Peringatan Dini Cuaca Hari Ini Sabtu 20 Juli 2024, BMKG: Waspada 10 Wilayah Alami Angin Kencang

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kami sajikan  peringatan dini cuaca besok Sabtu 20  Juli 2024.

Sejumlah wilayah di tanah air mendapat peringatan dini terkait cuaca ekstrem.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurut peringatan dini BMKG, sejumlah wilayah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.

Dilansir Tribunmanado.co.id dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah pada Sabtu (20/7/2024).

• Populer Sulawesi Utara 19 Juli 2024: Rekayasa Lalu Lintas Jelang Hari Pengucapan Syukur Minahasa

Menurut BMKG, kondisi itu dipicu adanya daerah bertekanan rendah yang terdeteksi di perairan timur Filipina (Bibit Siklon Tropis 91W).

Bibit siklon tropis 91 W tersebut melaju dengan kecepatan angin maksimum 15 knots (28 km/jam), serta tekanan udara minimum diperkirakan mencapai 1005 hPa dan berada di Laut Filipina sebelah utara Papua.

Selain itu, terdapat pula bibit siklon tropis 92W yang bergerak dengan kecepatan angin maksimum 15 knots (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1007 hPa.

"Dalam 24 jam ke depan, bibit siklon tropis 91W berpeluang rendah menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat hingga barat laut, bibit siklon tropis 92W berpeluang rendah menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat laut," tulis BMKG dalam keterangannya.

Daerah tekanan rendah ini kemudian membentuk pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Sulawesi hingga perairan timur Filipina.

Selain itu, daerah konvergensi lainnya terpantau berada di Selat Malaka, perairan barat Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Teluk Bone, Teluk Tomini, Laut Banda, Laut Seram, Papua Barat, Papua Tengah, dan Samudra Pasifik sebelah utara Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah tekanan rendah dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi.

Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 25 knot turut terpantau di Laut Andaman, Laut China Selatan, Samudra Hindia sebelah selatan Jawa, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Sawu, Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Seram, Laut Halmahera, dan Laut Maluku.