sementara mengerjakan skripsinya.

Jauh hari sebelum kejadian, Ridwan mengaku sudah merasakan tanda-tanda yang akan terjadi pada anak sulung itu.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved